•DISCLAIMER PART INI LEBIH BANYAK DARI BIASANYA, SELAMAT MEMBACA DI PART ENDING•
>>>>>>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<<<<<<<
Dheon terbangun dari tidurnya, ia merasakan pelukan hangat saat dirinya mulai sepenuhnya tersadar. Wajah yang pertama kali ia lihat adalah wajah tampan Gandara, wajah yang tertidur sangat begitu pulas.
..
"Kau sudah menjadi milikku sepenuhnya dheon"
..
Mengingat itu wajah Dheon memerah, bahkan saat cairan putih kental milik Gandara dikeluarkan di dalam lubang miliknya
"Ke–kenapa aku ingin melakukannya" Dheon bermonolog sendiri
Dheon perlahan mencoba melepaskan diri dari pelukan Gandara, namun usahanya sia sia. Gandara justru menariknya kembali, merengkuhnya lebih erat, seakan enggan kehilangan kehangatan yang mengisi pagi itu. Ia mengecup pucuk kepala Dheon dengan penuh kelembutan, jemarinya mengusap punggung telanjang Dheon seolah menenangkan kegelisahan yang tersisa di antara mereka
"Kau belum memberiku kecupan selamat pagi" ucap Gandara dengan suara serak, meskipun matanya masih terpejam
"Lepaskan" bisik Dheon lirih
"Aku masih ingin seperti ini" balas Gandara dengan penuh keyakinan
Sesaat, keheningan menyelimuti mereka. Namun, seperti kilat yang membelah langit, kata kata Dheon memecah kebisuan
"Kau melupakan Clara"
Seolah waktu berhenti, tangan Gandara yang semula mengelus punggung Dheon mendadak terhenti. Helaan napasnya terdengar lebih berat
Perlahan, ia membuka matanya, sorotnya berubah, seolah kesadarannya baru saja ditarik ke dalam kenyataan yang enggan ia hadapi. Dengan enggan, ia melepaskan pelukannya dan bangkit dari pembaringan
Dheon menatapnya dalam diam, merasakan rasa perih yang menyelimuti dalam dadanya. Ia tidak mengerti mengapa hatinya terasa sesak melihat Gandara menjauh, tetapi ada sesuatu yang menyakitkan di sana, sesuatu yang tak sanggup ia ungkapkan
Gandara mengamati wajah Dheon yang kini turut bangkit, lalu tanpa ragu, ia mengusap lembut pipi kanan Dheon dan mengecup keningnya dengan penuh kasih
"Dampingilah aku... Temani aku untuk melihat tempat terakhir milik Clara. Maukah kau menemaniku?" tanyanya, suaranya nyaris seperti bisikan, seakan membawa permohonan yang lebih dalam dari sekadar kata kata
Dheon terdiam, matanya mencari makna dari permintaan itu. Ia tidak menjawab dengan kata kata, hanya sebuah anggukan pelan yang menjadi jawaban
Senyum Gandara merekah tipis, lalu dengan penuh ketulusan, ia kembali mengecup kening Dheon sekali lagi sebelum akhirnya mencium bibirnya dengan lembut, seakan mengabadikan momen yang mungkin tak akan terulang
Gandara bangkit dari tempat tidur dan melangkah menuju kamar mandi. Dheon menelan ludahnya dengan kasar karena melihat Gandara berjalan santai tanpa mengenakan sehelai pakaian pun. Meskipun dirinya sendiri juga tidak mengenakan pakaian apapun
KAMU SEDANG MEMBACA
Killers Fall In Love (COMPLETED) ✔️
عشوائيSeorang pria tampan berusia 28 tahun, yang juga seorang pembunuh, tak sengaja bertemu dengan seorang pemuda laki laki berusia 18 tahun. Pertemuan mereka terjadi secara tak terduga ketika pemuda itu menabrak pria tersebut, yang saat itu bersimbah dar...
