"Memotong 3 dari 10 jari mereka hanya karena menggangu pria itu? Tidakkah menurut mu itu terlalu berlebihan "
Pria dengan tubuh tidak terlalu tinggi, mata bulat, dengan seragam polisi ber-nametag Doh Kyungsoo itu menatap pria tinggi yang sedang asyik merokok dengan tatapan datar andalannya.
Mereka berdua sedang berada di atap, tempat tertinggi dari seluruh gedung. Chanyeol menyender di pagar pembatas, matanya menatap puluhan tahanan yang sedang beraktifitas di lapangan. Tiga langkah dibelakangnya, ada Kyungsoo. Pria itu meminta Chanyeol kesini untuk menginterogasi nya.Pagi sekali, 3 orang dari ruang tahanan yang kemarin dia beri sanksi karena mencoba melecehkan tahanan lain datang dengan jari-jari yang tidak lengkap lagi ditangan mereka. Tidak perlu bertanya, pelakunya jelas Chanyeol. Tidak seorangpun berani bertindak sejauh dirinya.
"Menyuruhnya untuk membersihkan seluruh toilet di penjara sementara kau tau bahwa dia sedang hamil. Tidakkah menurutmu itu terlalu berlebihan?"
"Tidak" helaan nafas terdengar dari bibir Kyungsoo sebelum pria itu melanjutkan, "dia mengganggu aktifitas kita. Hukuman itu pantas dia dapatkan."
Chanyeol tertawa kecil. Dia berbalik dan menjentikkan abu rokoknya ke arah Kyungsoo, memperlakukan pria itu sepertinya asbak rokok pribadinya. Raut wajahnya kembali datar saat dia berbicara.
"Yang berhak memutuskan dia mengganggu atau tidak adalah aku. Bahkan jika dia mengganggu, yang berhak menghukumnya hanyalah aku. Bukankah sudah kubilang untuk tidak menyentuh seorangpun yang didalam sel ku?"
Kyungsoo terdiam, tangannya mengepal kuat. Dia ingin membantah, tapi tau bahwa apa yang dilakukannya adalah percuma. Chanyeol dengan pemikiran dan pendiriannya tidak bisa digoyahkan."Aku mengerti. Itu tidak akan terjadi lagi." Dengan itu Kyungsoo pergi, meninggalkan Chanyeol sendiri yang masih sibuk dengan pikirannya.
Chanyeol menghela nafasnya kasar, kembali berbalik dan melihat kegiatan yang berlangsung dibawah sana.
'Apa yang kulakukan? Kenapa juga aku harus peduli pada pria itu..'
~