Bagian 8 Ending

1.4K 168 44
                                    

Waktu berlalu, setelah menjalani beberapa terapi untuk kesehatannya, kini Biyu sendiri sudah cukup sehat dan dapat beraktivitas dengan normal. Hari ini ia cukup senang, entah apa yang membuat sang Ayah kembali memberikannya kesempatan untuk bersekolah di Major's.

Ia sudah mengenakan seragamnya dengan cukup baik.

Biyu sudah siap kembali ke Sekolah, walau jujur dikatakan ia sedikit takut, tetapi ia yakin bahwa semua telah berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biyu sudah siap kembali ke Sekolah, walau jujur dikatakan ia sedikit takut, tetapi ia yakin bahwa semua telah berubah.

"Ingat pesan Papa, bawa ponselmu kemana pun dan cepat hubungi kami jika kembali ada yang mengganggumu." Ujar Athala, Biyu pun mengangguk dengan semangat. Lyandra tersenyum melihat Biyu  ia merapikan sedikit seragam yang Biyu kenakan.

"Ingat juga, Alva sudah berpesan kepada Mama agar dirimu harus setuju kemana-mana bersama dia. Ingat dia sangat mencemaskanmu juga."

Biyu hanya terkekeh dan mengangguk, ia mengecup pipi Lyandra.

"Kei sudah besar Ma, Kei bisa menjaga diri dengan baik." Ujarnya. Baik Athala maupun Lyandra hanya tersenyum. Tak lama ponsel Biyu berdering, ia segera mengambilnya dan menerima panggilan tersebut.

"Gue udah didepan rumah lu." Ujar seseorang diseberang sana.

"Yaudah tunggu gue. Gue turun sekarang." Ujarnya dan segera mengakhiri komunikasi tersebut.

"Alva sudah dibawah."

"Kau yakin tidak Papa antar?" Tanya Athala meyakinkan.

"Iya Pa. Alva bawa motor. Dan lebih cepat pasti sampai sekolah." Jelasnya, Athala pun mengangguk. Mereka pun turun dan menemani Biyu sampai bertemu dengan Alva. Sebenarnya Athala sedikit khawatir jika Biyu tidak ia antar, tetapi Lyandra meyakinkannya bahwa Biyu akan baik-baik saja.

Alva tersenyum ketika melihat kedatangan Biyu, ia segera memberikan helm untuk Biyu.

"Ingat, jika Alva ugal-ugalan, beritahu Papa." Ujar  Athala, entah mengapa ini seperti ancaman ketika Alva mendengarnya.

"Tenang, Kei siap memukul keras kepalanya." Ujar Biyu, jika saja saat ini bukan dihadapan orangtua Biyu, mungkin kata-kata mutiara Alva sudah keluar untuk Biyu.

"Om tenang aja. Alva jamin Biyu tidak akan lecet sedikit pun." Jawab Alva, Biyu hanya tersenyum mendengarnya. Ia segera memakai helm tersebut.

Alva mengulurkan tangannya untuk membantu Biyu naik motor tersebut. Setelah Biyu sudah duduk dengan benar, keduanya pun pamit untuk pergi. Alva segera melajukan motornya, setelah keluar dari gerbang Rumah Biyu, Alva segera menarik tangan Biyu untuk memeluk pinggangnya.

Ia membuka kaca helm, "Gue ga mau lu jatoh dan gue bisa-bisa dibunuh bokap lu." Ujarnya, Biyu hanya tersenyum dan mengangguk. Pipinya sudah merona, bahkan ia kini memeluk Alva dengan begitu erat.

...

Hari ini para Siswa Major's mengetahui Biyu kembali bersekolah, mereka sudah mempersiapkan kejutan untuk Biyu. Mereka benar-benar menanti saat-saat ini.

Impossible✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang