02

355 44 3
                                    

.
.

Pagi harinya, Nie Huaisang kembali kerumah sakit. Membawa satu teros makanan yang penuh dengan sup ayam untuk suaminya.

Wajahnya tampak lelah dan mengantuk, semalam ia tidur cukup larut. Pesanan syal rajutan nya sebentar lagi akan di ambil oleh pemiliknya. Ia tentu harus segera menyelesaikan syal itu.

"Aku mengantuk sekali, tubuhku juga terasa sakit dan lelah." Nie Huaisang menghelang nafas.

"Huh?!" Nie Huaisang terkejut, saat ia baru saja akan membuka pintu rumah rawat suaminya.

Tiba tiba pintu terbuka dari dalam. Dan munculah seorang pria cantik seperti dirinya.

'Dia... Cantik sekali..' Nie Huaisang

"Oh halo, selamat pagi. Kau datang untuk menjenguk Laksanakan juga?" sapa pria cantik itu, dan ternyata ia tak sendiri. Ia bersama orang teman laki laki tampan nya.

"I-iya.. Perkenalkan, nama saya Nie Huaisang, istri Laksamana." Nie Huaisang tersenyum sampai kedua matanya membentuk bulan sabit.

"H-heeee! Kau apa?!" Laki laki itu tampak terkejut.
"Tidak mungkin." ucap laki laki yang lain.

"Apa yang tidak mungkin, Huaisang kau datang terlambat." Dengan gestur tubuh, Lan WangJi meminta Nie Huaisang memasuki ruangan.

"Aku minta maaf, ternyata butuh lebih banyak waktu untuk memasak." Nie Huaisang menata makanan yang ia bawa.

"Apakah kalian berdua ingin mencicipi masakan ku juga? Aku membawa cukup banyak." Nie Huaisang, Lan WangJi tampak tidak senang dengan tindakan Nie Huaisang.

"Boleh kah.." Ucap laki laki cantik itu.
"Tentu saja." Nie Huaisang berkata sambil tersenyum.
"Tapi, bagaimana aku harus memanggil kalian? Aku belum mengetahui nama kalian." Nie Huaisang

"Oh! Maaf untuk ketidak sopanan ini. Nama ku Wei wuxian dan ini Jiang Wanyi. Kami adalah teman seangkatan Laksamana dan anak buahnya di pasukan militer." Wei wuxian

"Salam kenal, Saudara Jiang dan Wei, terimakasih sudah selalu menjaga suami ku selama ini." Nie Huaisang menuang sup kedalam tiga mangkuk.

Menyerahkan satu untuk Lan WangJi, Wei wuxian dan Jiang Wanyi.

"Semoga itu cocok dengan selera lidah kalian." Nie Huaisang
"Terimakasih, aku akan menikmati nya." Wei wuxian/ Jiang Wanyi.

Lan WangJi diam, ia mencicipi kuah sup dan terkejut mengetahui rasaya.

"Waaah ini sangat enak. Sungguh masakan mu?" Wei wuxian
"Em, benar." Nie Huaisang
"Ini enak, benarkan Jiang Cheng?" Wei wuxian

"Oh, ini enak. Pasti Laksamana sangat menyukai masakan mu Nyonya Laksamana." Jiang Wanyi

Nie Huaisang hanya tersenyum miris. Ia menangis dalam hati.

'Seandainya, ia sungguh sudi satu meja makan dengan ku. Itu akan sangat membahagiakan.' Nie Huaisang

"Ah! Terimakasih untuk sup ayam nya. Sangat enak, Laksamana segeralah sembuh." Wei wuxian.
"Terimakasih." Jiang Wanyi

"Em, ini bukan apa apa kok." Nie Huaisang menerima dua mangkuk kosong dari Wei wuxian dan Jiang Wanyi.

"Kenapa kau terlambat." Lan WangJi tiba tiba bersuara setelah cukup lama diam.
"Aku bangun kesiangan, maaf." Nie Huaisang

"Apa kau bergadang malam? Wajah mu agak pucat dan terlihat lelah." Lan WangJi.
"Tidak, aku baik. Oh mereka membawa buah. Apa mau aku kupaskan beberapa ?" Nie Huaisang mengalihkan topik

My Wife My Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang