39

716 69 2
                                    

Seharusnya hari ini Meen dan Perth memilih baju pernikahan mereka, begitu juga dengan cincin pernikahan mereka.

Tapi demi rencana mereka, sehingga Perth pergi seorang diri memilih hal penting ini. Sebenarnya mereka enggan, sungguh, tapi mau bagaimana lagi.

Karena jujur saja, Meen dan Perth ingin sekali memilih pakaian serta cincin pernikahan ini bersama sekalian menghabiskan waktu bersama tanpa ada yang menganggu. Tapi mereka sudah sepakat kalau rencana ini harus berjalan lancar alami tanpa ada yang curiga. Andaikan mereka bisa memilih, mereka akan melakukan kegiatan ini bersama.

"Mana yang lainnya?" Tanya Perth kepada Jeff yang ketahuan sembunyi oleh Perth. Karena sudah ketahuan, Jeff pun keluar dari persembunyiannya dan kini sudah berdiri di belakang Perth yang sedang berkaca sambil mencocokkan jas hitam yang ada di tangannya.

"Panggil yang lainnya dan tunggu di tempat biasa!" Perintah Perth lugas, padahal Jeff belum sempat bicara.

Jeff mengangguk, kemudian dia pun segera pergi dari sana.

Sepertinya ingatan Perth sudah kembali sempurna.

⏩⏩

“Tidak usah dekat-dekat!” pekiknya saat melihat Saint yang hendak meraih kembali pinggang rampingnya. Dia lagi merajuk, cemburu dia Saint dekat dengan Freen.

“Kenapa kamu galak sekali, hembn? Tapi tambah cantik, tambah cinta juga akunya!” ujar Saint membuang jauh-jauh rasa malunya untuk mendekati Nunew yang galak.

Saint semakin melangkah dekat ke arah Nunew.

“Kau memang mesum, jauh-jauh sana!” Ketus Nunew melangkah mundur dari Saint tapi akhirnya mentok ke meja kerja Nunew.

Saint terkekeh hingga mata onyx nya semakin menyipit. “Terimakasih banyak atas pujiannya, My Queen.”

"My queen pantatmu!" Maki Nunew kini sudah terpenjara oleh kukungan Saint.

“Mama ingin melihat calon menantunya, jadi maukah kamu ke sana bersamaku?”

“Aku...,” Nunew hendak menjawab namun Saint malah menyela cepat.

“Kalau kamu tidak mau, maka aku akan memaksamu,” Kata Saint dengan jemari yang sudah bergerak nakal mengelus wajah cantik Nunew.

"Kraukh!" Nunew menggigit jemari Saint yang mengusap bibir ranum Nunew.

“Sshhh!” Ringis Saint lumayan sakit, dia bukannya berhenti menggoda Nunew tapi godaannya malah semakin menjadi-jadi.

“Oh My God! Aku jadi mulai membayangkan betapa panas dan liarnya kamu ketika kita bermain diatas ranjang, jadi gak sabar untuk menikahi kamu!” Ujar Saint semakin menjadi-jadi bahkan tangan kanannya sudah melingkar indah di pinggang Nunew.

Blush...
Wajah Nunew memerah dan untuk menutupi dirinya yang tersipu merona, dia berniat menendang selangkangan Saint, namun Saint berhasil menahan pergerakannya sehingga Nunew semakin terjebak dalam kukungan Saint.

“Iiihhhh lepas!!!” Teriak Nunew terus memronta-ronta.

“Okay! Okay! Tenanglah my queen! Tenang... Jangan mengamuk, hembn? Nanti kamu lelah. Aku tidak ingin jika calon istriku lelah. Tenanglah, maka aku akan melepaskanmu, bagaimana? Jadilah istri yang penurut! Sebab jika tidak, jangan salahkan aku mengawinimu saat ini juga!”

Mendengar perkataan Saint membuat Nunew mengalah, pria cantik itu tidak lagi bergerak atau memberontak seperti tadi. Dia memang kesal tapi lebih ke tersipu malunya, senang dia sebenarnya, hanya saja dia gengsi mengakui kalau dia menyukai Saint.

“Sudah tenang?” Tanya Saint setelah beberapa saat.

Nunew hanya mengangguk pelan, setelahnya Saint mendudukkan dia dimeja serta menatapnya dengan penuh pemujaan.

Mendekatlah, Dan Peluk Aku! - The End Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang