Suara bel sudah terdengar, bahkan terlihat para siswa sudah memasuki kelas mereka masing-masing. Major's School adalah sekolah ternama, dan memiliki attitude yang cukup baik. Tidak jarang orangtua ingin membawa anaknya ke sekolah yang terbilang elite tersebut.
Pagi ini, seorang remaja berwajah manis memasuki sebuah ruang kelas bersama dengan salah seorang guru. Ia tersenyum lebar walau ia sendiri menyadari banyak mata yang menatapnya tidak suka.
"Baiklah, hari ini kita kedatangan murid baru. Biyu, silahkan perkenalkan diri." Ujar guru tersebut, pemuda itu mengangguk.
"Hai, nama saya Keivan Biyu Sandyakala. Kalian boleh memanggil saya Biyu, salam kenal." Ujarnya. Salah seorang murid pyn mengangkat tangannya.
"Ya, Rey, ada apa?" Ujar guru tersebut menanggapi muridnya.
"Bu, bagaimana bisa sekolah kita menerima seorang yang sudah dikeluarkan dari sekolahnya dulu karena kasus bully?" Sang Guru hanya melihat Biyu yang mencoba tersenyum. Ia tak tahu harus menjawab apa.
"Rey dapat berita dari mana? Tidak mungkin sekolah menerima jika Biyu pembully." Jelas guru tersebut.
"Bu, semua udah pada tau kok, beritanya udah tersebar."
"Tsk! Berisik lo, kayak cewek aja demen gosip." Ujar salah satu siswa, semua mata pun tertuju padanya. Wajahnya terlihat sangat tampan walau tak ada senyuman diwajahnya.
"Alva, Rey sudah. Biyu, silahkan kamu duduk disamping Alva. Baiklah kita mulai pelajaran hari ini." Ujarnya, Biyu segera melangkahkan kakinya menuju kursinya, memang banyak yang tak menyukainya, dan ia sudah sangat terbiasa dengan tatapan ini.
"Dasar bego!" Ujar pemuda bernama Alva tersebut, bahkan Biyu meliriknya dengan santai.
"Lu yang bego." Ujarnya dengan tersenyum, bahkan Alva memalingkan wajahnya yang sudah hampir memerah.
"Gila berani bener nyalinya ahaha." Ujar seseorang yang berada didepan meja Biyu, Biyu hanya terkekeh pelan, sementara pemuda itu masih mengalihkan pemandangannya ke luar dan tak melihat Biyu sama sekali. Dia adalah Alvaro Gasendra, Putra sulung dari pemilik Major's School. Dia adalah pemuda yang populer di Sekolah tersebut, jelas saja bukan. Ia tampan, kaya, dan pintar. Walau ia memiliki sifat yang cukup emosional, Alva adalah pria yang cukup baik. Pelajaran pun dimulai, ini adalah hari pertama bagi Biyu, dan ia tak ingin melewatinya dengan kacau.
"Lu yakin? Udah bener Papa kasih pilihan lu untuk datangin guru private agar lu ga perlu sekolah."
"Ko... ya kali lu mau liat adek lu ini mati jenuh. Gue kan juga pengen ngerasain sekolah pada umumnya."
"Terus lu mau hal sama terjadi? Emang gila."
"Apaan sih, tapi sekolah baru gue itu tempat lu dulu ko, tempat Gasendra juga, ahaha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible✔
FanfictionSeorang pemuda bernama Biyu yang dikenal sebagai Pembully di Sekolah sebelumnya yang sebenarnya fakta mengatakan hal lain, bahwa ia adalah korban pembullyan.