10. Opor Ayam

434 72 16
                                    

---

Jeff celingukan, memastikan tidak ada yang menyadari kehadiran nya. Takut di tanya, 'kok cuma sebentar pulangnya?'

Lagipula, urusannya telah selesai di rumah. Tak ada lagi sesuatu yang perlu ia lakukan.

"Sekarang kamu pulang, kakak pesenin tiketnya. Anggep aja semua yang kakak omongin tadi gak pernah kamu denger. Bersikap normal di depan Ayah dan Mamah. Paham?"

"Ya."

Bright mengelus surai Jeff pelan, matanya seperti menerawang sesuatu, "Selebihnya kakak masih sanggup buat nanggung. Yang harus kamu lakuin sekarang selesai-in kuliah. Balik ke rumah. Dan kita berjuang bersama."

"Huum."

"Good boy."

Tidak sempat terlalu banyak menanggapi, Hati Jeff masih berkecamuk dengan hal hal sebelumnya. Butuh waktu yang lama. Dan perjuangan yang tak tidak sedikit. Untuk mempertahankan kewarasan.

Benar apa yang Bright katakan.

Maka ia akan melakukannya.

Jeff menghembuskan nafas kasar, tidur di pesawat semalaman sama sekali tidak enak. Masih untung dirinya bisa tidur juga. Biasanya harus di kasur. Karna badannya gak bisa diem. Tetapi untuk tertidur lagi pun rasanya malas.

Hari ini, Jeff ingin beristirahat.

Karna besoknya ia akan bertempur di medan perang.

Lama lama capek juga di bilang mahasiswa abadi. Mana dia terkenal banget di kampus dengan sejarah panjang. Dari jajaran dosen sampai maba, pasti tau siapa Jeffri Saturnus dari Kampus Iguana Sakti.

Pintu kamarnya di buka.

Aroma familiar menusuk Indra penciuman nya.

Menenangkan.

Jadi, apa yang akan ia lakukan hari ini? Beristirahat versi apa yang Jeff inginkan sejak lama.

Dengan kepala yang menengok sedikit ke arah kanan, Jeff dapat melihat dua tumpuk kardus Indogmie (bukan typo, penyamaran merek) rasa ayam kalkun. Yang isinya masih penuh. Tapi dengan keadaan seperti ini, melihatnya hanya bisa membuat dia mual.

Cukup.

Jeff sudah tidak kuat menikmati kuah mie.

Hari ini, ia akan memasak!

Hmm...

Apa yang akan dia masak?

BRAKK..

"ANJING."

Sialan, manusia bodoh mana lagi yang ngedobrak paksa pintu kamar kosnya.

Ohh... Si Baiben.

Bngst#-"!!'282!$-#)#;#+#!/

"Hai, Jep."

"..."

Jeffri bergeming, menyipitkan mata. Berharap jika ia bisa mengintimidasi Bible. Manusia bodoh yang hobi membuat dia bolak balik membenarkan pintu. Tapi si empu menolak sadar. Malah menyelonong tiduran di kasur.

"Kok loe tiduran amying. Enak bet buangsat." Penuh kekerasan, Jeff menendang pantat Bible.

"Aelah, gue kan kangen."

"Najis, kungan kangen kangin. Kutang Lo dulu sono benerin, kebalik."

Bible nyengir, menampakkan wajah watados andalan. Andai saja Jeff tau, seberapa besar rasa kekhawatiran yang ia pendam sejak kemarin. Selepas Jeff pergi ke bandara, ia menyempatkan pulang ke rumah. Sekedar menikmati suasana rumah. Sisanya over thingking semaleman di kamar kos.

BibleJeff : RoutineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang