Perth bangun dari tidurnya di saat matahari sudah bersinar tinggi karena sudah jam 01:09 p.m.
Tiga hari bergelut dengan sex membuat dia lelah, yah dia baru saja melewati masa heatnya bersama Meen.
Dan ketika dia bangun, tidak dia jumpai Meen. Wajar, karena Meen bangun pagi sekali sebab jam 9 pagi dia harus menyambut kedatangan keluarga besar Shukumpantanasan dan Sangpotirat di bandara, tapi tidak dia bawa ke rumahnya melainkan ke rumah utama keluarga Khajornborirak. Dan sampai siang ini sepertinya urusan dia dengan keluarga Perth belum selesai, maklum .
Perth menggerutu kesal pasalnya dia hanya melihat secarik kertas di nakas.
Dia mencoba bangun dari tempat tidurnya, "Akhhh..." Ringis Perth ketika melangkah, analnya terasa perih dengan pinggang yang bukan main sakitnya. Jejak kepemilikan Meen jangan ditanya lagi, bertaburan. Sepertinya tidak akan hilang selama 5 hari.
Bukan hal yang aneh jika dia berakhir begitu mengingat Meen sedang Rut ketika bercinta dengan dia.
Butuh usaha bagi Perth untuk sampai ke kamar mandi, begitu dia sampai di kamar mandi, bukan main lamanya dia mandi. Dia berendam di bathtub.
"Selamat siang tuan!" Sapa Thitiwat setelah selesai meletakkan makan siang untuk Perth, sedangkan pelayanan lainnya hampir selesai membersihkan kamarnya.
Perth keluar dari kamar mandi hanya dengan bathrobe putih.
"Terima kasih!" Ucap Perth kepada salah satu pelayan yang sudah menyiapkan pakaiannya.
"Apa perlu aku bantu tuan?" Tawar Thitiwat menawarkan bantuan. Perth menggeleng, dia bisa memakai pakaian sendiri.
"Bisakah kalian keluar?" Pinta Perth, Perth berkata begini karena pekerjaan mereka sudah selesai.
Mereka mengangguk dan bersiap-siap untuk pergi.
"Jika tuan membutuhkan sesuatu jangan sungkan-sungkan memanggilku!" Ucap Thitiwat mengingatkan Perth yang tidak pernah meminta bantuan kepada Thitiwat, padahal dia ditugaskan oleh Meen untuk menjaga Perth serta memenuhi kebutuhannya.
Perth hanya mengangguk.
Begitu mereka pergi, Perth mengambil obat salep untuk analnya yang memerah bengkak. Sebenarnya sebelum Meen pergi, dia sudah membersihkan tubuh Perth serta mengolesi salep pada anal Perth.
"Ehmnpnnn..." Perth menahan rasa perih ketika jemarinya masuk ke dalam analnya untuk mengolesi salep.
Jika setelah sex panjang ini Perth hamil, maka itu bukanlah hal yang aneh. Karena ketika mereka bercinta, Meen selalu menembakkan cairan cintanya di dalam.
Perth menghubungi Meen ketika dia menyantap makanannya, masuk tapi Meen reject.
"Apa-apaan ini, kenapa dia reject?" Rutuk Perth kembali menghubungi Meen, tapi sayang panggilan Perth kembali Meen reject.
Trank!
Perth meletakkan kasar sendok makannya, kini hilang sudah selera makannya.Perth hubungi lagi tapi tidak terhubung, sepertinya Meen membuat handphonenya mode pesawat. Sengaja, karena saat ini Meen tengah diintrogasi oleh Krist dan Godt.
Saat ini mereka berada di restoran berbintang, ruang VVIP. Dua keluarga besar ini menolak di bawa ke Keluarga Khajornborirak. Dan karena itulah mereka berakhir di sini sebelum pergi ke hotel berbintang milik Ping. Padahal Mile, Apo beserta keluarga besar Khajornborirak sudah menanti antusias kedatangan mereka, tapi yah mau bagaimana lagi.
Pawat, Ja, Attha dan Mean menunggu mereka di depan pintu masuk ruang VVIP. Sedangkan bawahan mereka berjejer di luar restoran. Hari ini restoran War hanya mereka tamunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendekatlah, Dan Peluk Aku! - The End
FanfictionABO's Story 🥰 Ghostship Area ❤️ Karena Meen merasa berat akibat Perth yang duduk diatas tubuhnya maka iris gelap Meen pun terbuka. Dan apa yang dia lihat sungguh sukses membuat dia terdiam. Pujaan hatinya sedang melepas satu persatu kancing bajunya...