Mata cantik itu perlahan terbuka, beberapa kali berkedip untuk menyesuaikan pupil nya dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Sehun perlahan bangkit dari tidurnya dan bersandar pada tembok dibelakangnya.Dia selalu benci terbangun ditengah malam seperti ini. Selain mengganggu tidurnya, akan susah baginya untuk kembali tidur. Sehun memperhatikan ketiga temannya yang sudah tertidur pulas, posisi saat tidur adalah pada bagian paling ujung berhadapan langsung dengan pintu besi yang selalu membawa hawa dingin.
Tidak perlu menoleh, suara gesekan lembar kertas yang dibalik oleh pemiliknya cukup memberitahu Sehun bahwa dia bukanlah satu-satunya yang terjaga. Dia tidak perduli apakah Chanyeol terbangun tengah malam seperti dirinya atau memang pria itu tidak tidur sedari tadi. Sehun merasa sangat sial sekarang.
Hal terakhir yang tidak ingin dialaminya adalah merasakan terjaga berdua dengan Chanyeol ditengah malam penuh kesunyian. Sehun mendesis, ingatan bagaimana Chanyeol mengayunkan kepalan tangannya ke wajahnya masih terasa segar. Kekuatan dan rasa sakit dari pukulan itu juga masih bisa Sehun rasakan dipipinya yang memar sekarang.
Pria itu sepertinya membenci seluruh eksistensi Sehun.
Dalam kepalanya, Sehun me-list seluruh hal tentang aturan tak tertulis Chanyeol yang pernah diberitahukan Jongdae dan Baekhyun kepadanya.
- Jangan kembali jika kegiatan belum selesai
- Jangan ikut kegiatan jika Chanyeol melarang
- Jangan menyentuh satu pun buku milik Chanyeol
- Jangan pernah berani berebut giliran masuk ke WC dengan Chanyeol. Tidak perduli apapun yang sedang kau lakukan, jika Chanyeol ingin masuk berarti kau harus keluar.
- Jangan mengomentari apapun tentang Chanyeol
- Jangan banyak bertanya kepadanya
"Ahh banyak sekali. Ini membuatku pusing." Gumam an frustasi keluar dari mulut Sehun. Pria manis itu kembali pada posisi tidurnya, memaksa matanya untuk tertutup. Namun pikirannya berkelana.
Apakah Chanyeol dan sipir Doh punya hubungan? Apakah mereka melakukan itu tanpa hubungan? Apakah Chanyeol memaksa sipir Doh? Atau apakah sipir Doh menyerahkan dirinya untuk ditiduri Chanyeol?
Sehun tidak akan bersikap munafik. Chanyeol itu pria dewasa dengan penampilan fisik yang lebih dari menarik. Wajahnya, suaranya, tubuh kekarnya, dan juga aura yang dimilikinya.. semuanya sempurna. Jika kondisi mereka tidak terjebak dalam penjara karena melakukan kejahatan dan dia mengenal Chanyeol lebih dulu, Sehun akan menjadi salah satu orang yang mengemis untuk penis pria itu.
"ahh apa yang aku pikirkan" Sehun mencicit, berusaha mengusir pikiran tidak-tidak yang masuk ke kepalanya dan memaksa dirinya sendiri untuk tidur. Sama sekali tidak memerhatikan bahwa Chanyeol sesekali melempar pandangan padanya.
~~
"Tuhan benar benar membenci ku.." Sehun hanya bisa meratapi nasibnya ketika pagi hari dia dibangunkan dan dipanggil oleh sipir Doh. Pria itu memberikan hukuman padanya. Dan Sehun bahkan tidak tau mengapa. Apakah masuk akal jika memberikan hukuman pada orang yang tidak sengaja melihat sesi percintaan mereka?
"Sehun hyung apa mau kubantu?" Mark dan yang lainnya menatap Sehun prihatin. Bagaimana tidak? Sehun diberi hukuman untuk membersihkan seluruh toilet dipenjara.. seluruh toilet baik umum maupun disetiap kamar.
Sehun menggeleng menanggapi Mark, "tidak perlu. Aku tidak punya jaminan bahwa dia tidak akan menambah hukumannya jika seseorang membantu."
"Harusnya kau protes Sehun-ah. Kurasa ini terlalu berlebihan." Baekhyun dan Mark serentak mengangguki saran Jongdae.
"Memangnya kita diberi hak untuk protes? Kita tahanan disini."
"Mark, aku tidak yakin akan ke kantin untuk makan siang mengingat pekerjaan ku membersihkan toilet. Jadi bisakah kau menyimpan beberapa potong roti untukku? Aku akan memakannya setelah semua pekerjaan ku selesai."
"Baiklah, aku akan menyimpan roti terbaik untukmu Hyung. Jika kau lelah kau bisa datang untuk meminta bantuan. Berjanjilah!"
Sehun hanya mengangguk, setelahnya dia menghela nafas. Bersiap untuk menjalani hukuman tidak masuk akal yang diberikan kepadanya.
~
"Apa kita harus mencarinya?"
"Apa kau sudah gila? Penjara ini memiliki 3 lantai, dia bisa berada dimana saja sekarang." Jongdae mengangguk, Baekhyun benar. Sekarang sudah lewat pukul 10 malam dan Sehun sampai sekarang belum kembali.
Semua dalam ruangan itu terlihat sangat khawatir, kecuali Chanyeol tentu saja. Pria itu masih terlihat santai dengan bukunya.
"Satu, dua, tiga.. sel nomor 11 lengkap."
"Sipir Lee, salah satu dari kami belum kembali!" Mark berseru kepada seseorang yang melihat mereka dari lubang pintu khusus.
"Namanya Oh Sehun, dia masuk Minggu lalu." Jongdae menambahkan, ikut maju bersama Mark di depan pintu.
"Ah pria Oh itu dibawa ke ruang kesehatan."
"A-apa yang terjadi? Sehun hyung baik-baik saja kan?"
"Beberapa tahanan mencoba untuk melecehkan nya, dia sepertinya syok. Kami harus meminta Dokter Son mengawasi nya sepanjang malam. Dia akan kembali besok."
Penjelasan dari sipir Lee membuat mereka mengangguk. Jongdae adalah yang menemukan kejanggalan dari penjelasan sipir Lee, sebagai satu-satunya yang pernah masuk ke ruang kesehatan seperti nya Jongdae tau ranah apa yang digeluti Dokter Son dalam perawatan.
"Kenapa harus dokter Son?"
"Ada apa Jongdae hyung? Apa dokter Son itu jahat?"
Sipir Lee memperhatikan wajah bingung ketiganya. Mendapatkan jawaban, pria itu menghela nafas, "apa kalian tidak tau kalau pria itu sedang hamil?" Dan kalimat mengandung pertanyaan itu sontak membuat mereka semua termasuk Chanyeol tersentak karena keterkejutan.
⛓️⛓️⛓️
Hallo lagi><