16.Teror

99 7 0
                                    

Nara di antarkan pulang oleh jeffan, ya walaupun saat jeffan mengantar nara pulang harus adu mulut dengan ayah, abang, adik nara. Jeffan di tuduh menabrak nara dan berujung adu mulut, untung nya nara menjelaskan bagaimana dirinya bisa seperti ini baru ayah, abang, adik nya percaya. Lalu jeffan di persilahkan pulang.

Jika di tanya jeffan di beri minum oleh keluarga nara. Jawaban nya tidak. Mereka tidak mengenal siapa jeffan, mereka kira jeffan adalah musuh mereka. Jadi mereka tidak memberi minum, tapi. Gio di beri minum oleh keluarga nara, karena mereka tidak tega jadi mereka kasih gio minum.

Nara sedang berbaring di kamar nya memikirkan kenapa ia bisa seperti ini, kenapa ia tiba-tiba merasa sakit bagain dada? Padahal ia tidak memiliki penyakit dan siapa orang itu? Apa dia kembali? Kembali dengan sosok yang sama? Apa dia sama yang seperti di masa lalu nya? Apa itu hanya halusinasi nara? Atau memang orang itu datang lagi?

Tuk

Tuk

Ketukan pintu yang membuat lamunan nara buyar. Nara berjalan ke arah pintu membuka pintu itu. Bunda zea, nara tersenyum.

"Kenapa ra? Lagi mikirin apa?" tanya bunda zea.

Nara berjalan duduk di tepi ranjang,"nara gapapa, bun"jawab nara.

Bunda zea tersenyum ia berjalan ke arah ranjang duduk di sebelah nara, mengelus surai rambut nara,"sini cerita sama bunda, jangan di pendem sendiri"ujar bunda zea.

Nara menatap lekat mata bunda nya,"nara baik-baik aja, bun"balas nara.

"Kam-"

Mereka saling menatap ada apa di bawah seperti nya ramai sekali. Nara dan bunda zea pun berdiri dari duduk lalu berjalan ke arah pintu dan menuruni anak tangga sesampainya di bawah mereka nampak ketakutan.

"Ada apa ini"tanya bunda zea.

Mereka semua melirik ke arah nara dan bunda zea.

"Ada yang ngirim ini bun"jawab niko.

Bunda zea dan nara berjalan ke arah niko melihat kotak yang ada di tangan niko. Terkejut, siapa yang mengirim ini? Bunda zra terkejut melihat isi kotak tersebut, isi kotak tersebut adalah bangkai ayam dan satu foto mereka yang berlumuran darah.

"Siapa yang kirim?"tanya bunda zea.

"Kita gatau, bun,"

"Di situ pasti ada nama pengirim nya"ujar bunda zea.

"Gak ada, bun"jawab nando.

Mereka menatap ke arah nara.

"Nira"panggil nando.

Nara mengangkat kepala nya mata nya berwarna merah nira yang mengendalikan tubuh nara.

"Lo tau siapa pelaku nya?"tanya nando.

"Iya, gue tau"balas nira.

"Apa orang yang sama?"tanya ayah rizal.

Nira mengangguk,"orang itu ada di sini"ujar nira.

Nira berjalan ke arah luar diikuti oleh anggota keluarga yang lain. Nira melirik-lirik ke semua arah mencari keberadaan si pelaku.

Hap

Nira menemukan keberadaan si pelaku nira berjalan ke arah si pelaku. Nira berjalan lewat belakang, nira sudah ada di belakang orang itu.

"Ngapain bang" tanya nira membedakan suara nya.

"Lagi liatin keluarga itu"jawab orang itu tanpa melihat siapa yang bertanya.

"Oh, emang kenapa sama keluarga itu?"tanya nira, lagi.

Mas Husband(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang