Mendapatkan cuti selama 3 hari membuat Jimin seakan bersalah karena telah menipu manajernya yang tidak masuk di akal adalah seseorang mengetahui dirinya sedang sakit pada saat itu padahal dirinya sendiri tidak pernah memberitau seseorang. Jimin kembali menaruh curiga pada seseorang yang datang terakhir kali ke dalam kamarnya untuk mengirimkan surat sakit agar Jimin tidak dapat bekerja....bayang bayang stalker mengerikan kembali terulah pada memory Jimin mengingat kota ini sangat mencurikagan dan tidak aman untuk di tinggali baik oleh perempuan maupun laki laki, tapi dalam keadaan apapun ia mau tidak mau harus mengadu nasib ke kota besar ini sebelum membawa sekoper uang ke kampung halaman. Suara jam dinding membuyarkan pikiran Jimin yang mengharuskan dirinya berangkat bekerja ke coffe shop lagi untuk mengais pundi pundi uang meski selalu mendapatkan shift malam. Kali ini Jimin memasuki coffe shop tersebut namun tidak mendapatkan keberadaan seseorang di dalam sana, mengecek bagian toilet, ruang belakang, halaman belakang namun tetap saja hasilnya Nihil. Jimin memutuskan kembali menuju meja kasir untuk melayani pelanggan yang akan datang malam ini, walaupun sudah menjadi kebiasaan setiap ia menginjakkan kaki di meja kasir tetap saja Jimin terkejut dengan suara musik yang menyala di penjuru coffe shop, dentingan lonceng yang keras menandakan seseorang datang berkunjung untuk memesan menu hari ini. Jimin dalam keadaan apapun selalu melayani pelanggan dengan seramah mungkin.
" selamat datang Tuan, ada yang bisa saya bantu malam hari ini? Di luar cuaca nampak tidak baik baik saja atau ingin saya rekomendasikan minuman hangat untuk di pesan?" Jimin
" ini pesanan saya" Hasaku memberikan Jimin struk pesanan yang akan ia racik malam hari ini, Hasaku berdiri di meja kasir untuk menunggu.
" ahaha ne...baiklah Tuan, selamat menungg" Jimin mengambil struk tersebut, membaca isi pesanan kemudian langsung membuatnya agar pelanggan tidak menunggu terlalu lama " American Apple Pie dan juga Latte " Mula mula Jimin menyiapkan minuman hangat untuk pelanggan yang bernama Tuan Hasaku setelah selesai Jimin meletakkan struk dan minuman tersebut di meja kasir kemudian lanjut menyiapkan sepiring American Apple Pie di atas piring sebelum di berikan pada Tuan Hasaku " ini pesanannya Tuan, selamat menikmati dan berkunjunglah lagi kemari " Jimin berbicara dengan sopannya
" anak muda, aku adalah seorang investigator di kota ini, apakah selama disini kau menemukan hal hal yang mencurigakan di sekitar sini? Aku banyak sekali menerima laporan karena mendapatkan banyak orang mendapatkan gangguan buruk di daerah sini dan aku cukup penasaran dengan dirimu, apa selama kau bekerja disini menemukan suatu kejanggalan?" ucap Hasaku dengan tiba tiba membuat Jimin menatapnya lekat dengan posisi mematung
" aku tidak berniat menakutimu... Di televisi maupun pernyataan orang orang membuatku sedikit was was karena tidakan stalker gila yang kian semakin lama merajalela di kota ini, banyak orang orang sudah menjadi korbannya bahkan aku pernah menangani kasus yang sama mengenai stalker membunuh sang korban, jika ada sesuatu telpon saja aku, aku siap membantu dirimu....dan ini nomor ponselku *********** satu lagi, ku rasa malam ini sangat tidak aman....kembali ke kediamanmu dan tutup coffe shop ini segera...stalker tidak memandang lelaki maupun perempuan ia akan selalu mencari mangsa yang tepat" Hasaku
" terimakasih karena anda sudah baik padaku untuk menawarkan jasa detektif anda, tapi Tuan aku baru saja tiba bekerja hari ini dan bagaimana aku bisa tutup dengan mudah? Aku tidak ingin menantang keberadaan stalker bahkan aku pun tidak mendapat keberanian untuk melawan mereka tapi ini masalah shift kerja yang aku dapatkan...tidak mungkin aku meninggalkannya begitu saja, Tuan tidak perlu terlalu khawatir tentang diriku aku akan bisa menjaga diri....dan terimakasih sudah berkunjung malam ini " Jimin membungkuk hormat karena sangat merasa di bantu oleh seseorang walaupun sama sekali tidak ia kenal.
Setelah kepergian pelanggan pertama tadi, Jimin bergegas mengecek CCTV guna memastikan apakah ada orang di luaran sana yang sedang mengintai dirinya namun nihil tak seorangpun disana...hanya dirinyalah di dalam coffe shop tanpa pelanggan maupun tenang....di suasana yang sepi ini tentu semakin hari dirinya semakin cemas mengenai hal tadi....Jimin berusaha menepis dengan berfikiran positif agar tidak pulang lebih awal sesuai omongan Tuan Hasaku tadi. Jimin keluar dari meja kasir untuk berkeliling di dalam coffe shop sesekali ia menengok ke arah kaca besar di hadapannya karena merasa sangat tidak nyaman....kaca besar itu seperti menelanjangi dirinya. Kejadian buruk mulai terjadi dimana pada saat dirinya berkeliling seluruh cahaya di dalam coffe shop mati total....gelap gulita, hati Jimin semakin was was ia juga memiliki sifat penakut. Jimin ingin sekali memeriksa skring di ruang belakang namun mengurungkan niat dan memutuskan untuk menuju parkiran tepat di sebelah mobilnya sekrang.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER THE CLOSING SHIFT- YoonMin√
Historia CortaKisah awal mula Park Jimin membantu seorang pria mencari ponsel dekat dengan rumah susun.....berakhir menjadi seorang stalker yang memiliki obsesi berat terhadap Park Jimin.