Part 9-the ptsd

5 7 0
                                    

Sesampainya di rumah sakit...

Yeojun terbaring lemas di rumas sakit, ditemani oleh mina, dan hara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeojun terbaring lemas di rumas sakit, ditemani oleh mina, dan hara. Mina tidak berhenti-henti menangis sedangkan woojin berusaha menelfon keluarga yeojun dari telfon rumah sakit.

"Halo paman, ini aku woojin. Maaf sudah mengganggu waktu kerjanya"
Ucap woojin dengan perlahan.

"Iya woojin, ada apa ya?"
Tanya ayah yang sedang menyusun arsip.

"Aku mau bilang kalau yeojun masuk rumah sakit"
Jawab woojin sambil meneteskan air mata.

"Apa?!. Anakku masuk rumah sakit!?" bagaimana bisa?, baiklah beritahu saja nama rumah sakitnya lalu paman akan datang bersama bibi nanti"
Ucap ayah yeojun yang langsung panik.

"Gangnam hospital, itu nama rumah sakitnya paman"
Balas woojin yang langsung berjalan menuju pintu rumah sakit untuk menunggu orangtua yeojun.

"Ok, paman akan segera datang tapi paman harus memberitahu istri paman dulu kalau begitu sampai jumpa woojin"
Ucap ayah yeojun dengan terburu-buru.

Beberapa menit kemudian...

"Dokter, bagaimana dengan kondisi anakku?. Yeojun baik-baik saja kan?"
Tanya ibu yeojun sambil menangis.

"Tenang bu!, kondisi yeojun sekarang sudah jauh lebih baik untungnya teman-temannya membawa yeojun ke rumah sakit dengan cepat. Kalau tidak nyawanya bisa terancam"
Jawab dokter tersebut dengan perlahan.

"Apa maksudmu dokter? memangnya anakku menderita apa?!"
Tanya ayah yeojun yang sangat panik akan keadaan anaknya.

"Yeojun mengidap ptsd. Bapak yang sabar ya, saya harap yeojun bisa sembuh lagi"
Jawab dokter tersebut sambil menenangkan ayah yeojun.

Ptsd adalah sebuah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang bersifat traumatis. Gangguan ini bisa kambuh kapan saja, terutama saat dipicu oleh karena itu yeojun menjadi dingin kepada siapapun termasuk keluarga angkatnya sendiri

"Mina tunggu!"
Ucap ibu yeojun yang langsung mengejar mina.

Ibu yeojun langsung menghampiri mina yang sedang duduk di bangku taman sambil menangis.

"Bibi kenapa mengikutiku kesini?"
Tanya mina sambil menundukan kepalanya.

"Mina, yeojun mengidap ptsd dan itu bukan karenamu, jadi tolong jangan salahkan dirimu ya"
Jawab ibu yeojun sambil mengelus rambut mina.

"Kenapa bibi menyembunyikan hubunganku dengan yeojun dan kenapa bibi juga menyembunyikan masalah kecelakaan itu?"
Tanya mina sambil meneteskan air mata.

"Bibi minta maaf mina. Bibi dan ibumu terpaksa merahasiakan hubungan kalian yang sebenarnya karena bibi takut penyakit yeojun kambuh lagi. Ibumu juga melakukan hal yang sama demi kesehatanmu mina jadi tolong jangan memarahi ibumu juga ya"
Jawab ibu yeojun yang langsung menangis.

"Bibi... kau jangan menangis lagi ya. Aku tidak akan membencimu dan aku juga tidak akan memarahi ibuku karena kalian berdua sudah seperti ibu kandungku sendiri. Aku sadar bahwa kalian melakukan ini semua demi kehidupan kami, itulah namanya orangtua"
Ucap mina sambil mengusap air mata ibu yeojun.

"Terimakasih banyak ya mina, bibi sangat bersyukur jika kau dan yeojun dipertemukan kembali. Bibi selalu mendukung kalian berdua, jadi tetaplah bersama seperti dulu ya"
Balas ibu yeojun yang langsung memeluk mina.

Suasana pun kembali normal. Ibu yeojun langsung mengajak mina kembali ke ruangan yeojun sedangkan hara dan woojin langsung pamit pulang karena matahari sudah mau terbenam.

"Bibi, paman. Aku juga pamit pulang ya soalnya nanti orangtuaku khawatir"
Ucap mina yang juga berpamitan kepada orangtua yeojun.

"Iya mina, tapi kau jangan khawatir karena sebelumnya bibi sudah mengabari ibumu soal yeojun tadi. Kalau begitu kau hati-hati dijalan ya mina"
Balas ibu yeojun sambil tersenyum.

"Baik bibi, paman. Kalau begitu sampai jumpa!"
Ucap mina yang langsung berlari menuju runahnya.

Sesampainya di rumah..

"Ayah, ibu aku pulang!"
Ucap mina sambil membuka pintu rumahnya.

"Ya ampun mina!. Apa kau baik-baik saja? lalu bagaimana dengan kondisi yeojun sekarang?"
Ucap ibu yang langsung datang memeluk mina dengan khawatir.

"Aku baik-baik saja ibu. Kondisi yeojun juga sekarang sudah jauh lebih baik hanya saja dia harus dirawat di rumah sakit dulu"
Balas mina sambil mengelus rambut ibunya.

"Syukurlah mina. Ibu tidak bisa datang ke rumah sakit karena ibu dan ayah sedang sibuk kerja di kantor"
Ucap ibu mina dengan perlahan.

"Tidak apa-apa ibu. Ibu dan ayah bisa menjenguk yeojun di rumah sakit besok"
Balas mina sambil tersenyum kecil.

"Baiklah mina, kalau begitu sekarang kita makan malam dulu yuk"
Ucap ibu yang langsung berjalan bersama mina menuju ruang makan.

Mina dan keluarganya pun langsung menikmati makan malam secara bersama-sama tapi disisi lain mina sangat merindukan yeojun.

Keesokan harinya...

Mina kembali ke sekolah seperti biasa tapi kini tanpa yeojun disisinya ia merasa sepi tanpa kehadiran yeojun disisinya.

Sesampainya di sekolah...

"Loh, yeojun dimana mina?"
"Mina, biasanya kau sama yeojun kan?"
"Ya ampun, apa kalian berdua bertengkar?"
Tanya teman-teman mina yang langsung penasaran.

"Yeojun ada di rumah sakit, hubungan mina dengannya baik-baik saja"
Jawab hara yang tiba-tiba datang.

"Apa?, yeojun dirawat di rumah sakit?!"
"Hei hara!, kau tidak bohong kan!?"
"Astaga!, bagaimana ini bisa terjadi?!"
Ucap teman-teman hara yang terkejut mendengar kabar tersebut.

"Itu benar kalau bisa sepulang sekolah nanti kita langsung menjenguk yeojun di rumah sakit. Aku harap dia akan baik-baik saja"
Balas woojin sambil melirik somin dengan tajam.

Somin langsung ketakutan dan panik. Ia langsung menundukan kepalanya bank and dia juga tidak ingin dipenjara atas kejadian yang menimpa yeojun di gudang kemarin.

"Mina, kau jangan khawatir ya. Aku dan hara akan selalu ada untukmu walaupun kau merasa sepi tanpa yeojun"
Ucap woojin sambil mengelus rambut mina.

"Iya woojin, terimakasih ya karena kalian berdua selalu ada untukku"
Balas mina sambil berjalan menuju bangkunya.

Selama pelajaran berlangsung mina selalu melirik ke bangku yeojun yang kini kosong. Mina berharap semoga yeojun bisa kembali ke sekolah karena dia merasa sepi tanpa yeojun disisinya.

"Tuhan... tolong jaga dan lindungi yeojun karena aku sangat menyayanginya. Aku tidak ingin kehilangannya, semoga saja doaku terkabul amin"
Batin mina sambil mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya.

"Kasihan mina, ia merasa sedih tanpa kehadiran yeojun disisinya karena dia sangat menyayangi yeojun"
Ucap hara dengan perlahan.

"Astaga!. Yeojun dirawat di rumah sakit? bagaimana bisa? pokonya aku tidak ingin dipenjara karena masalah ini!"
Batin somin yang sangat ketakutan.

"Dasar kurang ajar kau somin!, kemarin kau berlagak seperti pemberani nyatanya kau pecundang!"
Ucap woojin dengan perlahan sambil mengepal tangannya.

Akhirnya mina pun memutuskan untuk kembali fokus mengerjakan tugasnya, begitu juga dengan hara, somin dan woojin.

***

Lanjut bagian 11 ya!

Jangan lupa komen dan vote.

Terimakasih^^

True loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang