Sayap patah

Luka joandra (11)

Haaaiiii... Maaf, lama banget updatenya, tapi tenang aja bab kali ini bakal sedikit panjang

Oh iya,
sama satu lagi, ini alurnya mundur karena POV nya joandra ya...

Enjoy, jangan lupa vote dan nyampah di kolom komentar yaaa

Thank you😚

🌼🌼🌼

Danu sudah tahu ini akan terjadi, joandra itu keras kepala, siapapun yang mengenalnya pun tahu. Tindakannya yang memecat diandra, sekertaris yang sudah bersamanya selama tiga tahun itu benar benar berdampak buruk bagi perusahaan itu.

Dan lihatlah bagaimana kacaunya kondisi kantor saat ini, client yang tempo hari mengajukan kerja sama kini malah membatalkannya secara sepihak tadi pagi. Rencana yang sudah mereka susun matang matang selama kurang lebih dalam kurun waktu setengah tahun itu kini menjadi sia sia.

Namun dibalik semua kecemasan nya hari ini ada satu hal yang paling membuatnya cemas.

Kondisi kesehatan mental serta fisik joandra.

Memang benar semua yang terjadi hari ini adalah dampak dari salah satu perbuatan nya, namun melihat bagaimana bagian bawah mata nya begitu menghitam danu yakin siapapun pasti sama khawatirnya dengan dirinya.

Danu tahu dibalik wajah tenang joandra yang ia lihat kali ini, lelaki yang sudah lama menjadi sahabatnya itu menyimpan segala amarah dan kebingungan dalam mencari jalan keluar. Sahabat nya yang selalu hidup monoton sejak kepergian sang istri itu pasti sangat kebingungan.

Andai ada dinda, otak cerdas joandra pasti cepat mendapatkan jalan keluar.

Mungkin terdengar sangat aneh, tapi saat bersama adinda, sahabatnya itu tak akan sedih karna dinda punya seribu satu cara agar lelaki itu bahagia, akan selalu mendapatkan jalan keluar bersama. Bisa di bilang, adinda itu jimat keberuntungan bagi joandra. Makanya, sejak kepergian dinda, lelaki itu hanya melakukan aktivitas berulang, raga sahabat sepermainan nya hanya menjalani hari hari nya dengan berkutat dihadapan meja kerja dan pulang pada waktunya sudah tiba.

Berbicara tentang kisah cinta joandra dan adinda, danu yakin tak akan ada yang lebih mengerti dari dirinya tentang kisah mereka berdua. Bisa di bilang danu itu biro jodoh mereka. Karna Gadis yang joandra tolong saat konvoi antar sma mereka dengan sma tetangga itu adalah sahabat kecil danu anak semata wayang bu Ratih dan pak ibnu tetangga nya. Jika tak karena danu yang meminta joandra menolong dinda yang terjebak di antara konvoi tak akan ada si kembar, abian, serta Narendra saat ini.

Danu yang paling tahu bagaimana raut wajah joandra jika ia sedang merindukan dinda, danu juga yang paling tahu bagaimana joandra tak bisa hidup tanpa adinda, danu juga tahu kalau selama tujuh tahun ini alasan joandra hidup adalah demi menemani ke empat putranya—eh.. atau hanya tiga?

Danu pun tahu betul bahwa selama tujuh tahun terakhir ini joandra membenci dan mengabaikan anak tengah mereka.

Ia itu tahu apapun tentang joandra meski lelaki itu tak pernah bercerita. Karna setelah kepergian Dinda, joandra turut mengubur segala keluh kesahnya sendiri tanpa mengizinkan siapapun tahu.

Danu tahu.

Bahkan Saat ini pun danu tahu, joandra sedang menyembunyikan raut khawatir nya di balik raut tenang yang sedang ia perlihatkan.

****

" maaf pak, ini handphone bapak dari tadi bunyi terus "

Sekertaris yang baru joandra rekrut itu terlihat sangat gugup saat mencoba memberikan handphone joandra yang berdering sedari tadi. Pergerakan Clarissa di hadiahkan pelototan mata dari danu. Bukannya apa, sebenarnya dari tadi ia, bahkan seperti seisi ruangan rapat ini sepertinya tahu akan bunyi yang berasal dari layar pintar milik joandra itu. Dan secara tidak langsung sepakat untuk diam karena sang empunya bahkan diam seolah tak ada yang terjadi, bahkan mungkin memilih untuk mengacuhkan nya saat melihat nama yang muncul di display.