emosi tanpa keterangan

1.9K 300 7
                                    

❈。☾ ☽。❈

"Apaa?!! Aku! Menjadi temannya putra mahkota?!"

Itu adalah suara terkejut milik Finn, kita sekarang berada di kamar ku dengan burung itu yang masih duduk tenang di paha ku. Teh dan cemilan menemani kita bertiga, sesekali aku memberikan remahan yang mungkin mudah untuk di konsumsi oleh burung ini. Aneh nya dia menyukainya, aku tak pernah tahu tentang hewan seperti ini. Jadi aku tak tahu mereka biasanya memakan apa.

Aku bercerita tentang aku akan menjadi temannya Zevan, dan aku juga mengundangnya menjadi seseorang yang ingin ku bawa nanti. Yap, orang itu adalah Finn, maaf Finn karena cuma kamu teman ku...

Aku masih asyik dengan memakan cemilan ini, walaupun Finn terkejut sampai berdiri dari duduknya. Sepertinya dia juga mulai kesal karena aku terlihat tidak terkejut, akhirnya dia duduk di sebelah ku dengan kaki menyilang di atas sofa. Jika aku adalah bangsawan yang mementingkan kesopanan, mungkin aku akan memukul kepalanya dengan sendok teh. Tentunya dengan keras.

"Tapi kenapa aku?"

"Itu... Aku cuma punya kamu"

"Aaa... begitu, jadi maluu"

"? Iya memang kamu teman terbaik ku"

"Ugh! Sialan... Baiklah, kapan kita akan pergi? Aku juga harus meminta izin ayah ku dulu. Aku tak tahu apakah dia akan mengizinkannya"

Kenapa dia ini? Izin dengan viscount... Aku lupa akan hal itu, viscount pasti akan mengizinkannya bukan? Karena ini kesepakatan bagus untuknya meningkatkan pangkatnya menjadi Marques. Aku akan meminta ayah berbicara dengan viscount, ku yakin Finn tak berani berbicara dengan ayahnya saat ini.

"Aku akan berbicara dengan ayah, aku tahu kau masih tak bisa berhadapan dengan ayah mu"

"Terimakasih!! Tapi aku harus apa saat menjadi temannya putra mahkota?"

Jujur saja aku sendiri tak tahu harus berbuat apa nanti, ini juga pertama kalinya untuk ku. Aku takut salah berbicara atau berprilaku nanti... Bisa bisa kepala ku bayarannya. Harusnya aku menambah hal ini di kontrak kita... Sialan.

"Cukup temani dia saja mungkin? Pihak kerajaan pasti akan memberikan arahan untuk kita, jadi tak perlu khawatir tentang hal itu."

"Mm.. okeh, Eva."

"Ya?"

"Aku...aku juga ingin tidur di..."

"?..." Bocah ini mau bicara apa sih? Matanya seperti mengarah ke burung mana ini dan kembali ke arah ku. Apakah...

"Aku ingin tiduran juga di paha mu!"

....

Bocah ini gila ya?

"Tidak!"

"Apa?! Curang! Burung ini saja bisa, tapi aku! sudah menemani mu lebih dulu tak boleh? Ku mohon..."

"Aku lelah, jadi tidak"

"Aaa... Curanggg!"

Finn semakin lama semakin... Kekanakan, seharusnya dia semakin dewasa karena kedisiplinan yang dia dapatkan dari viscount bukan? Aku masih asik menikmati cemilan ini, tapi Finn seperti adu tatapan mata dengan burung mana ini. Keduanya memang tak ada yang beres...

(Drop) Still Rich But This Life Is So Suck!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang