"Bye kak!" Seru Perth enggan memberikan kiss bye untuk Meen, biasanya dia akan mengecup pipi Meen jika dia pergi.
Meen mengangguk di sertai debaran dada yang berdenyut nyeri. Dia melihat punggung kecil Perth sampai hilang.
Gara-gara kejadian ini membuat Meen tidak fokus dengan pekerjaannya apalagi sampai sekarang pesan tiga hari yang lalu masih ceklis satu.
Semenjak kematian mamanya, Perth belum mengaktifkan teleponnya, dia butuh waktu sendiri bebas dari pertanyaan yang bagi Perth sangat menganggu. Dan Perth juga tidak pernah lagi datang menemui Meen, dia sibuk sama halnya dengan Meen.
Karena perasaannya semakin kalut resah gelisah, akhirnya Meen memutuskan pergi ke rumah Perth, dia bahkan meng-cancel jadwal latihan dia dengan Ping.
Masalah dia dengan Perth jauh lebih penting dari apapun.
Ding dong...
Ini sudah yang kelima kalinya Meen memencet bel rumah Perth, tapi sepertinya tidak ada orang di rumah.Ditelpon, handphone Perth tidak aktif.
Ini nih susahnya pacaran beda sekolah.
Meen berdecak kesal, tapi dia bisa apa selain menunggu pemilik rumah pulang.
Ini masih siang, baru jam 3 siang. Dan biasanya di jam segini Perth sudah sampai di rumah tapi kali ini tidak. Perth ada urusan di luar, lagipula semenjak mamanya meninggal, Perth jarang di rumah. Malas dia pulang karena Krist selalu datang. Dan sepertinya malam ini Perth tidak pulang. Sehingga penantian Meen berakhir sia-sia.
Brakh!
Meen menutup keras pintu mobilnya, kesalnya dia.Bugh, kali ini Meen memukul stir mobilnya. Pusing dia pacarnya tidak bisa dihubungi, mana pertemuan terakhir kali mereka berakhir buruk dan sampai sekarang mereka belum bertemu.
Meen menghela nafas, kalau begini bisa diambang kehancuran hubungan mereka.
⏩⏩
"Jadi kamu sudah menemukan mereka?" Tanya Mile kepada temannya yang sudah frustasi mencari istri beserta buah hatinya.
Krist mengangguk.
"Terus kenapa wajahmu semakin jelek ronanya, seharusnya kamu senang!"
Terdengar helaan nafas panjang dari Krist.
"Dia tidak mau menemuiku! Bahkan dia tidak mau mengakui aku sebagai ayahnya!" Cerita Krist seraya mengingat kejadian dia diusir Perth.
"Lalu bagaimana dengan istrimu?"
"Dia sudah meninggal, tepat sehari sebelum aku menemukan mereka!" Cerita Krist semakin gelap warna wajahnya, dia bahkan sampai menguap kasar wajahnya.
Selama hidupnya, dia tidak pernah membuat Pinnara bahagia, selalu air mata yang dia berikan kepada Pinnara.
"Kenapa penyesalan itu selalu datang terlambat?" Ucap Krist sudah mendung matanya, tapi dia tahan agar tak menangis.
"Sebab jika datang diawal bukan penyesalan namanya tapi pendaftaran!" Respon Mile prihatin dengan Krist, sahabat sekaligus rekan bisnisnya.
Krist mengusap lelah batang hidungnya, dia sudah kehabisan akal untuk membujuk Perth agar mau tinggal dengan dia.
"Kenapa aku harus tinggal denganmu? Memangnya kau siapa?" Tanya Perth kemarin siang kepada Krist di saat Krist datang ke sekolah Perth, dia ingin menjemput Perth. Lagipula berbahaya jika Omega remaja tinggal sendirian.
"Aku daddymu jika kamu lupa!"
"Aku bukannya lupa, sedari awal aku memang tidak punya ayah! Aku hanya punya mama!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendekatlah, Dan Peluk Aku! - The End
FanficABO's Story 🥰 Ghostship Area ❤️ Karena Meen merasa berat akibat Perth yang duduk diatas tubuhnya maka iris gelap Meen pun terbuka. Dan apa yang dia lihat sungguh sukses membuat dia terdiam. Pujaan hatinya sedang melepas satu persatu kancing bajunya...