Chapter 14

359 22 7
                                    

"Bantu aku selidiki orang itu."

"....?" Mingyu yang baru saja mengangkat teleponnya, tidak bereaksi.

Tapi suara di ujung sana, malah diam dan tidak menjelaskan lebih lanjut.

Mingyu berdecak kesal. Orang ini malah menyuruhnya untuk menerka, dari nada bicaranya Jeongguk yang terkesan dingin sudah pasti orang itu. Siapa lagi selain orang itu yang bisa mendapat kehormatan dibenci oleh Tuan Jeon.

"Jinguk? Apakah dia?"

"Ya."

Mingyu tersenyum malas, "wajahnya sangat tebal sekali, kembali setelah sekian lama."

"Baiklah, tunggu saja nanti akan kukirimkan informasinya padamu."

Jeongguk, "Hmm, terimakasih." Setelah itu Jeongguk langsung mematikan panggilan telepon. Pria itu lalu kembali ke tempat tidur, di sana Taehyung memandangnya dengan tatapan bertanya.

Taehyung, "apakah ini ada hubungannya dengan orang kita temui tadi?"

Jeongguk mengangguk lalu duduk di samping Taehyung.

"Ya, orang itu adalah putra dari paman kedua dari keluarga cabang. Aku tidak menyukainya."

Taehyung sedikit terkejut dengan Jeongguk secara terang-terangan menunjukkan ketidaksukaan nya. Dia tidak menganggapnya (JG) tidak masuk akal, karena Jeongguk juga seorang manusia jadi tidak masalah jika dia membenci seseorang.

Dia tahu pria ini tidak tanpa alasan untuk membenci orang lain.

Jeongguk bercerita secara ringkas apa yang terjadi, "singkatnya dia menyelinap ke perusahaan dan menjual informasi ke perusahaan saingan, termasuk informasi ayah dan kakekku."

"Pada hari kecelakaan terjadi seharusnya kakek juga ikut dengan ayah, tapi dia tidak jadi pergi. Tentu saja berita ini tidak diberitahukan pada media. Jadi sebagai hukuman, orang itu di usir dari keluarga cabang."

Taehyung tidak mengucapkan apa-apa dan memeluk bahu pria itu.

Tidak ada perasaan mendalam antara Jeongguk dan orang tuanya, dia tidak terlalu sedih saat mereka meninggalkannya. Tapi dia marah saat tahu bahwa siapa yang sedang mereka targetkan adalah kakeknya.

Saat itu dia masih seorang remaja yang payah dalam mengontrol emosi dan tanpa ba bi bu langsung memukuli orang yang membuatnya marah.

Taehyung, "jadi... bagaimana perasaanmu sekarang?"

Jeongguk mengangkat alisnya, "baik-baik saja." Setelah mengatakan itu, dia berbaring sambil memeluk Taehyung.

Suami kecilnya juga tidak mengatakan apa-apa dan hanya memeluknya balik.

***

Seseorang membuka pintu kantornya Jeongguk, tanpa menunggu konfirmasi pemilik ruangan orang itu langsung masuk ke dalam kantor. Siapa lagi orang yang lancang masuk ke dalam kantor selain Mingyu.

Dengan gaya sembrono seperti biasa, pria itu langsung duduk di sofa yang ada di ruangan. Sementara itu sang pemilik ruangan fokus melanjutkan pekerjaannya tidak peduli dengan orang lain yang menginvasi.

Beberapa menit kemudian, Jeongguk menutup berkas terakhir yang ada di mejanya dan mengalihkan pandangan pada pria yang sedang duduk di sofa.

Mingyu menyadari tatapannya, "Apakah tidak ada cemilan disini? Aku lapar sekali."

Jeongguk, "...."

Mingyu, "Haha, aku hanya bercanda, berhentilah menatapku dengan tatapan menakutkan itu."  Lalu melanjutkan, "Menurut informasi yang kudapatkan orang itu sedang bekerjasama dengan XXX*, mereka sedang mendirikan perusahaan baru, dalam bidang teknologi, misalnya game."

*bukan sensor, penulis cuma bingung mau namain apa


Jeongguk mengerutkan keningnya, "Jadi maksudmu mereka sedang berusaha berkompetisi dengan kita."

"Benar tapi bukan hanya itu, pada awalnya kupikir tujuan mereka cuman itu, tapi setelah kuselidiki lagi, sepertinya ada penghianat di sekitarmu Jeon. Dalam peluncuran perusahaan game J tech selanjutnya, salah satu hacker ku menemukan ada sebuah bug yang sulit terdeteksi. Sekarang sisanya ku serahkan padamu untuk membereskannya." Mingyu berkata sambil menyeringai pada Jeongguk.

Pria itu tersenyum kecil, "Informasi yang sangat berguna sekali, lain kali aku akan menyiapkan cemilan untukmu."

Mingyu tertawa, "Baiklah, aku pergi dulu."

Setelah Mingyu meninggalkan ruangan itu. Jeongguk memanggil sekretarisnya dan mengatakan akan mengubah jadwalnya, "Selanjutnya kita akan pergi ke J tech."

Orang di seberang telpon menjawab, "Yes Sir."

Jeongguk lalu menutup telepon.

Meskipun wajahnya tidak menunjukkan amarah, jika sorot mata bisa membunuh orang, mungkin saja sekarang orang itu sudah mati entah berapa kali.








****

Maafkan penulis yang sibuk banget ini, sibuk jadi wibu 😭wkwk.

Eh iya, btw kalian udah dengerin lagu tae, lagu apa yang paling kalian suka dari albumnya?

kalo aku sih suka dengerin love me again, dengerin ini kutiba-tiba kepikiran pingin buat fanfic baru KV haha, kalo ada niat sih

Terimakasih untuk kalian yang masih nunggu cerita ini^_•

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perjodohan [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang