❗DIUTAMAKAN FOLLOW SEBELUM BACA❗
"Saya menyukai kamu, ra"ucap pria itu.
Gadis itu terkejut,"Omm suka sama saya?" tanya gadis itu.
Ini kisah yang bukan menceritakan perjodohan dengan CEO atau apa pun.Tapi, kisah ini menceritakan tentang seorang gadis...
Hari ini nara dkk pergi ke suatu tempat, karena hari libur kemerdekaan indonesia mereka memutuskan untuk pergi jalan-jalan menghilangkan separuh beban mereka. Tujuan mereka adalah mencari sebuah pohon besar untuk di jadikan, rumah pohon menjadi tempat mereka berkumpul.
Mereka mencari pukul 06:00 agar suasana nya sejuk dan tidak panas,nara yang di bonceng oleh citra, dan bunga di bonceng tiara. Mereka mencari cukup lama dari pukul 06:00 hingga pukul 08:00 belum ketemu dengan pohon yang mereka inginkan. Setelah beberapa waktu akhirnya mereka menemukan pohon yang cocok.
Mereka memandang pohon itu lalu mereka saling menatap dan mereka mencari kayu yang ada di sekitar sana untuk di jadikan tangga. Mereka bekerja sama untuk membuat rumah pohon. Nara menelepon niko untuk membawa peralatan yang di butuhkan, tak butuh waktu lama niko telah sampai di tempat itu. Sekitar 4 jam akhirnya mereka telah selesai membuat rumah pohon itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Citra meregangkan otot nya,"arhh, capek juga ya"ujar citra.
"Tolong..."ucap bunga.
Mereka yang tengah duduk pun langsung berdiri dan menghampiri bunga.
"Kenapa, lo?"tanya tiara.
"Pinggang gue encok" ujar bunga.
Mereka melotot.
"Sialan lo, gue kira lo kenapa"
Setelah mengucapkan itu mereka kembali duduk untuk beristirahat.
Cuaca yang semakin panas membuat mereka haus, setelah selesai merek memutuskan untuk pulang saja dan hari pun mulai petang. Niko yang sudah pulang terlebih dahulu, jadi nara bersama teman-teman nya, mereka membereskan peralatan yang berantakan di simpan di belakang pohon.
"Udah?"tanya tiara.
Mereka mengangguk.
"Rumah pohon ini adalah saksi persahabatan kita, kalo kalian lagi sedih, frustasi, atau merasa gagal dateng aja ke rumah pohon ini, rumah pohon ini akan jadi tempat tinggal kalian ketika kalian rapuh"Mereka berpelukan untuk pertama kali nya.
Lalu mereka pergi meninggalkan rumah pohon tersebut.
*** "Gue gak bakal biarin hidup lo bahagia, NANDO"
"Mau bonyok lo, adek-adek lo, istri lo gak akan gue biarin lo bahagia di atas penderitaan gue!"
"Nyawa di bayar dengan nyawa"
*** Mereka telah sampai di sebuah cafe untuk bersantai-santai menghilangkan rasa lelah tadi. Mereka memanggil pelayan untuk membawa kan menu untuk memesan.
Lalu pelayan itu pergi untuk membuatkan mereka minuman, sedangkan mereka yang menunggu sambil mengobrol-obrol.
"Woy... Ada cogan bestie"ucap bunga.
"Gila cakep bener"ucap tiara.
Cowok yang mereka puji menatap ke arah mereka lalu cowok itu tersenyum.
"AAAA,,, MAK TOLONG AING PINGSAN".
PLAK
"Jangan malu-maluin ogeb"ucap citra.
Tiara memegangi kepala nya yang di pukul citra,"stt, sakit woy" ujar tiara.
Nara melirik semua orang mengarah pada meja mereka,"maaf semua nya, kami membuat kalian tidak nyaman"ucap nara.
Salah satu pengunjung itu mengangguk,"lain kali jangan berisik de, ini bukan hutan"nasihat pengunjung itu.
"Iya, sekali lagi saya minta maaf"ujar nara.
Mereka yang melihat ke arah nara dkk pun kembali meminum minuman mereka. Nara, bunga, citra menatap tajam tiara sedangkan yang di tatap hanya cengengesan. Mereka di cafe tersebut hingga sore hari entah apa yang di lakukan mereka.
Nara yang sudah di telepon beberapa kali oleh adik nya, bunga yang sudah di telepon beberapa kali oleh pacar nya. Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang saja.
Eits...
Mereka semua tidak pulang, namun. Mereka berkumpul di rumah nara untuk melihat mv terbaru dari sebuah grilgroup terkenal.
*** Mereka telah sampai di rumah nara, mereka di sambut ramah oleh anggota keluarga nara, dari pemilik rumah hingga art di rumah. Mereka mulai menonton mv itu.
"GILAA KECE BANGETT"histeris citra.
Bunga menutup telinga nya,"berisik bego, ini rumah orang"nasihat bunga.
Kakak ipar nara turun ke bawah melihat nara dkk.
"Dek, suara nya kecilkan ya. Anak kakak lagi tidur"pinta kak jingga.
"Hehe... Maaf kak" ucap mereka.
Lalu kak jingga naik ke atas untuk kembali ke kamar nya.
