dheon tengah berusaha memanjat perbatasan tembok sekolahnya, yap.. dia datang telat untuk pergi ke sekolah. dan kadang itu sudah menjadi kebiasaannya jika dheon telat dia akan tetap masuk namun melewati tembok belakang sekolah
di hitung dheon jarang untuk bolos sekolah walaupun sangat sering sekali telat. tidak butuh waktu lama dheon akhirnya menapakkan kakinya di tanah lingkungan sekolahnya..
melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kirinya, dan ternyata kelas masih berlangsung..
"apa yang kau lakukan dheon lahey!?" seseorang berbicara tegas dibalik punggung dheon membuat tubuhnya mengkaku sebentar..
"kenapa kau memanjat tembok sekolah? kau telat lagi dheon lahey?!"
dheon memutar malas kedua bola matanya, suaranya sudah tak asing lagi, dia sudah sangat mengenalnya
"brengsek kau wart" umpat dheon
dia adalah stewart, teman sekolah dheon sejak dheon memasuki sekolah menengah atas. 3 tahun lamanya mereka sudah berteman. tidak hanya stewart, mereka juga memiliki 2 teman lainnya.. yakni josh dan bian
tawa renyah dikeluarkan oleh stewart, "ohh ayolah, saat di bar saja kau pulang terlebih dahulu daripada diriku. lalu kenapa bisa aku lebih dulu datang kesekolah, dan tidak telat aku datang tepat waktu"
dheon membalikkan tubuhnya menatap datar stewart, "kau tidak tau semalam aku bertemu de–"
ucapan dheon terhenti karena dia harus melakukannya, ia tak ingin mengatakan tentang gandara
"kau bertemu apa?"
"bentar bentar, kenapa kau ada disini? kau tidak masuk kelas ha?" tanya Dheon, ia juga mencoba mengalihkan pembicaraan
stewart tertawa kecil, "aku dari toilet, lalu melihat seseorang yang tengah berusaha memanjat tembok"
"terserahlah"
~~~
dua orang laki laki sedang berdiri di tengah lapangan di bawah teriknya sinar matahari..
"ohhh!! sialan kau dheon, kenapa kau tidak membawa PR ku sialan!" gerutu stewart
"maafkan aku. aku tidak mengingatnya" jawab dheon dengan santai
"bagaimana tidak mengingatnya?! oh sialan! aku sudah memperingatkanmu sejak hari sabtu!"
"hasshh sialan! kau berisik sekali! tenagamu akan terkuras jika kau terus mengoceh! diamlah ini sangat panas!"
stewart berdengus kesal "me–tunggu? sepertinya ada yang menghampiri kita"
dheon menoleh pada stewart yang ada disamping kanannya, "apa maksudmu?"
"lihatlah, oh sial... wajahnya nampak tak asing"
dheon melirik dimana arah temannya lihat itu, dan dheon sangat terkejut saat seorang laki laki yang baru ia kenal kemarin malam itu datang ke sekolahnya. ada sekiranya 6 orang anak buahnya ikut bersamanya..
"sialan" pekik dheon
"kenapa tidak membaca pesanku ha?" ucap gandara saat dia sudah berhenti tepat di hadapan dheon
"apa maksudmu?" tanya dheon tak mengerti
tanpa bersuara lagi gandara menarik pelan lengan dheon, namun dheon segera menepisnya..
"berhenti seenaknya paman"
gandara memberikan 2 paperbag ke arah dheon yang sedari tadi gandara pegang..
"cepat ganti pakaianmu" ucap gandara pada dheon ia langsung meletakkan 2 paperbag di bawah karena dheon tak kunjung menerimanya
dheon masih diam dengan muka datarnya, begitu juga gandara.. mereka saling menatap satu sama lain dengan wajah datar masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killers Fall In Love (COMPLETED) ✔️
RandomSeorang pria tampan berusia 28 tahun, yang juga seorang pembunuh, tak sengaja bertemu dengan seorang pemuda laki laki berusia 18 tahun. Pertemuan mereka terjadi secara tak terduga ketika pemuda itu menabrak pria tersebut, yang saat itu bersimbah dar...
