Part 12

228 11 6
                                    

Waktu bergulir begitu cepat. Tanpa terasa, lima tahun telah berlalu begitu saja. Mungkin bagi sebagian orang, lima tahun itu waktu yang singkat tapi tidak bagi seorang Xiao Zhan.

Bagi CEO Xiao Group itu, waktu berjalan begitu lamban tanpa adanya sosok Yibo yang menemani. Dirinya seakan berjalan di atas bara api dengan kaki telanjang. Setiap langkah, setiap tarikan nafas, rasanya begitu perih dan menyakitkan.

Kehilangan sosok yang dicintai benar-benar memberi pukulan yang berat untuk kondisi mentalnya.

Berulang kali Xiao Zhan hendak menyerah tapi lagi-lagi, hatinya kembali menolak. Sesuatu di dalam diri memerintahkan untuk tetap bertahan di tengah-tengah rasa sakit yang melanda.

"Hanya karena kebohongan kecil itu, hidupku benar-benar hancur."

Xiao Zhan berjalan menuju balkon, saat ini ia tengah berada di dalam kamar pribadi miliknya yang menyatu dengan ruangan CEO.

Berdiri beberapa saat dengan kedua tangan bertumpu pada besi pembatas. Kedua obsidiannya menatap sendu gerombolan awan yang bergerak random di atas sana.

Langit menjelang malam nampak cerah dengan rona kemerahan-merahan yang terpancar. Berbanding jauh dengan hatinya yang muram dan kelabu.

Semilir angin yang berhembus menggoyangkan pucuk pepohonan. Menerbangkan sebagian dedaunan kering yang jatuh menyapa tanah. Aroma yang tertangkap oleh indra penciuman campur aduk antara kesegaran rumput dan polusi udara.


Banyak hal yang berubah setelah perpisahan di masa lalu. Hubungan orang tua dan anak yang tak kunjung membaik. Keadaan fisik yang menurun drastis, serta luka hati yang semakin hari kian menganga lebar benar-benar menjadi mesin penghancur tak kasat mata.

Jika saja saat itu Xiao Zhan tak membalas Cheng Zixuan dengan cara bermain, mungkin saja saat ini ia tengah berbahagia bersama istri dan juga anak-anaknya.

Tok ... Tok ... Tok ...

"Ge, apa kau di dalam?"

"Masuklah."

Sean dan Wangyi mendudukkan diri di sofa. Keduanya menatap sedih pada Xiao Zhan yang terlihat begitu berantakan.

Badan kurus kering. Tulang pipi terlihat begitu menonjol dengan kantung mata yang menghitam. Bulu-bulu halus pun mulai tumbuh di sekitaran dagu.

Xiao Zhan yang dulu sangat menjaga penampilan kini tak ada bedanya dengan seorang penagih koprasi yang dibalut pakaian branded.

Tak hanya itu, Xiao Zhan bahkan tak memiliki keberanian untuk kembali menginjakkan kaki di kediamannya sendiri karena bayang-bayang Yibo memenuhi setiap sudut ruangan yang secara perlahan membuat Xiao Zhan gila.

Tak jarang pula mereka mendapati Xiao Zhan berbicara sendiri seolah-olah ada orang lain di sana selain dirinya.

"Bagaimana? Apakah kalian sudah menemukannya?"

"Maafkan kami Ge."

Xiao Zhan tersenyum kecut. Ini sudah tahun ke lima, tapi tak ada secuil pun info tentang keberadaan Yibo. Pencarian yang awalnya hanya berfokus ke China telah diperluas hingga ke berbagai negara tapi tetap saja, mereka mendapati jalan buntu. Tak ada titik terang sama sekali, hingga Xiao Zhan merasa frustasi dan mulai putus asa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Xiao Yibo (Zhanyi) PDF Ready✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang