36.

289 16 1
                                    

Rumah singgah

Para wanita kerajaan tang sedang berkumpul diaula mereka akan segera melakukan ritual.ibu suri duduk ditengah dengan permaisuri xiu.hanbok merah dengan jahitan emas membuat xiu terlihat sangat cantik.begitupun ibu suri dengan hanbok putih.

Diritual ini semua orang memakai hanbok putih, kecuali permaisuri xiu yang memakai hanbok merah.hanbok putih sendiri dipakai sebagai lambang kemurnia, tujuannya agar sang ibu dan jabang bayi mendapatkan kemurnian dari lingkungan sekitar.sedangkan hanbok merah permaisuri xiu melambangkan kekuatan, kepercayaan diri dan kekuatan.

Seorang dayang membawa nampan berisi là mù yè (daun kelor) dan kendi dari kuil suci disini.mereka mulai berdoa pada dewata.kendi itu berputar dan berpindah tangan.

"Dewa sialan, kuharap kau mati".kutuk xiu pada cabang bayi

Akhirnya kendi itu berhenti pada tangan ibu suri.ibu suri membacakan sebuah doa dan mulai menyiram tubuh permaisuri xiu dengan daun.

Acara terus berlanjut hingga akhir.

.

Zuu (lan shang) sudah berada di pasar gelap, dia sedang mengincar belati berharga yang akan dilelang. Lan mendapatkan informasi itu waktu dia pergi menyelinap kemarin. Zuu segera mendaftarkan diri, ia ditatap tajam seorang penjaga. Wajar banyak orang yang meremehkan nya dengan postur tubuh yang kecil, seperti laki laki tak sehat.

Perhatian nya tertuju pada kursi tengah. ia duduk dengan santai tanpa melihat siapa disamping nya, meng.

"Aku tidak menyangka kau ada disini selir lan".bisik meng dengan nada menggoda

Lan terkejut

" Kenapa kau ada disini! ".tanyanya dengan mata terkejut

Meng mengangkat tangan nya menyerah

" Hanya ingin, tenanglah aku tidak akan memberi tahu pada yang mulia chen".ujarnya meyakinkan

"Bukankah kita harus bicara setelah ini".lan berujar penuh penekanan

Meng hanya tersenyum manis,wanita telah membuat nya sangat penasaran.

Semilir angin sangat menusuk kulit, ini awal musim dingin. Daripada angin tatapan mata lan shang sungguh tajam hingga tak sadar malah membuat meng tersenyum kecil, wanita itu lucu.

Lihatlah betapa lincah nya selir buangan, sebuah belati sudah berada di leher meng.

"Kau seperti parasit, kita berjumpa bukan sekali bukankah itu suatu kebetulan saja? Katakan apa maksud mu mematai matai ku? ".lan sangat terusik akan kehadiran kaki tangan kaisar

" Aku memang dipintai memataimu selir lan tapi, kita yang berjumpa disini bukan lah perintah Kaisar tapi karena hanya kemauan ".meng tersenyum matanya terus memperhatikan mata tajam didepan nya

Lan menurunkan belati nya, daripada berdebat dengan lintah ini lebih baik ia segera ke tempat perlelangan.akhirnya mereka berdua bersama.

.....

4 hari kemudian

Istana kaisar sangat sibuk sekarang kaisar chen jatuh sakit, karena pergantian musim dingin udara tak teratur. Banyak rakyat juga jatuh sakit, sakitnya kaisar hanya orang Kekaisaran yang tau karena jika itu sampai terdengar pihak luar akan menimbulkan keresahan. Permaisuri sendiri masih dua hari lagi sampai di Kekaisaran maka dari lan shang lah yang berada di sini, di kamar kaisar.

Badan kaisar demam dan hanya tertidur, kaisar chen pun belum makan. Tapi yang paling tidak nyaman adalah sejak tadi malam ia berkunjung tangannya masih dipegang erat oleh kaisar, ia mengira itu permaisuri xiu karena sejak tadi malam ia hanya menyebutkan nama itu.

"Xiu, xiu, xiu, xiu".mata itu terlelap, mata yang bisa membuat orang lain tunduk, mulut yang biasanya mempimpin kekaisaran hanya digunakan untuk menyebut sang pujaan hati.

Lan shang terdiam, ternyata seorang yang kejam bisa dengan tulus mencinta seseorang. Sepertinya dirinya yang sudah kehilangan dirinya yang dulu, kini lan shang juga mulai menerima cinta dalam hidupnya.

Saat lan shang masih tenggelam dalam pikiran sudah ada meng berada di samping nya, bulu kuduk nya merinding.

"Saat kaisar demam biasanya permaisuri memeluk nya, mengapa kau tidak mencobanya? ". Dengan nada menggoda dan boyah ia mendapati wajah kesal itu, meng terkekeh

Bayangan kaisar itu lantas pergi, cukup lama lan mengumpat tapi ia juga pusing karena terus terkurung disini. Memang ia belum resmi bercerai tapi bukankah ia milik mo? Benarkan ?.

Tanpa pikir panjang lagi lan pun segera merapatkan dirinya ke kaisar chen, apakah mo akan marah jika mengetahui ini? Entah lah yang dipikirkan nya sekarang hanya kaisar mo.

"Xiu... ".kata itu tepat terdengar di telinga nya hingga membuat lan merinding

" Sungguh luar biasa xiu, ia mendapat cintamu begitu besar walaupun ia tak mencintaimu. Padahal ada anak yang sangat mencintaimu juga tapi karena rupanya kau tidak pernah melirik nya. Apa kau tau orang yang sangat kau cintai tidak pernah mencintai mu chen, kau hanyalah alat baginya ".lan shang mengoceh sendiri. Ia sedikit kesal kepada xiu, wanita itu tak layak mendapatkan ini semua.

" Apa yang akan kau lakukan chen jika suatu saat orang yang kau cintai itu berkhianat, apakah kau masih akan menahannya agar tak pergi?. Kau tau pemilik tubuh ini dulu sangat menginginkan mu, sangat menginginkan mu ".ucapan terakhir lan sebelum ia ikut terlelap

Angin malam berhembus, rasanya malam ini begitu sunyi, cahaya bulan seakan menenangkan malam ini.

Mata itu melirik ke arah lan yang tertidur , matanya teduh ada perasaan bersalah yang besar, tak terpungkiri mata itu tak mau kehilangan ia juga.

" Apakah aku harus membatalkan perceraian itu? ".kaisar chen seperti terobsesi memiliki lan



SEKIAN TERIMA KASIH

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Huanghou Tang Dai(on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang