Warning 18+
***
"Kau makin lihai, sayang," puji (Name) merasakan permainan lidah pria itu pada kedua payudaranya secara bergantian.
"Ahh ah hmm, yaaa disitu hmm. Ughh-"
(Name) bergelinjang hebat ketika kedua jari kekasihnya memasuki miliknya. Seiring dengan tempo yang dimainkan, desahannya terus keluar tanpa bisa ia kendalikan. Merasa tidak kuat lagi, (Name) langsung menarik keluar jari itu. Wajahnya sudah terlampau merah dan panas.
"Cepat masukin," ucapnya terengah-engah.
Mendengarnya membuat Koganegawa tersenyum miring. Dia bisa melihat wajah pacarnya yang tak sabar menantinya, dia mendekatkan wajahnya, seakan menantang wanita itu.
"Cepattt," rengek (Name) mengelus perut Koganegawa tak sabaran.
"Udah gak tahan, hmm?" godanya. (Name) mengangguk.
Koganegawa meraih wajah (Name), "Mau banget?"
(Name) mengerang kesal, "Lama."
Dengan sekuat tenang (Name) mendorong tubuh Koganegawa dan menindihnya. Tentu saja Koganegawa tertawa pelan melihat tindakan (Name), kali ini (Name) membuang gengsi dan rasa malunya. Pria itu bisa melihat tangan (Name) yang mulai memeagang miliknya dan perlahan memasukkan miliknya hingga ia mencapai nikmat duniawi.
(Name) mulai memainkan temponya, perlahan-lahan di awal hingga berubah menjadi cepat,. Kedua tangan Koganegawa memegangi pinggang (Name), menjaga wanita itu agar tetap berada di posisinya.
"Eunhh, kau sexy banget, sayang," lirih Koganegawa menahan nikmat di bawah sana.
Kedua tangan (Name) dengan sengaja memainkan putting pria itu, sampai-sampai ia mendangakkan kepalanya tak kuat.
"Kau sensitive di sini juga ya," tutur (Name) tersenyum dan semakin liar.
"Ahh ah-Kanji!"pekik (Name) ketika tangan pria itu menghentakkan pinggang (Name) berkali-kali. "Mentok, sayang."
"Kau nakal banget sih," tuturnya tersenyum kecil menikmati ekspresi (Name) yang kewalahan.
"Kanji ahh hmm, i'm ... hmm-"
Koganegawa semakin menekannya dengan cepat, membuat (Name) menutup mulutnya agar desahannya tidak berubah menjadi teriakan.
"Keluar bareng, sayang," pinta Koganegawa.
Dan benar saja, tak berapa lama (Name) memberitahunya, bahwa wanita itu akan mencapai kenikmatannya. Dengan cepat Koganegawa mengubah posisinya kembali menindih tubuh (Name) dan kembali bergerak dengan liar
"Aaa ahh Kanji! Aku mau keluarrr."
"Aku juga, (Name)."
Intensitas itu berkurang ketika keduanya mencapai klimaks. Koganegawa menghentak beberapa kali setelah klimaksnya, sungguh nikmat duniawi yang tak tertara. Napas keduanya tersengal-sengal, keduany jelas sangat menikmati keintiman mereka. Dengan segera Koganegawa melepas pengaman darinya, dan mengeluarkan cairan putih kental di atas perut (Name).
(Name) merespon, "Banyak juga kau keluar. Bagaimana rasanya kalau itu keluar di dalamku ya?
Koganegawa tersenyum lebar dengan dada yang terengah-engah, "Mau coba?"
(Name) mengangguk. Namun, Koganegawa terkekeh pelan, "Kalau mau, menikahlah denganku."
"Kita masih kuliah, aku bisa minum pil kontrasepsi."
Koganegawa menggeleng, "Setelah kuliah dan mendapat pekerjaan, kita menikah."
"Itu masih lama."
"Satu tahun setelah lulus bagaimana?"
"Let's see," ucap (Name) yang terkapar.
"Janji ya?"
(Name) menggeleng, "Gak janji."
Koganegawa berdecak dan ikut berbaring di samping (Name).
"Bersihin dulu ini cairanmu!" tukas (Name) memukul pelan tangan Koganegawa.
"Oh iya."
***
See you next chapter!
#skrind
KAMU SEDANG MEMBACA
Become His Wife? | Koganegawa Kanji X Reader
Fanfic(Full name) kini sudah memiliki marga baru? Ini bukan mimpi, kan? -Koganegawa Kanji x Reader- Complete : 14 Okt 2022