Chapter 2

572 66 0
                                    

Jeongguk baru ingat bahwa hari ini dia memiliki sebuah janji dengan orang yang akan dijodohkan dengannya. Kemarin saat dia setuju, Jeongguk bertindak dengan cepat untuk memeriksa seseorang yang akan menjadi istrinya. Namanya Kim Taehyung jenis kelaminnya laki-laki bio, umurnya 28. Seorang supermodel dari GH Entertainment kebetulan sekali ini adalah perusahaan hiburan yang baru saja dia akuisisi.

Saat Jeongguk membalik halaman ada sebuah sampul majalah no. 1 di dunia dengan sampul memperlihatkan sang model, Kim Taehyung, wajahnya sangat rupawan bahkan jika itu hanya foto seseorang bisa merasakan bagaimana auranya yang terpancar dari sosok itu. Jeongguk memuji estetika sang fotografer yang mengambil bidikan foto dan juga sang objek digambar.

Pria itu datang terlambat setengah jam, memasuki restoran yang dijanjikan yang berada di pegunungan dengan pemandangan yang indah. Sekali lagi tuan muda itu memuji keindahan yang dipilih oleh sang calon tapi dia juga agak khawatir membuat sang calon menunggu terlalu lama. Langkahnya yang jenjang dan tegap memasuki ruangan dengan nuansa jaman kuno. Saat dia memasuki ruangan itu, pemandangan yang membuat orang terpesona muncul kepadanya.

Dia melihat sang calon yang tengah dengan anggun menunggunya sambil melihat ke arah jendela yang terbuka menampilkan pemandangan alam yang indah. Tetapi entah kenapa dia merasa objek yang tampak tidak cocok dengan dunia ini lebih menawan. Seperti seorang Dewi.

"Maaf membuatmu menunggu," sebuah suara yang akrab memasuki telinga Taehyung. Dia menoleh, dilihatnya Jeongguk mengenakan setelan rapi seperti biasa terlihat.

Jantungnya berdetak kencang, sangat tampan.

Telinganya memerah, Taehyung tersenyum membalas, "Tidak masalah, itu tidak terlalu lama."

Jeongguk membalas senyumannya, "Apa yang ingin kamu makan? Pemandangan indah ini harus dinikmati dengan perut penuh."

Taehyung hanya berpikir bahwa restoran yang dia pilih memang memiliki pemandangan yang indah, pria itu tidak berpikir hal yang lain. Padahal Jeongguk sedang membicarakan dirinya.

"Baiklah," jawab Taehyung.

Taehyung lalu memanggil pelayan dan memesan makanan, dia juga meminta pendapat sang tuan muda.  Yang dijawab, "Tidak masalah, kamu bisa membuat pengaturan sendiri."

Taehyung mengangguk. Setelah memesan makanan sesekali mereka berdua berbasa-basi, Taehyung lah yang banyak berbicara sementara Jeongguk hanya sesekali menanggapi.

Tiba-tiba saja pertanyaan tidak terduga muncul dari sang model.

"Tuan Jeon, apakah anda keberatan dengan perjodohan ini?" Taehyung dengan hati-hati bertanya. Dia memperhatikan dengan seksama orang yang ada di depannya ini agar tidak melewatkan semua reaksinya.

Jeongguk terkejut sesaat walaupun dia tidak menunjukkannya dipermukaan. Jeongguk menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku dengan senang hati menerimanya."

Meskipun wajahnya tidak menunjukkan ekspresi lain, tapi pria itu dengan tenang menatap mata Taehyung dan Taehyung tahu bahwa pria ini tidak sedang berbohong, dia tulus. Matanya tidak bisa berbohong.

Taehyung bisa merasakan degup jantungnya yang berdetak begitu kencang, padahal dirinya hanya berniat bertanya kenapa malah menjadi gugup. Taehyung memalingkan kepalanya, dia kalah dalam hal tatap menatap dengan pria bermarga Jeon itu.

Pipinya panas, warna merah merona muncul disana. Jeongguk yang menyaksikan semua itu, tersenyum.

"Apakah kamu punya waktu besok?"

Taehyung mengangguk, dia punya.

"Aku akan pergi ke rumah orang tuamu untuk mengirim salam, apakah kamu bisa menemaniku?"

Perjodohan [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang