...
Jihyo dan Eunwoo sudah berada di rumah, sedari tadi pikiran Jihyo dipenuhi berbagai pertanyaan.
Intinya tentang masa lalunya yang terlupakan. Bahkan Jihyo lupa akan orang tuanya.
"Kamu minum obat dulu ya." Eunwoo akan berdiri tapi Jihyo dengan cepat memegang tangannya.
"Woo, kasih tau aku tentang masa laluku," ucap Jihyo.
Eunwoo menampilkan raut wajah tak senang dengan ucapan Jihyo.
"Untuk apa mengingat masa lalu yang buruk," ujar Eunwoo sarkas.
Jihyo marah. "Seberapa buruk sampai aku tidak diperbolehkan mengetahuinya."
"Masa lalu sebaiknya dilupakan." Eunwoo membalas.
Suasana di sekitar menjadi menegang.
"Bahkan mengetahui nama orang tuaku?! Dan keduanya telah tiada."
Eunwoo menghela napas dan duduk kembali di sofa bersama Jihyo. "Hyo, dokter bilang bahwa kamu harus mengingatnya secara perlahan. Aku tak mau kamu seperti minggu lalu."
Minggu lalu Jihyo sempat jatuh pingsan karena kepalanya yang seperti berputar penyebab dari dirinya yang berusaha mengingat.
Untung saja waktu itu, orang suruhan Eunwoo untuk mengawasi Jihyo langsung memberitahunya.
Mulai hari itu Eunwoo mempekerjakan dua orang art untuk menemani Jihyo di rumah dan melaporkan apa yang dia lakukan.
Jihyo memahami maksud baik Eunwoo, tetapi ia sangat penasaran akan asal-usulnya.
Eunwoo mulai menceritakan sebagian tentang Jihyo. Setelah selesai bercerita, Jihyo sedikit tidak puas karena Eunwoo hanya menceritakan orang tuanya dan hubungan mereka.
Seakan-akan ada seseorang istimewa yang Jihyo lupakan.
"Sudah puas? Kamu jangan memaksa kepalamu untuk mengingat terlalu keras," ucap Eunwoo lembut.
Jihyo tersenyum dan memeluk Eunwoo. Eunwoo juga balas memeluk Jihyo dalam dekapannya.
"Sekarang waktunya minum obat." Perkataan Eunwoo membuat Jihyo melepaskan pelukannya.
Eunwoo merasa tak suka dengan tindakan Jihyo, membuat ia kembali menarik Jihyo ke dalam dekapannya.
"Kenapa dilepas?"
"Katanya mau minum obat," jawab Jihyo.
Eunwoo menyudahi acara pelukannya dan pergi mengambilkan Jihyo obat.
Jihyo hanya menunggu sambil menontol tv di ruang keluarga.
Eunwoo datang dengan segelas air, ia meletakkan gelas di meja dan menyodorkan obat tersebut pada Jihyo.
Jihyo langsung menerima obat itu dan meminumnya. Setelah meminum obat, ia menyandarkan kepalanya di bahu tegap Eunwoo.
Eunwoo mengelus kepala Jihyo yang membuat muka empunya memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY?
Short Story"Aku suamimu, Hyo" Deg. Jihyo terkejut saat mendapati sosok pemuda tampan yang asing berada tepat di hadapannya dan malah mengaku sebagai suaminya. *** WARNING⚠️ -Cerita murni dari imajinasi author -Maaf apabila ada kesamaan, itu tidak disengaja ...