ABO's Story 🥰
Ghostship Area ❤️
Karena Meen merasa berat akibat Perth yang duduk diatas tubuhnya maka iris gelap Meen pun terbuka.
Dan apa yang dia lihat sungguh sukses membuat dia terdiam.
Pujaan hatinya sedang melepas satu persatu kancing bajunya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️
Hari ini adalah hari dimana Meen dan Perth menikah. Saat ini Perth tengah berada diruang make-up sambil menunggu kedatangan Meen.
Perth terlihat sangat cantik, kemeja warna putih dipadukan dengan jas berwarna hitam, rambut menutupi alis, dengan polesan make-up menambah kesan manis di wajahnya yang cantik.
Saat dia sedang mondar-mandir karena jujur saja dia cemas, takut pernikahan dia gagal.
Meen datang kemudian berjalan kearahnya. "Hari ini kamu terlihat sangat cantik! Omeganya siapa sih?" Puji Meen di sela senyum tampannya yang terpesona dengan Omega yang sebentar akan dia nikahi.
Perth menoleh kearah Meen, dia dekati begitu juga dengan Meen, lalu mereka saling berpegangan tangan dan saling bersitatap, "Kak, adek sangat gugup. Gimana jika nanti ada masalah terus pernikahan kita gagal!" Ucapnya cemas kemudian dipeluk oleh Meen untuk menenangkannya.
"Tenang saja, semua nya akan berjalan lancar! Pernikahan kita tidak mungkin gagal. Orang tua kakak juga sudah merestui hubungan kita, begitupun dengan keluarga adek, hembn," Kata Meen menenangkan sambil mengelus punggung Perth.
"Dan semuanya sudah dijamin aman dan terkendali, jadi jangan cemas ya dek. Semuanya pasti baik-baik saja dan berjalan lancar seperti yang kita harapkan!" Sambung Meen lagi hanya dibalas gumamam oleh Perth.
Kemudian Apo dan Mile datang, mereka tersenyum manis melihat Meen dan Perth yg sedang berpelukan.
"Sampai kapan kalian mau berpelukan? Sudah mau mulai kan acaranya?" Ucap Mile mengingatkan mereka, seketika itu juga pelukan mereka lepas dan berganti menjadi genggaman tangan yang erat. Mereka tersenyum malu, terutama Perth.
"Ayo Perth, ikut papa dulu!" Ajak Apo sambil menjulurkan tangannya ke arah Perth, segera Perth raih.
"Dan kamu Meen, ikut daddy!" Ucap Mile lugas dan dibalas senyuman oleh Meen.
Di luar sana tamu undangan sudah datang, si kembar juga ada, dia bersama Santa dan Bible.
Sedangkan Krist, dia menjadi pendamping sampai ke altar pernikahan, dirinya oleh Joong dan Kritt.
