Jejak

17 4 2
                                    

Waktu berlalu bertabur duka dan derita karena penyesalan atas dhoifnya diri. Diri yang egois. Diri yang selalu merasa bingung. Apakah menyuguhkan seluruh ketulusan cinta memang sebuah kehinaan atau kemulyaan?
Aku yang terlalu mengagumi sosok indah nan Mulya terjerumus dalam palung cinta. Sehingga tumbuh rasa cemburu dan curiga karena takut kehilangan.
Saat itu Minggu 10 Maret 2019. Adalah akar dari penderitaan ini. Aku yang terbalut rindu, termakan cemburu dan terbakar nafsu, dengan kata, melukai hati seseorang yang sangat aku harapkan.
Sudah sebelas hari hingga saat ini, luka dari penyesalanku memunafikanku. Hingga aku harus berkata bahagia padahal hati penuh duka.
Entah apa yang harus aku lakukan.
Jujur baru kali ini aku merasa begitu bimbang. Aku tak ingin kehilangan. Tapi Tuhan seakan menjauhkan ku. Entah ini ujian bagi diri ini. Seberapa kuat aku menggenggam kemurnian cinta?
Atau memang ini balasan atas kesalahanku yang terlalu dalam terjatuh dalam palung cinta. Apakah memang ini kesalahan???
Dan aku tak kuasa melantunkan luka ini dengan kata-kata kepada Dunia. Aku lebih memilih menjalankan penaku menyusuri lembaran kertas ini. Untuk menguntai takdir yang telah kulalui.
Dan aku berharap untaian takdir ini bisa sampai kepadanya. Wanita yang kupuja. Yang kusemogakan kepada Tuhan agar ia menjadi pendampingku.
Namun semoga ini aku pasrahkan kepada-Nya. Karena hanya Dia-lah yang lebih tahu atas apa yang terbaik untuk diriku dan diri pujaanku.
Dan karena takdirku dan ia masih rahasia, entah bersatu atau tidak, maka aku memilih mempertahankan.

RINDUKU
"Langit hatiku hitam bergemuruh. Memberi kesan terhadap bumi harapan yang tengah kering dan tandus mengharap setetes air pertemuan.
Namun gemuruh malah menjadi kilatan air mata yang menyadarkan bahwa ia masih disana..."

Entah sampai kapan hati ini meringis kesakitan menahan beban asmara yang begitu menyakitkan.
Aku berusaha berlari menjauhi luka ini. Namun bayang wajah dan kenangan terus memanggil. Seolah ia berkata:

"Pertahankan lah...!!! Luka tak seberapa dibanding ia yang sangat kau cinta".

Ya Rabb... Sampaikan kepadanya! Hebatnya derita ini menjadi cambuk bagi rasa cintaku

Kamis 21 Maret 2019

AKSARA JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang