Ini sudah waktunya untuk pesta malam dan ini di khususkan untuk para orang-orang dewasa menikmati pestanya karena terdapat alkohol dan wine di setiap hidangan dan minuman. Untuk anak anak yang masih di bawah umur seperti aku, kita harus tidur atau tetap di ruangan kita saja. Usia legal di negara Ileana adalah 20 tahun untuk bisa meminum wine dan teman teman lainnya. Dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 20.30, aku memutuskan untuk menjalankan aksi! Yaitu memberitahu Duke Vermilion tentang Indigo.Dengan cara mengirim surat anonim, tapi karena aku tak ingin terlihat berjalan di gedung tamu dan ketahuan, aku harus menggunakan salah satu kekuatan ku. Aku juga sudah menulis suratnya, tinggal menghidupkan burung es ku dengan sihir kehidupan.
Jujur saja ini agak sulit, karena aku selalu gagal untuk mencoba. Ayah belum pernah mengajari ku tentang sihir ini jadi aku mempelajari sendiri.
Cahaya biru dan kuning menyilaukan datang dari telapak tangan ku, mengisi ruangan ku dengan sinarnya itu membuat ku buta sesaat karena memang ini sangat menyilaukan.
"Kumohon! Kumohon!"
Aku merasa semua mana ku masuk kedalamnya tapi... Aku tidak mendapatkan respon apapun, jadi aku menambahkan sedikit mana ku pada burung salju kecil ini. Cahaya sihir mulai meredup karena memang ini sudah batas maksimal yang bisa aku berikan pada burung salju ini. Jujur saja aku belum merasa lelah karena mengeluarkan banyak mana, memang pada dasarnya sihir yang kumiliki ini memang kuat.
"Apa aku gagal?... Sial..."
.
.
.
."Cip..cip...sial? Cip?"
"Ha?"
"Cip?"
"AAAAAAAAAAAGGGKKK!!"
!!!!!!
Sialan! Sangking terkejut aku, sampai jatuh dari kasur ini. Tapi itu artinya, aku berhasil! Masalah yang membuat aku terkejut adalah BURUNG ITU BISA BICARA! brengsek, aku kira dia hanya akan hidup bukan berarti dia bisa berbicara. Apa aku salah teknik lagi seperti sebelumnya?! Beberapa hari yang lalu aku mencoba menghidupkan manusia salju dengan kekuatan ini tapi sayangnya....
......
Dia hidup menjadi monster.
Walaupun monster itu tidak menyerang kearah ku, ayah tetap sigap dan membunuh monster itu, dan tentunya aku kena marah. Sepertinya kata Avner benar dan selanjutnya Aku dipantau oleh pengawalnya ayah untuk tidak menggunakan kekuatan ini lagi. Tapi masalahnya burung ini bisa bicara, apa ini berhasil atau tidak? Masalahnya aku memang tidak tahu! Lebih baik aku coba cek saja, siapa tau aku dapat jawabnya.
"Cip!"
"AAAA!! KAU MENGEJUTKAN KU!"
"Ciiip...maaf tuan...."
Astaga dia benar benar bisa berbicara! Okeh~ tenang... Ingat kata kata Avner, dia tak akan melawan ku walaupun dia menjadi Monster dia tetap mengabdi pada ku. "Ha-hallo"
"Cip! Halo cip!!!"
Karena aku menyapanya dia sangat senang dan melompat lompat di atas kasur ku 'astaga dia sangat imut!!' aku lupa untuk mendeskripsikan tentangnya, karena aku tidak jago dalam membentuk sesuatu yang epik, jadi aku membuat burung ini hanya dengan gumpalan bola salju dan tambahan ekor dan sayap lalu paruh dan mata yang terbuat dari bebatuan kecil. Saat aku membentuknya diriku merasa ini terlihat imut sampai akhirnya dia hidup semakin membuatnya terlihat imut! Dan lagi matanya yang tadi hanya kerikil kecil menjadi biru cerah, aku merasa kita menjadi... Mirip?
"Cip! Cip! Master"
"Apa?"
"Nama cip?"
Dia menanyakan nama ku atau dia meminta nama dari ku? Saat dia menyebutkan 'nama' kearah ku, dia menarik narik kecil ujung baju tidur ku dengan sayap kecilnya. Keimutan ini membunuh ku!!! Ela, Finn... Tahta kalian sebagai sesuatu yang imut Dimata ku, direbut oleh burung kecil ini!!
KAMU SEDANG MEMBACA
(Drop) Still Rich But This Life Is So Suck!!!
FantasiKejayaan ku sebagai atlet skating baru akan dimulai. Menunjukkan bahwa aku mampu berdiri dengan kedua kaki ku sendiri pada kedua orang tua bodoh itu. Tapi nyatanya itu usaha ku selama ini hanya berakhir omong kosong! Kematian ku datang secara mendad...