4. Insecure

627 108 18
                                    

---
Suatu hari di masa lalu, 201X

Jeff dengan insecurerity-nya.
-

Sejak kecil, Jeffri memang merasa dirinya memiliki selera unik yang berbeda dari anak laki laki pada umumnya. Dia yang lebih senang dengan rambut sebahu, baju ketat yang membuat lekuk tubuhnya terlihat, dan memiliki badan impian para wanita.

Orang lain bilang, ia terlalu feminim. Terlalu menuruni sifat mamahnya yang memiliki selera fashion unik. Hingga diantara kedua saudaranya yang lain, ia selalu di beda kan. Hanya ayahnya yang akan menengok ke arahnya dan memastikan Jeff bahagia.

Jeff sering bertanya pada ayahnya, "Kenapa mamah lebih suka sama kakak dan adek?"

Biasanya, sang Ayah hanya akan tersenyum tetapi saat ia beranjak dewasa, Mile menjawab semuanya tanpa perlu di tanya kembali, "Mamah ngeliat sejuta kesamaan yang ada dalam diri kamu. Jeffri, maaf kamu harus nanggung beban mental seberat ini sejak kecil. Semuanya salah ayah, ayah yang merusak mamah kamu, merusak semua mimpi mamah kamu."

Sedikit dari yang Jeff tangkap adalah, fakta jika pernikahan kedua orang tuanya terjadi atas nama kecelakaan. Tetapi kenapa hanya dirinya yang dibenci? Kenapa tidak kakaknya? Atau adiknya?

"Mamah ngga benci, mamah cuma ngga mau sedih lagi setiap ngeliat kamu."

Jeffri tetap tidak mengerti.

Ayahnya sibuk dengan pekerjaan, ibunya mengurung diri, kakak dan adiknya yang ambisius untuk memasuki perguruan tinggi impian. Lalu dirinya? Bebas tanpa terkendali.

Jeff mencoba banyak hal baru, sendiri. Membentuk karakter bebas karna memang ia tumbuh diantara kebebasan. Kadang Mile akan menyempatkan diri untuk membuat jadwal family trip yang rutin ada di awal dan akhir tahun.

Sedikit tidaknya, ia cukup mengenal kedua saudara yang tidak mengasyikkannya itu. Benar kata orang, hanya Jeffri satu satunya orang yang memiliki kepribadian berbeda diantara anggota keluarga lain.

Masa pubertas, masa yang sering dikatakan sebagai masa mengerikan. Fase pertumbuhan dimana semua manusia yang beranjak dewasa merasakan sulitnya untuk bertahan hidup. Masa penentuan, kemana mereka akan melangkah? Menuju jalan baik atau salah.

Dan Jeff mengakui itu. Pubertas Fase yang ia rasakan mengerikan. Hanya cacian dari orang orang yang bisa ia dengar, diantara ribuan kata penyemangat.

Dia sering gelap mata jika sudah menyangkut fisik dan sifat feminim yang ia miliki. Apa salahnya Jeff memiliki selera unik? Jeff tidak pernah memakai rok, crop top, kutang, atau pakaian tidak pantas lain. Ia masih seutuhnya menjadi lelaki lurus.

Tapi lagi lagi kenyataan menamparnya dengan keras. Bahkan setelah memasuki dunia kuliah. Ia masih mendapatkan banyak cibiran.

Jeff kembali, menatap pintu kamar kosan yang baru saja ia tempati 3 minggu. Tidak ada bedanya dengan rumah, sama sama dingin.

"Pintunya jangan diliatin terus, nanti baper."

Hollyshit.

Dalam suasana hati jelek gini, kenapa semesta mengirimkan penghuni kamar 66 yang super menyebalkan. Berkat anak kos lain yang memberi tahu segala hal tentang penghuni kamar 66, Jeffri tidak akan memiliki kesempatan untuk balas mengejek.

"Bimbel mending ngajarin anak paud aja sana," Jawab Jeff tanpa menoleh, memasang wajah datar yang belum pernah Bible-penghuni kamar 66 lihat.

"Yeu, Lo aja sana open bo. Om om pasti tertarik."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BibleJeff : RoutineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang