19.Bertamu ke rumah nara

121 6 0
                                    

Niko yang mendengar teriakan kakak nya segera pergi ke kamar nara, niko membuka pintu kamar kakak nya nampak lah nara yang sedang kebingungan mencari boneka nya. Niko mendekat ke arah nara.

"Kenapa sih, kak?"tanya niko.

Nara menoleh ke arah niko,"boneka kakak hilang"jawab nara.

Niko mengaruk kepalanya yang tak gatal menatap ke atas lemari hey... Di sana di atas lemari boneka nya berada.

"Kak.."

"Apa?"tanya nara.

"Itu bo-"

"Kalo gak mau bantuin kakak, kamu keluar aja deh"kesal nara.

"Yaudah, gue cuma mau kasih tau boneka ada di atas lemari"ujar niko.

Nara menatap lemari nya.

Niko berjalan ke arah pintu sembari melambaikan tangan nya,"bye, kak"pamit niko.

"NIKO GIMANA KAKAK AMBIL NYA"teriak nara.

"Ya tinggal ambil aja, kak"tiba-tiba saja kepala niko ada di samping pintu.

"Astagfirullah, kamu kenapa tiba-tiba nonghol sih"ujar nara.

Sang empu hanya cengengesan.

Niko pergi dari kamar nara, nara yang berusaha mengambil boneka nya dari atas lemari dari berbagai cara dari kursi hingga loncat-loncat, lelah. Nara bingung bagaimana lagi untuk mengambil boneka nya?

Ayah rizal tak sengaja melewat depan kamar nara, ayah rizal melihat nara yang loncat-loncat kebingungan nara sedang apa? Alhasil ayah rizal masuk ke dalam kamar nara menghampiri nara.

"Ra, kamu ngapain?"tanya ayah rizal.

Nara menoleh,"itu" tunjuk nara.

"Boneka?" tanya ayah rizal.

Nara mengangguk.

Ayah rizal mengulurkan tangan untuk mengambil boneka nara,"nih" ayah rizal menyerahkan boneka nya kepada nara.

Nara tersenyum," makasih yah"ujar nara.

Ayah rizal mengangguk.

***
Gio yang terus-menerus menelepon nara, tapi. Tidak ada satu panggilan pun terjawab gio sedih karena telepon nya tidak di angkat, gio mengadu ke jeffan. Jeffan pun jadi ikut menelepon nara, namun. Hasil nya sama tidak ada jawaban.

Kemana dia-batin jeffan.

Gio yang terus menerus cemberut yang membuat jeffan sedih alhasil mereka menghampiri rumah nara agar gio tidak sedih cukup lama mereka menempuh sekitar 1 jam setengah, setelah mereka sampai di depan pintu rumah nara. Jeffan ragu-ragu untuk mengetuk pintu nya gio yang berada di gandengan nya menatap sang ayah.

Gio menggoyang-goyangkan tangan sang ayah,"ayo dad, ketuk pintu nya"jeffan menunduk menatap sang anak.

Setelah menghilangkan rasa ragu akhirnya jeffan mengetuk pintu itu.

Ceklek

Tuk

"Aduh"ringis seorang gadis yang keluar dari dalam rumah.

Saat jeffan ingin mengetuk pintu tepat juga nara akan keluar rumah dan ya bukan nya ketuk pintu melainkan mengetuk jidat.

"Om ngapain sih, sakit tau"ujar nara yang memegangi jidat nya.

"Maaf saya tidak sengaja" ucap jeffan.

"kalo males ketuk pintu, tuh di sana ada bel tinggal pencet"tunjuk nara tepat ke arah bel.

"Kan jadi merah, AHHH GARA-GARA OM SIH" teriak nara.

"Saya minta maaf ra, saya tidak sengaja. Sungguh"ucap jeffan.

Gio yang melihat perdebatan mereka sari bawah hanya bengong.

"Kan say--"

"Kakak cantik"panggil gio.

Panggilan gio membuat mereka diam.

"Maafin daddy gio ya? Daddy gio gak sengaja"pinta gio.

"Hm,, oke kakak cantik maafin"ujar nara.

Nara menekuk kan kaki nya menyetarakan tinggi nya dengan gio,"gio ada apa? Tumben ke rumah kakak cantik?"tanya nara.

"Gio mau main sama kakak cantik"ucap gio.

"Kenapa gak telfon saja?"ujar nara.

"Handphone mu yang mati,"

Tiba-tiba jeffan bergabung mengobrol.

"Diem deh om, om itu gak dia ajak!"ketus nara.

"Yasudah,"

Nara memutar bola mata malas.

"Ayo masuk, kita main di dalam oke?"ajak nara.

"Ayo kak,"

Nara mengambil alih tangan gio dari yang jeffan gandeng tangan gio kali ini nara.

"Wah rumah kakak cantik bagus banget"puji gio.

"Makasih gio,"

"Wah ada siapa ini"tanya bunda zea.

"Hallo tante"sapa gio.

"Haii, siapa nama nya?"tanya bunda zea.

"Nama gio ALGIO PRAMANA tante. Panggil gio aja"ujar gio.

"Oke gio, nama tante. Tante zea"ucap bunda zea.

"Tante mommy nya kakak cantik ya?"tanya gio.

"Kakak cantik siapa sayang"tanya bunda zea.

"Kak nara,"

"Oh, iya tante bunda nya kak nara"ucap bunda zea.

"Assalamualaikum" salam jeffan.

"Waalaikumsalam"ucap semua.

"Kamu siapa?"tanya tante zea.

"Dia daddy gio tante"ujar gio.

Jeffan berjalan ke arah bunda zea menyalami tangan nya.

"Saya jeffan tan, daddy nya gio" ucap jeffan.

"Saya zea,"

"Mana istri mu?" tanya ayah rizal.

Mereka langsung menoleh ke arah ayah rizal.

"Saya duda om" ucap jeffan.

***

TBC

Hai apa kabar?

Semoga sehat-sehat ya!!

Jadi gimana nih? gak sabar buat nikahin mereka wkwk.

Jangan lupa vote oke?

Babay

See you next part

21-10-2022




Mas Husband(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang