Extra Part

372 22 0
                                    

"Kenapa? Dari tadi ngeliatin terus," tutur (Name) yang sudah berbaring di kasur mereka, di sampingnya terdapat suaminya yang sedari tadi menatapnya yang memainkan handphone.

"Sayang, kalau aku nanti berkeriput gimana?" tanya Koganegawa menjadikan satu tangannya sebagai bantalnya.

(Name) mendengus pelan, "Ya gak gimana-gimana."

"Kok gitu jawabannya," rengeknya.

(Name) terbelalak, tumben-tumbennya sikap pria itu seperti ini, "Ada sesuatu yang terjadi hari ini, sayang?" tanya (Name) yang mulai menghadap ke arah suaminya.

Koganegawa malah terdiam dan menggeleng, "Gak apa."

"Kenapa?"

"Gak apa, sayang."

(Name) mengangguk, "Sini peluk dulu," tuturnya mendekat ke arah Koganegawa.

Firasat (Name) ternyata benar, pria itu tidak menolak, sepertinya dia mengalami kesulitan di tempat kerjanya. Koganegawa langsung membenamkan wajahnya di curuk leher (Name), memeluknya dengan erat.

"Tiba-tiba aku terpikir kalau aku udah tua nanti, kau masih cinta gak sama aku? Atau kau akan bosan denganku?"

(Name) membiarkan pria itu mengeluarkan isi pikirannya terlebih dahulu. Setelah mendengar curhatannya, (Name) dapat menyimpulkan kalau Koganegawa hanya merasa khawatir akan masa depan mereka.

"Sayang, kalau merasa bosan, jenuh dengan pasangan itu wajar, karena kita 24/7 selalu bersama. Aku berani janji, Jangan meragukan cintaku. Cheesy banget ya dengernya? Hahaha," ucap (Name) menambahkan guyonan untuk mencairkan suasana.

Koganegawa mendengar dengan seksama, "Kau beneran akan mencintaiku sampai mati?"

"Kau bicara apa!" seru (Name) mengeratkan dahinya, "Tentu saja aku tetap mencintaimu, sayang."

"Kok malah nangis?" seru (Name) ketika pria itu menangis dalam dekapannya.

(Name) mengelus-elus rambut kuning suaminya, sedangkan tangan satunya menepuk-nepuk punggungnya. Sesekali dia mencium kening pria itu, memberikan rasa nyaman dan aman untuknya.

"Sayang, I love you to the moon and back. Sebesar apa pun pertengkaran kita di masa depan nanti, percayalah, kalau aku akan tetap mencintaimu."

Tangisan pria itu cukup lama mereda, "Udah nangisnya?" tanya (Name) sembari terkekeh.

Membuat Koganegawa tersenyum kecil, tangan wanita itu menghapus air mata suaminya yang tersisa di pipinya.

"I love you," ucap Koganegawa.

(Name) mencium bibir suaminya, dengan senang hati pula pria itu menerimanya. Awalnya hanya ciuman biasa, nampaknya Koganegawa menginginkan hal yang lebih dari ciuman malam ini.

"Sayang, kita lakukan di ruang tamu aja. Jangan di sini, takut Jun kebangun," tutur (Name) pada jeda ciuman mereka.

Koganegawa mengangguk setuju dan dengan cepat membawa (Name) keluar kamar. Dirinya langsung membaringkan tubuh istrinya di sofa panjang.

"Sebentar aja ya, sayang. Jangan lama-lama," ucap (Name) meninggalkan bajunya.

"I got it, sayang."

Keduanya kembali berciuman untuk memulai aktivitas malam mereka.

***

End!
#skrind

Become His Wife? | Koganegawa Kanji X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang