Namanya choi mina, seorang siswi periang dan cantik yang diangkat oleh keluarga kaya raya di seoul. Hidupnya begitu menyedihkan sejak kecil, orangtua kandungnya meninggal sejak ia masih bayi bahkan dia juga kehilangan sahabatnya waktu smp.
Disisi la...
Hari sekolah kembali tiba. Waktunya mina bergegas ke sekolah untuk menjalani pelajarannya dan tidak lupa juga ia berpamitan kepada orangtua angkatnya.
Sesampainya di sekolah...
"Selamat pagi mina" Ucap yeojun yang baru juga sampai di sekolah.
"Selamat pagi juga yeojun" Balas mina sambil tersenyum.
"Ayo kita masuk ke kelas bersama" Ucap yeojun sambil berjalan menuju ke kelasnya bersama mina.
Saat tiba di kelas...
"Wah!, kelas kita mendapat pasangan baru!" "Selamat ya yeojun, mina!" "Jangan lupa traktirannya!" Ucap seluruh teman sekelas yeojun yang juga ikut bahagia atas hubungannya dengan mina.
"Apa?, pasangan baru?" Tanya somin yang tiba-tiba datang.
"Hei somin!, kenapa kau terkejut begitu?, seharusnya kau juga ikut bahagia karena teman dekatmu berpacaran dengan yeojun" Ucap salah satu teman sekelas somin.
"Hah!?, mereka berpacaran?. Bagaimana mungkin?!" Ucap somin dengan kesal sambil menatap mina dengan tajam.
Mina langsung menundukan kepalanya karena takut dengan tatapan tajam dari mina sehingga yeojun merasa aneh dengan mina.
"Loh, kenapa mina tiba-tiba menundukan kepalanya seperti ketakutan begitu?. Terus kenapa dia langsung berjalan sendiri menuju bangkunya?" Batin yeojun dengan bingung sambil melihat sekelilingnya.
Pelajaran pun mulai berlangsung, tapi mina tetap diam dan ketakutan seolah-olah ada seseorang yang sedang mematainya sehingga yeojun merasa semakin aneh dan bingung kepada mina.
Beberapa jam kemudian...
Kring!!!
Bel istirahat pun berbunyi, waktunya seluruh murid-murid keluar dari kelasnya untuk menuju ke kantin. Tapi tidak dengan mina yang dipaksa ikut oleh somin ke suatu tempat di sekitar sekolah yang sepi dari semua orang.
"Somin, kenapa kau membawaku ke tempat sepi seperti ini?" Tanya mina dengan ketakutan sambil melihat sekelilingnya yang sepi.
"Aku membawamu karena kau melanggar ucapanku mina!. Kau pikir selama kau dekat dengan yeojun aku diam begitu saja huh?!, aku adalah orang pertama yang menyukai yeojun sejak smp!. Saat itu dia kehilangan sahabatnya dan saat itu juga aku datang untuk mencoba memasuki hidupnya, tapi dia tidak pernah mau menerima siapapun lagi setelah kehilangan orangtua kandung dan sahabatnya. Lalu datanglah kau sebagai orang yang sudah aku anggap sebagai sahabatku sendiri tapi apa balasanmu mina?!, kau justru menghianatiku!" Bentak somin dengan kesal sambil mengepal tangannya.
"Somin, aku benar-benar tidak tau bahwa kau menyukai yeojun juga. Kau hanya memperingatiku untuk jauhi yeojun, tapi aku tidak bisa menjauhinya karena saat itu aku sudah mulai merasa nyaman bersama dengan yeojun" Ucap mina dengan perlahan sambil menahan tangisannya.
"Dasar kurang ajar!, beraninya kau berkata begitu kepadaku mina!?. Kau ingin diberi pelajaran dariku ya sebagai hukuman atas perbuatan yang sudah kau lakukan kepadaku!" Ucap somin sambil mencekik mina.
"Hentikan!"
Teriak yeojun yang tiba-tiba datang menghampiri mereka berdua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yeojun.." Rintih mina sambil menahan sakitnya.
"Somin!, lepasakan mina!" Ucap yeojun yang langsung berlari melepaskan mina dari cekikan somin.
Yeojun sangat marah dengan somin, karena dia berusaha menyakiti mina dengan cara mencekiknya.
"Yeojun!, aku menyukaimu!. Kenapa kau tidak memahami perasaanku?!" Bentak somin dengan kesal sambil memeluk yeojun.
"Somin lepaskan!. Aku bilang aku tidak menyukaimu!, aku hanya tidak ingin dekat dengan siapapun saat itu!. Aku menghargai perasaanmu, tapi maaf tolong jangan menghancurkan kebahagiaanku!" Ucap yeojun sambil melepaskan pelukan dari somin.
"Oh... jadi kau sudah lupa denganku ya yeojun?. Kau tidak ingat dulu akulah orang yang selalu ada untukmu!" Bentak somin sambil menangis.
"Benarkah?, tapi aku tidak memintamu untuk selalu ada untukku somin. Kau berlagak seperti orang yang penting dalam hidupku, padahal kau mempunyai niat buruk disampingnya!" Ucap yeojun sambil menghapus air mata mina yang menangis ketakutan atas kejadian tersebut.
"Baiklah yeojun, aku tidak akan mengganggumu lagi. Tapi ingatlah bahwa aku menyukaimu!" Teriak somin sambil berlari meninggalkan mereka berdua.
"Mina, tolong jangan kau ambil hati dari kejadian ini. Aku mencintaimu bukan karena fisik ataupun harta, tapi aku mencintaimu dengan tulus dan aku tidak bisa mencintai wanita selain dirimu" Ucap yeojun sambil menangis memeluk mina.
"Apa?. Yeojun tidak bisa mencintai wanita lain selain mina?!, jangan-jangan mina itu sahabatnya yeojun!?" Batin woojin yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka berdua.
"Yeojun, aku juga merasakan hal yang sama padamu. Aku tidak bisa mencintai pria lain selain dirimu" Ucap mina sambil menghapus air mata yeojun.
"Astaga!, sepertinya dugaanku benar tapi bagaimana mungkin lebih baik aku ceritakan langsung masalah mereka kepada hara" Ucap woojin yang langsung berlari mencari hara.
Kring!!!
Bel masuk pun berbunyi, waktunya murid-murid kembali masuk ke kelasnya. Begitu juga dengan yeojun dan mina, sedangkan woojin hanya bisa menceritakan masalah mereka berdua kepada hara lewat kakaotalk.
"Astaga!, ternyata woojin juga merasakan apa yang aku rasakan antara masalah yeojun dan mina. Aku merasa bahwa mereka berdua memanglah sahabat hanya saja mereka tidak menyadarinya" Batin hara sambil membaca pesan dari woojin di kakaotalk.
"Hei hara!, kau ini kenapa?. Sepertinya kau sedang mengechat dengan seseorang ya?" Ucap somin yang tiba-tiba datang mengejutkan hara.
"Astaga somin!, kau ini mengejutkanku saja!. Ada apa?" Tanya hara dengan terkejut sambil bertanya maksud kedatangan somin.
"Lagian kau fokus ngechat... memangnya kau sedang ngechat siapa? Jawab somin dengan penasaran.
"Ah bukan siapa-siapa... aku hanya sedang ngechat dengan abangku saja kok" Ucap hara yang berusaha menyembunyikan sesuatu dari somin.
"Oh, baiklah kalau begitu" Balas somin sambil kembali ke bangkunya.
Somin merasa aneh dengan hara, dia merasa bahwa hara sedang menyembunyikan sesuatu darinya.
"Mina, besok kan hari libur. Jika kau tidak keberatan apa aku boleh berkunjung kerumahmu?" Tanya yeojun dengan perlahan.
"Tentu saja yeojun, aku tidak keberatan sama sekali" Jawab mina sambil tersenyum.
Akhirnya yeojun dan teman sekelasnya kembali untuk melanjuti pelajaran yang sudah diberikan oleh pak guru. Begitu juga dengan mina