Sinar yang menghampiriku

19 3 2
                                    

Hari-hari selepas dari perpisahan itu berubah warna. Terkadang seberkas sinar itu membuatku tersenyum dalam diam. Tak jarang ia membawaku menuju khayalan yang bertepi penasaran. Hingga suatu masa, kudengar suaranya menanyakan gadis kecilku. Meski tak bisa ku nikmati eloknya sinar itu, lirihnya yang lembut dan tenang bagai mengangkat logikaku. Hingga hati berkata, lembut suaranya selembut hatinya. Padahal aku tak pernah menemukan alasan untuk menjadikannya fakta.
Waktu terasa cepat saat bahagia mendominasi keinginanku.
Tak ada hari berlalu tanpa lantunan suara itu. Hingga ia membawaku kedalam jejaknya melalui telingaku.
Tujuanku di tempat ini untuk menemukan butirannya yang baru. Menjadikannya untaian sesuatu yang harus ku sulam bersama anganku.

Suatu malam jelas ku lihat sudut sinarku begitu detail ketika aku menutup mata. Menumbuhkan tanya ketika aku terjaga. Bagaimana mungkin aku melihat sesuatu yang tak pernah ku pandang.
Inilah isyarat Sang Pemaksa untuk kisah yang terindah menurut rasaku saat itu.
Disana kumelihat air mata membasahi sinarku yang memeluk erat tubuh ini. Di tempat ku. Seolah ia berkata " bawa aku pergi!".
"Hal yang tak mungkin terjadi disini". Sahut logikaku.

Setiap 30 hari yang berlalu, selalu ku sandingkan lukisan sinar itu dalam bingkai waktu.
Kadang ku ajak ia mengelilingi masa laluku di balik ruang dan waktu.
Ia pun begitu terhadapku.
Bertukar jejak senyum Dan air mata melalui lisan dan tulisan.
Hingga tibalah waktu untukku benar-benar menikmati sinarku yang sesungguhnya.
Sinar yang selalu bersemayam dalam imajinasi, kini akan menghampiri pandanganku. Suara yang tak terlihat, kini ia hendak berwujud.

Saat itu di tempatku, Tuhan menunjukan kuasanya. Adik kecil dari gadis kecilku kala itu, menjadi bara dari berkobarnya sunah utusan Tuhan.
Tak kurang dari 7 manusia pilihan Tuhan, mewakil-Nya merapikan tatanan hidup dengan kata-kata surgawi.
Lantunan suara Tuhan dari luar kepala beberapa orang disana, mengalun indah hingga 3 kali matahari tersenyum.
Dan disela senyuman mentari kala itulah sinarku menghampiriku.
Setelah sebelumnya kurayu gadis tertua dari seseorang yang menerbangkan ku untuk mengundangnya.

Naif benar egoku ketika itu.
Memang benar bahwa cinta berkuasa atas logika.
Sedang saat itu, anak ke empat dari ayah dan ibuku ada disini. Menjadikanku sedikit canggung untuk menggenggam sinarku. Karena bagaimanapun, ia lebih tua dihadapan ku. Dan ia sama sepertiku. Sama-sama masih layu tanpa cahaya.

Ketika sinarku beranjak menghampiriku. Dari sebuah jendela lantai ke 2 ku tatap indahnya sinar itu.
Dari ujung jalan sana, ku lihat sinarku merambat perlahan dengan anggun mendekati pandangan ku. Kilaunya mengalihkan fokus ku dari gadis yang ada di sebelah kanannya.
Ya... Allah, hatiku membara. Diamku menjadi tawa. Sunyiku menjadi gemuruh.
Bingung terhadap penasaran dalam rindu dari cinta dan harapan yang membakar perasaanku.
Hingga akhirnya... Tetap saja aku tak bisa menikmati sinarku dalam satu ruang dan waktu.
Tetap saja jarak menahanku.
Tetap saja kesempatan memupuk rasa penasaran dan rindu.
Hingga sinarku kembali ke persemayamannya. Dan aku menyesali tak menemuinya.
Lelap menyelimutiku menghalangi harapanku menatap eloknya.
Ucapan sang dokter agar aku tetap istirahat, memojokan dan meredupkan asaku.
Kakakku yang tak menyadari sinarku, seolah mengikat keinginanku untuk menggapai sinarku
Aku terdiam dalam emosi penyesalan.
Ku ungkap kenyataan yang mungkin hanya akan di anggap alasan olehnya.
Seluruh itu melemahkan ku. Menyadarkan ku akan garis pena Tuhan.
Seluruh itu membangunkan ku dari lelapnya paradigma otakku agar menyadari "inilah keputusan Tuhan untuk kita". Jelas hatiku terhadap sinarku.

To be continued...

      "Tak ada jejak, baik hitam ataupun putih, baik tawa ataupun luka bahkan Hela nafas yang tak terlukis pada kanvas Tuhan........."

Have fun...

... Seperti inilah gaya bahasa manusia yang beljar bahasa secara otodidak...

Mohon di maklum !!!!

Don't forget....!

_Kritik dan saran, juga komentar. Beserta follow and voling...._
😁😁😁😁
🙏🙏🙏🙏

AKSARA JIWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang