45

524 61 3
                                    

"Senang banget keknya, ada kejadian apa ini?" Kepo Krist happy melihat putranya tersenyum bahagia. Kemudian dia tata makanan di meja, Perth sendiri sudah duduk manis.

Senyum Perth malah semakin lebar dengan pipi yang ditopang oleh kedua tangannya di meja.

"Semalam adek mimpi indah!" Jelas Perth senang dia melihat Meen bahkan menciumnya, dia pikir kejadian semalam itu mimpi.

"Mimpi apa? Kasih tahu dunk..." Desak Krist kini sudah mengambil posisi duduk di seberang Perth.

"Mimpi ketemu kak Meen, makin ganteng dia..." Ujarnya sumringah nan berbinar-binar matanya melihat bubur ayam yang terhidang di hadapannya. Sudah lama dia ingin makan bubur ayam khas masakan Indonesia.

"Kok daddy tahu adek mau makan bubur ayam?" Ucapnya mulai memegang sendok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok daddy tahu adek mau makan bubur ayam?" Ucapnya mulai memegang sendok.

"Iya dong, apa sih yang gak daddy tahu tentang adek!" Balas Krist membuat Perth terkekeh.

"Enak, daddy beli dimana?"

"Di restoran berbintang Indo, nanti Daddy ajak kalau adek sudah boleh di bawa keluar," Karang indah Krist, kondisi tubuh Perth memang berangsur baik dari sebelum-sebelumnya. Makannya pun sudah mulai lahap, sudah jarang juga drop kondisi tubuhnya. Seperti kata dokter, dia butuh Alphanya.

Perth mengangguk senang dengan mulut yang berisi makanan.

"Nanti kalau kesehatan adek sudah baik, temani adek ke makam mama ya dad!"

"Dengan senang hati!" Sahut Krist kemudian menyendok bubur ayam buatan Meen. Dia salut dengan hasil masakan Meen, enak.

Di sisi lain di jam yang sama.

"Kenapa semalam kamu gak pulang? Kan daddy sudah meminta mu tuk pulang!"

"Kan aku juga sudah bilang, aku tidak mau di jodohkan!" Jawab Meen kepada Mile yang baru datang langsung membahas masalah kemarin. Mile dan Apo datang ke rumah Meen.

Dua orang ini saling bersitatap tajam dan itu membuat Apo tepuk jidat. Heran dia ayah dan anak susah banget alurnya semenjak beberapa tahun terakhir.

"Kamu sudah sarapan? Papa bawain makanan kesukaan kamu," Ucap Apo mencoba mencairkan suasana sambil menunjukkan rantang makanan yang dia pegang kepada Meen.

"Udah pa, baru aja!" Jawabnya tetap ramah kepada papa tirinya.

"Ya udah, kalau begitu kamu bawa saja ini untuk makan siang nanti!" Katanya sambil menyerahkan rantang makanan tersebut.

"Terima kasih banyak pa!" Ujarnya tetap ramah sekalipun bukan main mendongkolnya dia kepada Mile.

"Sampai kapan kamu keras kepala begini?"

"Sampai daddy merestui hubunganku dengan Perth."

"Daddy tidak pernah melarang kamu berhubungan dengan dia, dia saja yang pergi meninggalkan mu!"

Mendekatlah, Dan Peluk Aku! - The End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang