Antara Maut dan Cintamu

78 3 0
                                    

dua-duanya bisa menembus nyawaku yang transparan

begitu tipis dan tajam


ia bukan pedang dan bukan lidahmu yang tak bertulang

bukan pula rayuanmu yang selalu melengang di tiap kenangan malamku

bukan pula wajah hangatmu yang membelaiku dalam kematian


rasa yang begitu menyaru, tak kasat mata dalam hatiku

tak lagi bisa ku lebarkan senyum karenanya

tak bisa lagi,


cuma semu senyum yang tersuguh kini

tak lepas ku dari bayangmu yang mencekik leherku tiap waktu


antara maut dan cintamu

keduanya tak berbeda jauh

duanya membunuhku

cepat dan amat sangat


nadi bahagiaku berhenti

tawa ku hilang tak bertuan


antara senyum dan cintamu

semua menjerumuskanku

dalam kepedihan

dalam kesendirian


antara senyum dan rayuan manismu

semua meracuniku

hancurkanku

hancurkanku

lagi dan lagi

sampai aku tak berdiri lagi

TINTA JELAGA (antologi puisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang