11. Bubur

2.6K 332 64
                                    

Pangeran Tay mengarahkan sendok di tangannya ke mulut pangeran New dengan tatapan yang sangat tajam.

"Makan atau ku cium bibirmu lagi," ancam Pangeran Tay.

Pangeran New yang mendengar itu pun menggertakkan giginya dengan kuat. Ia benar-benar membenci pangeran Tay.

Plakkkk

Pangeran New menampar pipi pangeran Tay dengan seluruh kekuatannya.

"Berani-beraninya kau menyentuh ku!" Maki Pangeran New.

Bukannya marah, pangeran Tay kini tersenyum. Sebenarnya ia sudah tau ini akan terjadi karna ia sudah mulai mengenal pangeran New dan bisa menebaknya.

"Aku hanya memintamu untuk makan, apa sesulit itu?" Tanya pangeran Tay.

"Ya, sangat sulit jika aku harus makan denganmu," balas pangeran New.

Pangeran Tay mengangguk dan menurunkan tubuh pangeran New hingga kembali berbaring, lalu sendok di tangannya kembali ke mangkuk berisi bubur di sebelah pangeran New.

"Silahkan makan sekarang. Ini mungkin lebih mudah untukmu," ucap Pangeran Tay sambil terus menatap pangeran New.

Pangeran New menggertakkan giginya dengan kuat.

"Ayo bangun dan makan bubur mu," ucap Pangeran Tay lagi.

Pangeran New yang kesal ditantang seperti itupun akhirnya mencoba untuk bangun dari tidurnya.

"Aaaghhh—" pangeran New meringis kesakitan, namun pangeran Tay hanya menatap pangeran New dengan tatapan tajam.

Pangeran New tak menyerah dan terus berusaha untuk bangun walau ia kesakitan.

"A-aaghh.." pangeran New terus saja gagal untuk bangun dari tidurnya.

Pangeran Tay yang mulai kesal melihat itupun langsung menarik tubuh pangeran New dan menopang tubuh pangeran New di sikunya.

"Cukup. Berhentilah keras kepala dan makan saja." Pangeran Tay kembali menyendok bubur dan mengarahkannya ke mulut pangeran New.

"Aku tidak mau!"

"Pangeran New.." ucap Pangeran Tay dengan nada mengintimidasi.

Pangeran New balik menatap pangeran Tay dengan tajam, lalu menggeleng.

Pangeran Tay tak tahan lagi. Akhirnya ia memakan bubur itu lalu menarik dagu New agar mulutnya terbuka dan langsung mencium bibir pangeran New untuk menyalurkan buburnya.

"Mpph!!"

Pangeran Tay melepaskan ciumannya dan kembali memakan bubur, lalu mencium bibir pangeran New lagi.

"Mpphhhh!!!!"

Pangeran New terpaksa menelan bubur yang diberikan oleh pangeran Tay karna kini pangeran Tay terus menciumnya dan menyalurkan bubur di mulutnya ke pangeran New hingga pangeran New tak sempat untuk bernafas.

Pangeran Tay terus melakukan itu hingga kini buburnya habis.

Melihat mangkok yang kini telah kosong, senyuman pangeran Tay pun mengembang. Pangeran Tay mengambil kain yang ada di nampan lalu membersihkan bibir serta dagu pangeran New yang kini berisi sisa bubur yang terjatuh, lalu ia membersihkan bibirnya juga.

"Sudah, buburmu sudah habis. Sekarang minum air dulu, lalu minum susu hangat ini." Pangeran Tay mengarahkan sebuah gelas berisi air putih kepada pangeran New.

Pangeran New yang kini benar-benar marah karna apa yang pangeran Tay lakukan kepadanya pun akhirnya menghempaskan tangan pangeran Tay hingga gelas itu terjatuh di lantai.

The Kings of Seronia | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang