Sungguh...kali ini bukan Jimin yang bangun lebih awal, melainkan Yoongi....keadaan Jimin bisa dibilang cukup tidak mengenakan...banyak ruam merah menghiasi kulit putihnya. Bisa di tebak siapa pelaku atau dalang dari semua ini?? Yoongi? Jika kalian memilihnya kurasa benar. Yoongi memilih berkutat pada dapur untuk membuat sesuatu yang bisa di makan dikarenakan hanya ada sayur mayur beserta telur dan roti saja di dapur. Sejak menginjakkan kaki di Negara baru, ia belum berbelanja kepasar terdekat. Yoongi membawa nampan yang berisi masakan buatannya, ia membawa ke dalam kamar supaya Jimin bisa menikmatinya juga. Yoongi melirik Jimin yang masih dalam kondisi tidur namun sejak meninggalkan Jimin tadi posisi tubuh Jimin masih sama persis tidak ada gerakan atau berpindah tempat. Yoongi panik? Wajahnya tidak menggambarkan rasa panik namun jantungnya seiring waktu berdetak lebih cepat. Yoongi menaruh nampan di atas meja lalu menghampiri Jimin, pipi di tepuk dan tubuh di goyang goyang namun Jimin tak kunjung bangun juga, Yoongi berlari ke kamar mandi untuk mengambil segayung air niat hati untuk membangunkan Jimin tapi.....
BRUK!
Jimin melayangkan bantal tepat ke wajah Yoongi. Yoongi menatap Jimin, tangan yang tadi masih memegang gayung langsung di lempar pada Jimin, ranjang basah begitupun tubuh Jimin.
" hyung.....haus" Jimin
" haus?" Yoongi berjalan ke arah nakas, tangannya terulur mengambil segelas air. Memberikannya pada Jimin.
" terimakasih" Jimin menegaknya hingga tandas tak tersisa, ia memberikan gelas kosong itu pada Yoongi. Jimin menunjuk ke atas takas ia ingin sarapan untuk mengisi energi yang di rengut Yoongi kemarin malam
" pura pura mati?" Yoongi menaruh nampan di atas ranjang
" pabbo! Aku menahan sakit!" Jimin
" kau yang memberikan penawaran padaku" Yoongi
" sssttt Yoon ssstttt diam!" Jimin tidak suka mendengar Yoongi mengoceh di pagi hari begini apalagi dalam suasana gelap lantaran hanya sedikit cahaya yang ada di dalam rumah.
" kau nyaman disini? Atau ingin kembali?" Yoongi
" apa saja yang di katakan senpai pada saat meneleponku cukup lama?" Jimin
" tidak terlalu penting" Yoongi
" hyung" Jimin
" apa?" Yoongi
" bagaimana kalau aku dipecat hyung? Bahkan aku seharusnya berada disana sebagai saksi " Jimin
" kau memang sudah di pecat saat ku ajak kabur ke Bulgaria....surat pemecatanmu di taruh di dalam mobil....dan aku tidak akan mengizinkan dirimu untuk pergi dari tanah ini" Yoongi
Jimin sedikit menggeser tubuhnya agar lebih dekat pada Yoongi. Jimin menkulurkan tangan, perlahan yang dapat mengecoh Yoongi. Yoongi kira akan mendapat usapan hangat dari Jimin namun salah....Jimin mencengkram kuat rambut Yoongi dan wajah Yoongi di hadapkan langsung pada wajahnya.
" kau berfikir setelah ini aku akan bersikap manis? Apa yang belum bisa kau renggut dariku!? Pekerjaan...tempat tinggal, orang orang yang aku sayangi...kau juga bahkan mengelabui kakakku...seolah olahdia percaya bahwa kau adalah orang baik. Aku hanya manusia yang membantumu pada saat itu...apakah rasa baikku itu padamu akan menjadi tangisan buruk padaku hari ini? Seharusnya aku tidak membantumu....tidak sama sekali, seharusnya aku tidak menaruh rasa percaya padamu...aku sakit hyung, diriku...kepalaku...tubuhku dan harga diriku semuanya sakit...kau yang melakukan ini semua" Jimin
Yoongi melepaskan cengraman tangan Jimin dari rambutnya, tak masalah jika kulit kepala Yoongi harus berdarah dikarenakan banyak rambut yang tercabut.
" Jimin ah" Yoongi menatap Jimin, mengeluarkan sebuah kepingan gelas yang hancur, memperlihatkannya pada Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER THE CLOSING SHIFT- YoonMin√
Short StoryKisah awal mula Park Jimin membantu seorang pria mencari ponsel dekat dengan rumah susun.....berakhir menjadi seorang stalker yang memiliki obsesi berat terhadap Park Jimin.