20.Terror lagi

91 6 0
                                    

Jeffan yang masih di rumah nara sebenarnya ia ingin pulang tapi sang anak masih bermain jadi terpaksa ia harus menurutinya. Nara yang bermain dengan gio sangat bahagia karena ada teman nya daritadi jeffan memerhatikan raut wajah anak nya yang nampak bahagia.

Jeffan mengobrol dengan ayah nya nara berbincang-bincang bagaimana bisa ia menjadi duda di usia yang masih muda. Entahlah yang di lakukan dua pria ini mereka mengobrol apa saja agar tidak bosan menunggu.

Sedangkan gio yang bermain di kamar nara, bagaimana bisa gio betah di kamar nara? Alasan nya adalah, niko. Ada niko di dalam kamar nara yang pasti nya niko menjadi babu karena harus menuruti kemauan gio.

"Bang niko, coba kayang"pinta gio.

Niko melotot,"jangan macem-macem, minta yang masuk akal"ujar niko.

Jawaban dari niko membuat gio sedih, nara menampar pelan niko.

Plak

"Akh, sakit kak" rintih niko.

Nara tak merespon hanya menatap niko saja.

Saat mereka bermain tiba-tiba jeffan datang dan menghampiri mereka yang sedang bermain.

"Gio, ayo pulang"ajak jeffan.

"Gak mau"tolak gio.

"Besok kita main lagi ke sini, jadi kita pulang dulu"ucap jeffan.

"Daddy, beliin mainan deh"bujuk jeffan.

"Gak mau,"

"Nan-"

Prang

Terdengar suara pecahan dari bawah membuat mereka terkejut.

"Kak.."panggil niko.

Nara memandang niko mereka saling menatap pikiran mereka kacau ada apa di bawah sana, mereka berdiri.

"Suara apa itu"tanya jeffan.

"Kalian tunggu di sini aja, jangan kemana-mana. Ayo kak"ujar niko menarik tangan nara.

"Ada apa, dad?"tanya gio.

"Daddy juga tidak tahu"jawab jeffan.

Nara dan niko berjalan menuruni anak tangga di bawah sudah berkumpul entah apa yang mereka lakukan.

"Ini kenapa"tanya nara.

"Ada yang melempar ini"ujar ayah rizal yang di tangan nya ada sebuah botol.

"Nira.."panggil ayah rizal.

Nara yang terus menunduk pun mengangkat kepala nya.

"Kamu tau siapa pelaku nya?"tanya ayah rizal.

"Orang yang sama" jawab nira.

"Ck, mereka mau apa sih"kesal niko.

Tiba-tiba jeffan datang bersama anak nya menghampiri mereka.

"Ada apa ini"tanya jeffan.

"Gak ada apa-apa" ujar ayah rizal.

"Mungkin kucing"lanjut ayah rizal.

Nira daritadi diam saja karena nira belum pergi, jeffan menatap aneh nira tidak biasa nya sikap nara seperti itu. Nira menyipitkan mata nya melihat sesosok bayangan hitam dengan cepat nira berlari ke arah bayangan itu orang tua nara melihat itu spontan mengikuti nira.

Seperti biasa, saat nira menghampiri bayangan itu pasti menghilang orang tua nara yang sudah berada di samping nira itu menatap aneh nira.

"Kenapa nira?"tanya ayah Rizal.

Mas Husband(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang