Setelah kejadian 'makan kue beras ala Chanyeol ' hubungan mereka berdua menjadi semakin dekat. Sehun bisa merasakan bahwa seringkali Chanyeol sekali agar melakukan kontak fisik dengan nya.
Memegang tangan, merangkul pinggang atau bahu nya, memeluknya dari belakang ketika mereka tertidur, sampai yang paling membuat muka Sehun memerah terkadang Chanyeol tiba-tiba mengecup pipinya. Sehun bersyukur Chanyeol melakukan itu dikala mereka hanya tinggal berdua dalam ruangan.
"Nah ini untuk Sehun hyung." Mark menyerahkan apel yang sudah dikupas dan dipotong beberapa bagian kepada Sehun.
Mereka berlima sedang bersantai dalam sel. Sehun duduk bersila di futon sementara yang lain yang lain duduk di lantai, mereka membentuk posisi melingkar mengelilingi sekantung apel. Chanyeol duduk bersandar di dingin sambil berselonjor kaki, melakukan kegiatan andalannya yang sepertinya tidak perlu lagi dijelaskan — membaca.
Apel ini diberi oleh temannya Mark, Haechan. Mark dan Haechan dulunya satu panti asuhan, namun nasib Haechan lebih baik. Dia diadopsi oleh pasangan kaya raya yang rendah hati. Haechan adalah satu dari sekian teman Mark yang tidak memberikan punggungnya saat Mark dipenjara.
"Mark, lain kali minta temanmu membawa sushi atau makanan mahal lainnya." Usul Baekhyun diangguki semangat oleh Jongdae.
"Kalau bisa minta dia menyeludupkan alkohol. Aku sudah lama tidak minum.."
"Kau mau aku di pukul Hara jika ketahuan." Sehun mengangguk mendengar tanggapan Mark.
Hara itu anak tertuanya Jongdae, dia menggantikan tugas ibunya mengurus dua adiknya di rumah. Sejak Jongdae dipenjara, istrinya menjadi tulang punggung keluarga. Harus bekerja dari pagi hingga sore, maka dari itu urusan rumah dan dua anaknya yang masih kecil diserahkan kepada Hara selaku anak tertua. Dibebankan tugas dan kewajiban seperti itu membentuk kepribadian Hara menjadi lebih tegas. Gadis itu kadang mengintrogasi Mark atau Baekhyun untuk bertanya tentang kelakukan ayahnya, dia tidak ingin ayahnya terlibat atau membuat masalah yang bisa membuatnya mendekam lebih lama di jeruji besi.
"Apa sekarang aku gendut?"
Pertanyaan Sehun membuat ke empat pria lainnnya melihat ke arahnya. Sehun menunduk dan memperhatikan perutnya yang mulai kelihatan membesar.
"Iya. Sehun hyung gendut artinya jelly bean subur kan?"
Jongdae segera menyikut lengan Mark mendengar jawabannya. Dia menatap Sehun dan menggeleng keras, " kau tidak gendut kok Sehun-ah, biasa saja." Jongdae sudah tiga kali menghadapi orang hamil, jadi dia tau apa yang akan terjadi jika pertanyaan ini keluar.
"Kenapa kau berbohong sih, Sehun kan memang sekarang sudah gendut. Lihatlah badannya tidak seperti saat pertama kali dia datang." Jongdae menepuk jidatnya, kenapa bisa Baekhyun tidak mengerti kode darinya?
"A-aku gendut.. berarti aku jelek ya?" Mereka menatap Sehun, mata Sehun sudah berkaca-kaca. Memasuki 4 bulan, Sehun menjadi lebih sensitif.
"Apakah kau salah satu orang terbelakang yang masih menanam kan pemikiran bahwa gendut itu jelek?"
Mereka serentak menoleh ke Chanyeol. Pria itu masih sibuk dengan bukunya, tidak sekalipun menoleh ke Sehun setelah melontarkan kalimat yang bisa dibilang pedas itu. Sehun menunduk. Mark baru saja akan membelanya sebelum suara ketukan pintu mengentikan nya.
"Aku akan melihatnya." Jongdae segera berdiri, membuka pintu dan berbicara beberapa detik bersama orang yang mengetuk. "Hei, kita disuruh berkumpul. Akan ada beberapa penyampaian. Sehun-ah kau disini saja, nanti kau bisa lelah kalau terlalu lama berdiri."