Part 4

716 88 31
                                    

Xiao Yibo terbaring diatas hospital bad dalam keadaan tak sadarkan diri pascaoperasi. Disampingnya terlihat Xiao Zhan yang menggenggam erat jemari yang berhias selang infus itu. Pria yang berstatus sebagai suaminya tak pernah bergerak barang seincipun dari tempat Yibo berbaring, tidak terlelap meski kantuk datang, tak makan meski rasa lapar menggigit perut. Xiao Zhan hanya duduk berdiam diri menatap penuh harap kapan onyx kelam milik sang istri terbuka. Memforsir tubuh seakan tak kenal lelah meski berjaga seharian penuh tanpa istirahat ataupun sekedar berganti pakaian.

Wajar bukan ? Kejadian beberapa jam yang lalu benar-benar membuat Xiao Zhan takut setengah mati. Ia ingat betul bagaimana wajah pucat pasi sang istri kala ia membawanya ke ruang kesehatan perusahaan dimana dokter perusahaan memeriksa dan menyuruhnya membawa Yibo ke rumah sakit secepat mungkin. Tak cukup sampai disana, jantung nya harus berolahraga lebih keras saat dokter yang menangani Yibo saat itu tiba-tiba meminta persetujuan tindak operasi karena ternyata sang istri terkena tukak lambung parah. Yang mana hal tersebut mengharuskan perut mulus milik Yibonya dibedah guna melakukan operasi pemotongan lambung yang menjadi opsi terakhir yang bisa pihak rumah sakit berikan mengingat kondisi Yibo yang terbilang kritis saat tiba di rumah sakit.

" Maafkan gege sayang, hiksss gege gagal menjagamu. Karena kelalaian gege kau harus terbaring disini. Maaf maafkan gege. "

Sungguh Xiao Zhan merasa begitu gagal dan tak becus menjaga malaikat pendampingnya. Bagaimana bisa ia dengan tak berperasaan nya menggempur sang istri hingga 10 ronde tanpa memberi jeda ?

Membiarkan perut Yibonya kosong dan berakhir tubuh kecil itu mengalami peningkatan asam lambung yang memicu penyakitnya. Ditambah kelelahan fisik akibat menghadapi dirinya yang buas membuat tubuh lemah sang istri semakin melemah.

Seharusnya Xiao Zhan bisa mengontrol diri, seharusnya ia bisa lebih peka jika beban yang ditanggung sang istri dua kali lipat dibanding dirinya yang hanya bekerja dikantor berbeda jauh dengan Yibo yang harus mengerjakan dua pekerjaan sekaligus dalam sehari. Bisa Xiao Zhan bayangkan bagaimana lelahnya Yibo setiap hari dengan tugas ganda yang diemban.

Sebagai seorang istri Yibo memiliki tugas serta kewajiban sebagai ibu rumah tangga. Sebelum fajar menyingsing Yibo bangun lebih dulu dibanding ayam yang berkokok untuk melakukan rutinitas pagi selaku seorang pria bersuami seperti memasak, membersihkan rumah dan juga mengurus keperluan Xiao Zhan. Setelah itu Yibo harus bergegas berangkat ke kantor bekerja menjadi sekretaris dari suaminya sendiri. Mengerjakan tumpukan dokumen yang menggunung serta melakukan hal-hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan kesekretarisan. Seakan tak mengerti rasa lelah, sepulangnya dari kantor tanpa istirahat terlebih dahulu Yibo kembali bergelut dengan dapur untuk menyajikan makan malam untuk sang suami kemudian memberisihkan bekas makan keduanya. Tapi semua pekerjaan tak berakhir sampai disana, karena setelah ity ia pun harus menjadi santapan sang suami diatas ranjang untuk menuntaskan kebutuhan biologis Xiao Zhan. Yibo benar-benar melakukan perannya dengan baik entah lelah ataupun tidak tak pernah sekalipun Yibo menolak keinginan sang suami yang meminta jatah.

Bukan kah menjadi Yibo melelahkan ?

Yibo bahkan tak punya banyak waktu untuk sekedar beristirahat. Tapi hebatnya tak pernah sekalipun Xiao Zhan melihat atau pun mendengar pasangan sah nya mengeluh. Ia hanya disuguhkan wajah tersenyum tiap hari seakan mengatakan " aku baik-baik saja. Semua baik-baik saja. "

Lantas bagaimana bisa Xiao Zhan begitu egois mementingkan hasrat dibanding kondisi sang istri ?

Apakah ia pantas dikatakan sebagai seorang suami ?

Ditengah-tengah tangisnya yang terdengar kian memilukan, onyx kelam milik Yibo terbuka perlahan. Mendapati sang suami menangis histeris seperti itu membuat Yibo ikut bersedih. Tanpa perlu dijelaskan ia tau jika alasan dibalik air mata yang terjatuh pasti karena dirinya. Bukan bermaksud GR tapi begitulah Xiao Zhan yang Yibo kenali. Sosok yang selalu bersikap dingin pada orang lain tersebut tak akan pernah mau menitikkan air mata seberat apapun masalah yang ia alami terkecuali jika itu menyangkut dirinya. Xiao Zhan yang datar akan berubah menjadi cengeng seperti saat ini.

Xiao Yibo (Zhanyi) PDF Ready✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang