2. Calon Mahasiswa

906 136 39
                                    

---
201X [edisi plesbek]
-

Siapa yang ngga kaget kalo denger anak random modelan Jeffri Saturnus bisa keterima di Universitas terkenal. Orang tuanya aja ngga expect sampe hampir kena serangan jantung. Untung biaya nya sudah ditabung sejak jaman Fir'aun belum bikin akun Shopee Pay. Jadi satu keluarga enjoy enjoy aja.

Sekarang, waktunya ekspedisi kosan deket kampus. Walaupun biaya nya bikin dompet makin gepeng tapi mereka tetep usahain buat yang paling deket kampus. Soalnya kalau nggak gitu, Jeff yang kerjaan nya pelor bakal kacau buat bagi bagi waktu

"Duh Ay napa harus jauh jauh dari hari Jeff masuk kuliah sih," keluh Jeff yang sudah full keringetan karna nyari nyari kosan yang layak untuk ditempati.

"Sssut, kalo mendekati hari H. Yang ada kamu ngga kebagian kosan."

Sembari ayahnya bernegosiasi dengan pemilik kos kosan. Jeff berkeliling mengecek lingkungan. Sangat oke dibandingkan kosan lain. Dan dia hanya bisa meneguk ludah saat mendengar biaya perbulannya.

"Katanya ada satu kamar yang kosong. Nomor 66. Kamu cek sana. Nanti nyusul"

"Oke, Ay."

Ratusan ribu kali Jeff memanggilnya Ay pun. Mile selaku Ayah tidak pernah terbiasa. Dia serasa punya simpanan. Istrinya pun hanya diam, tidak membantu Jeff merubah panggilan untuknya

Mendengar Jeff untuk kesekian kali nya memanggil 'Ay'. Pemilik kosan pun menduga duga jika kedua orang di depannya adalah om om dan seorang simpanan.

Sedangkan yang dicurigai dengan santai melengos jalan mencari kamar berpintu kan nomor 66.

Hmmm...

Seperti ada yang janggal.

Kenapa nomor di setiap pintu bertuliskan ganda?

11

22

33

44

55

66

77

88

99

00

Mau heran tapi memang dunia yang ia tempati aneh.

Jeff berdiri di depan kamar bertuliskan 66. Mengetuk pelan terlebih dahulu. Agar setan di dalam kamar tidak kaget melihat kedatangan kawan barunya. Ia memegang knop dan memutarnya, terbuka. Padahal baru saja beberapa detik yang lalu ia menyesal tidak meminta kunci kamar. Ternyata tidak di kunci.

Grep.

Eh.

Siapa orang yang tiba tiba ada di sampingnya ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa orang yang tiba tiba ada di sampingnya ini?

Apa dia saingan Jeffri untuk mendapatkan kosan?

Jika iya, takkan bisa ia biarkan orang ini menang. Lagipula dia duluan yang memegang knop kamar.

"Looking for something?"

Gile ni orang, bule kah? Rill? - J

"Maaf ya mas. Saya duluan yang megang kamar ini. Jadi Mas mending cari kosan lain aja."

"?"

Duh, si bule ini napa diem sih. Mana memandangnya julid bener. Jadi pengen Jeffri colok matanya. Oh, apa dia ngga ngerti bahasa Indonesia ya? Pasti inimah.

"I already have this room."

"Haha. Lo kira gue ngga ngerti bahasa Indonesia?"

Anjirr...

"LAH, GUE KIRA BULE ANYING."

Jeffri misuh misuh dalem hati. Memalukan! Sangat memalukan. Mana muka orang ini ngeselin banget lagi. Senyum senyum ngejek. Dia jadi ngerasa bego.

Ya emang bego sih.

"Sorry aja ni ya bro, kosan ini udah gw ambil duluan. Liat ni kuncinya. Barang barang gue juga udah di dalem. Wkwk"

"..."

BANGSAT.

Tapi ayahnya bilang tadi kamar nomor 66.

"JEPRI."

Nah, ini dia oknum yang bikin Jeffri bingung.

Ayah dan pemilik kosan jalan tergesa gesa dengan cengiran terpampang polos. "Salah nak, yang bener 88."

"Ayah mau panci pink atau panci oren?"

"Biru aja gimana?"

Sebelum Jeffri ngamuk ngga jelas. Mile membawa anak keduanya itu melanjutkan jalan ke kamar selanjutnya, selepas meminta maaf pada pemilik kamar 66 yang hanya bisa menahan tawa, melihat komuk Jeff.

Untuk ukuran kos dengan bayaran 7 juta perbulan, rasanya sudah sangat nyaman. Dalam satu kotak tanah besar terdapat 10 kamar dan 1 rumah pemilik kosan. Sudah termasuk free WiFi, free Snack dan beberapa alat bersama seperti kulkas, kompor, juga kamar mandi yang totalnya ada 5. Minimal tidak akan terlalu berebutan.

"Selain Mas Jeffri dan Mas Bible. Sisanya udah pada kerja dan lulus. Masih muda muda. Selama kalian gak ngusik hidup satu sama lain semuanya damai. Gitu kata anak kos pas ngadain rapat bersama."

Hmmmm, sepertinya kosan ini sangat menarik.

Mile dan Jeff menukar pandangan, telepati secara ghoib. Mempertimbangkan untuk mengambil atau tidak. Jujur, Jeff sebenarnya sudah terlanjur malu dengan pemilik kosan 66. Tapi sepertinya Mile sudah menyerah untuk berkeliling kota mencari kosan.

"Baik, saya akan mengambil kamar kos disini. Untuk, anak saya." Final Mile dengan menekankan kata kata di akhir kalimat.

Pemilik kos tersenyum malu, sudah suudzon. "Seperti yang tadi kita bicarakan ya pak. Dan, panggil saja saya Tawan. Saya bujangan btw, jadi enjoy aja. Ngga ada perempuan sama sekali di lingkungan rumah saya. Full cowok. Dan dilarang bawa perempuan juga. Inget ya, privacy is number one."

"..."

Duo bapak dan anak itu mengira pemilik kos kalem dan berwibawa. Ternyata engga. Cerewet banget. Hancur sudah first impression Jeff. Untung saja mereka menjungjung tinggi privasi. Ia jadi bisa bebas. Tentu saja dengan aturan tak tertulis.

"Ay... Masa langsung login jadi anak kos? Masih lama loh hari masuk kuliahnya." Bujuk Jeff selepas berbincang mengenai peraturan bersama pemilik kos. Ia juga tadi sempat berkenalan dengan anak kos lain yang keluar untuk membeli makanan.

"Ya nda papa to, biar kebiasa. Belum puas liburannya, hah? Udah ngabisin isi kartu ayah sampe limit juga."

Jeff cuma nyengir. "Yakan buat keperluan di kos."

"Nah, itu dia. Karna keperluan udah komplit. Waktunya kamu keluar dari rumah."

"Ayahhh..."

Mile menulikan telinga. Terlalu lelah menanggapi bacotan sang anak. Ia mengaku sudah eneg dengan kelakuan random Jeffri. Dibandingkan dua anak lainnya yang super kalem. Jeff duplikat sempurna tingkah istrinya.

Perginya Jeff merantau untuk menimba ilmu di kota orang. Dia bisa lebih tenang bermesraan dengan istri tercintanya. Tidak akan ada lagi yang mengganggu.

Sepasang ayah dan anak itu menghampiri mobil yang terparkir di lahan parkir. Tidak menyadari sepasang mata melihat dari kejauhan.

"He has a good smile."

-

Mile Berendn's as ✨ayah kesayangan Jepri ✨

-

Dou : to be honest, ini gw pemilihan cast nya pake spin the wheel. Jangan heran kalo nanti tiba tiba muncul ghost ship yang tidak terduga.

-TBC-

BibleJeff : RoutineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang