Chapter 10

299 38 5
                                    

⚠️ Warning NSFW/Mature Scene

***

Pada malam pernikahan itu, Taehyung sangat gugup tentang apa yang akan terjadi. Tapi realita berbanding terbalik dengan imajinasi. Suaminya yang perkasa, Jeon Jeongguk tertidur lebih dahulu. Pada malam tadi dia sangat mabuk, karena direcoki oleh semua temannya untuk minum.

Jeongguk sebenarnya tidak memiliki toleransi alkohol yang rendah, malah sebenarnya setelah beberapa kali minum dia terlihat biasa saja. Hanya saja malam tadi mereka terlalu berlebihan. Setelah muntah di kamar mandi, Taehyung membersikan tubuh suaminya dan mengganti bajunya. Setelah itu dia membawanya ke kasur dan mereka tidur.

Taehyung menghela nafas, lalu melihat jam di atas meja dekat tempat tidur, sudah hampir jam 9 pagi dan Jeongguk masih nyenyak tertidur.

Taehyung berencana untuk membuat sup ayam untuk Jeongguk, langsung saja pria manis itu pergi ke dapur dan membuka lemari untuk mengambil bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sup.

Dia membuka kulkas, yang terisi penuh dengan macam-macam makanan. Sebelum menikah, Taehyung terlebih dahulu merencanakan perjalanan bulan madu mereka yang berada di pulau pernikahan mereka kemarin, yaitu disini. Untuk hidup beberapa minggu ke depan, tentu saja bahan baku makanan perlu di stok. Lagipula ini merupakan pulau pribadi. Kecuali mereka, para karyawan dan beberapa orang tua yang sudah pensiun hanya sedikit orang yang ada di pulau.

Setelah selesai, Taehyung menyiapkan makanan di meja dan pada saat itulah Jeongguk juga turun dari kamar, pria itu mengerutkan keningnya sambil mengurut kepalanya yang pusing.

Taehyung yang melihat hal itu dengan sigap membantunya duduk. Menyerahkan sup yang dibuatnya kepada Jeongguk, "Minumlah ini agar meredakan sisa mabukmu."

Jeongguk menuruti apa yang diucapkan Taehyung, dia meminum semuanya sekaligus tanpa menyisakan sedikitpun, beberapa saat kemudian pria itu bersendawa. Ketua Jeon Grup ini sekarang tidak terlihat elit sama sekali dengan penampilan malasnya yang baru saja bangun tidur.

Taehyung bertanya dengan perhatian, "Apakah kamu masih merasa tidak nyaman?"

Jeongguk menggelengkan kepalanya lalu menyuruh Taehyung untuk mendekat kearahnya. Pria manis itu lalu bergerak perlahan dan duduk dipangkuan suaminya, membiarkan sang suami untuk memeluk tubuh dan bersandar pada bahunya.

Taehyung mencari posisi yang nyaman untuk mengelus kepala Jeongguk yang berada di bahunya. Dia berkata dengan lembut, "Apakah kepalamu masih pusing?"

Jeongguk bergumam, "Tidak."

"Lepaskan pelukanmu, mari kita makan terlebih dahulu," ucap Taehyung yang membujuknya.

Jeongguk mengangguk patuh dan setelah sedikit puas bermanja-manja, dia melepaskan tubuh suami kecilnya itu. "Apa yang kamu masak?" Jeongguk bertanya.

Taehyung tersenyum padanya, "Bibimbap dan Sup Pangsit, cobalah, aku yang memasaknya sendiri."

Taehyung menatapnya seolah-olah menunggu sebuah pujian, Jeongguk tersenyum melihatnya dan mengambil sumpit untuk mencicipi masakan yang dibuat oleh suami kecil. Matanya kemudian menjadi lebar seolah terkejut. Taehyung memperhatikan reaksinya dengan gugup, apakah makanannya kurang enak? Dia tidak bisa bertanya-tanya dalam hati.

Tapi kalimat selanjutnya yang diucapkan suaminya sungguh membuatnya merasa bahagia. Jeongguk dengan berbinar menatap Taehyung, "Ini sangat enak."

Tiga kata itu benar-benar membuat Taehyung merasa bahagia. Sudah ratusan kali dia berimajinasi tentang bagaimana suatu hari Jeon Jeongguk akan mencicipi masakan miliknya. Pada saat itu, dia baru saja belajar cara memasak. Tangannya berulang kali terluka karena memotong sayuran. Dan kemudian dia akhirnya berhasil membuat satu hidangan yang sederhana. Dia senang tapi masih ada yang kurang, yaitu orang yang akan mencicipi masakan miliknya tidak ada.

Perjodohan [KOOKV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang