VI. Memories

38 8 1
                                    

"Satu lagu lagi, ayo hyung!" Ni-Ki menarik kaos Jungwon.

"Ni-Ki, kita harus pulang!" balas Jungwon.

"Ah, padahal kita baru saja menikmati masa muda!" Timpal Jake.

"Hyung, kau ini masih muda. Kau masih memiliki banyak waktu!" Kekeh Sunoo.

"Tadi itu sungguh menyenangkan! Aku tidak menyangka kau bisa bernyanyi begitu bagus, K!" Puji Heesung sambil menepuk punggung K.

Spontan K menggaruk tengkuk lehernya. " Terima kasih, Heesung-ssi."

"Kau boleh memanggilku 'hyung'!" Heesung menunjukkan senyum ramahnya.

"Nee, hyung!" balas K.

Diam-diam Hera memperhatikan teman-temannya itu. Sebuah senyuman terbentuk pada wajah Hera. Meskipun waktu yang mereka habiskan bersama hanya sebentar, setidaknya Hera bisa membuat kenangan bersama ketujuh member dan K.

"Sesekali datanglah berkunjung."

"Eoh, Jay?" Hera menoleh. "Ya, aku harus sering mengunjungi kalian." Hera tersenyum memperhatikan member lain.

"Aku tidak tahu apa yang sebenarnya sedang kau alami, tapi percayalah bahwa kami selalu di pihakmu," ujar Jay.

Mendengar itu, rasa sesak menyelimuti dada Hera. Mata nya mulai berkaca-kaca. Namun, Hera terpaksa membohongi teman-temannya. Saat ini dirinya diselimuti rasa bersalah.

"Semuanya! Aku sudah membayar tagihan, ayo kita pulang!" Seru Sunghoon yang baru saja kembali dari ruang kasir.

"Baik, Sunghoon hyung. Ayo pulang!" Ajak Jungwon.

"Hari ini sangat menyenangkan, terima kasih, Hera, K!" Heesung menunjukkan senyumnya.

"Terima kasih, Hera, K!" Ucap member lain bersamaan.

"Kalian jaga diri, ya! Terima kasih kembali karena sudah meluangkan waktu!" Balas K.

"Aku doakan yang terbaik untuk kalian! Hati-hati, ya!" Hera melambaikan tangannya.

Sunghoon menaikkan satu alisnya. Entah kenapa saat ini Sunghoon menemukan ekspresi sedih pada wajah Hera. Meskipun wanita itu tersenyum, tapi rasanya senyuman itu bukan senyum kebahagiaan.

Tiba-tiba Sunghoon menghampiri posisi Hera. Melihat hal itu, para member pun ikut menghentikan langkahnya. Atensi mereka terfokus pada Sunghoon.

"Ada apa, Sunghoon? Apa kau meninggalkan sesuatu?" tanya Hera penasaran.

Sunghoon diam. Pria itu memperhatikan Hera dengan seksama. Merasa tidak nyaman, Hera segera mencari alasan untuk membuat pria yang ada di hadapannya ini segera pergi.

"Sepertinya ada sesuatu yang kau tinggalkan, ya? Aku akan mengam-"

Seketika Sunghoon meraih tangan Hera dan membawa tubuh wanita itu ke dalam pelukannya. Sontak mata Hera membulat.

"Sunghoon, kau-"

"Biarkan seperti ini. Sebentar saja." Sunghoon menenggelamkan kepalanya ke bahu Hera. "Aku hanya ingin memastikan bahwa kau baik-baik saja."

Hera tersenyum. "Aku baik-baik saja, Sunghoon," dusta Hera.

"Tapi, kenapa rasanya matamu berkata yang lain?" ujar Sunghoon.

"Eoh?" Hera tertegun.

"Ekhem."

Mendengar itu, spontan Hera dan Sunghoon kembali tersadar. Mereka berdua mengarahkan atensinya ke sumber suara. Meskipun Sunghoon menoleh, pria itu belum melepaskan pelukannya pada Hera.

Season 2 Who Are You? [Enhypen Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang