06

332 43 6
                                    

.
.

Nie Huaisang mengaduk aduk sup di mangkuk nya. Ia sama sekali tidak berselera untuk makan.

Jarak perpindahan kepribadian ganda Lan WangJi semakin rapat. Dan kepribadian kedua (si amnesia) sudah sangat jarang muncul. Jikalau ia muncul juga sangatlah singkat kemunculannya.

"Apakah, karna sudah mendekati 6 bulan." Nie Huaisang tersenyum sedih

"Ya, seharusnya semua yang kita lalui bersama tidak pernah terjadi." Nie Huaisang

.
.

"WangJi, apa kau baik baik saja?" Lan Xichen
"Apa ada sesuatu yang salah kakak?" Lan WangJi
"Kau.. Tampak lebih sering pulang kerumah mu dari pada pulang kemari lagi. Apakah Huaisang melarang mu?" Lan Xichen

"Dia tidak pernah melarang. Bukan kah wajar jika aku selalu disana? Disana rumah ku dan istri ku." Lan WangJi
"Iya.. Tapi.." Lan Xichen

"Ge.." MengYao istri Lan Xichen memegang lengan Lan Xichen dan menggelengkan kepalanya. Sinyal agar Lan Xichen tidak bicara lebih banyak.

"Apakah.. Aku memang jarang pulang sebelum nya? Apa aku suami yang buruk untuk nya?" Lan WangJi
"Adik ipar, tolong jangan berfikir buruk tentang dirimu sendiri." MengYao

"Tidak perlu kau fikirkan. Dalam beberapa bulan lagi kau akan mengingat semuanya." Lan Qiren

Lan WangJi diam, diamnya membuat MengYao, Lan Qiren dan Lan Xichen was was.

*

"Paman, jika WangJi sampai mengetahui jika kau lah yang meretas data dan mengirim pesan itu kepada Huaisang. Apa paman fikir WangJi akan setuju dengan itu?" Lan Xichen
"Apa yang kau khawatirkan. Adik mu sudah begitu lama menderita dengan bocah licik itu. Apa kau akan diam saja." Lan Qiren

"Tapi dengan meretas data. Kau baru saja melakukan tindakan kriminal. Taukan kau jika Laksaman ke 3 tau, hal ini bisa membahayakan WangJi dan keluarga kita." Lan Xichen.

"WangJi dan kau pun punya kedudukan di Planet kaisar." Lan Qiren
"Apakah, paman berusaha memecah hubungan antar Laksaman di Planet kaisar?" Lan Xichen

Lan Xichen menghelang nafas lalu meninggal ruangan sang paman.
MengYao yang menunggu di luar menatap dan mengikuti Lan Xichen dengan perasaan cemas.

Suaminya sangat jarang sekali marah, tetapi saat ia marah seisi rumah akan terasa sangat berbeda.

'Semoga.. Tidak ada hal buruk terjadi.' MengYao

.
.

Waktu bergulir dengan cepat, 6 bulan telah berlalu. Dan hari ini, Hari dimana Lan WangJi menjalani oprasi.

Nie Huaisang menatap sedih kearah surat perceraian yang sudah ia tanda tangani. Ia meletakan surat itu di atas meja ruang tengah. Melepas gelang komunikasi nya. Dan meninggalkan rumah.

Ia berjalan kearah gang cukup sempit. Lalu seorang pria asing muncul dari salah satu lorong gang saat Nie Huaisang memasuki gang tersebut.

Mingjue ge, Yang Ge...maafkan aku. Aku memilih pergi. Aku tidak..tidak lagi bisa bersama kalian apa lagi bersama dengan Lan WangJi.. Aku minta maaf..' Nie Huaisang

Nie Huaisang lalu sampai di sebuah stasiun kereta rahasia. Memasuki kereta yang cukup sesak itu.

Ia memilih duduk di kursi pojok dan saat kereta mulai bergerak, setetes air matanya jatuh.

.
.

"Mingjue, ini aneh. Aku sama sekali tidak bisa menghubungi Huaisang sejak kemarin." Xue Yang
"Tidak biasanya." Nie Mingjue
"Apakah keluarga Lan melakukan sesuatu?" Xue Yang

My Wife My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang