41. Ruang Pengobatan

3.1K 245 9
                                    

⚠️Aku akan Double Update ⚠️
Happy Reading 💙

*

*

New berlutut di samping Tay dan menepuk pipi Tay pelan.

"Tay.. Tay?? Bangunnnnn," rengek New dengan air matanya yang sudah mengalir deras.

"Tay!!"

Tay tak merespon sama sekali dan masih menutup matanya dengan lemah.

"Cepat panggilkan tabib!" Ucap Mike.

"Tabib disini!" Teriak Gun.

"Tayyyy.." New menangis dengan kencang melihat Tay yang terbaring lemah dengan sebuah panah di dadanya.

"Kita harus cepat membawa Yang Mulia ke ruang pengobatan" ucap tabib yang kini berlutut di samping Tay.

"P-panah nya.. panahnya bagaimana??" Tanya New dengan air matanya yang masih mengalir deras.

"Tidak. Jangan dicabut dulu. Kita harus ke ruang pengobatan terlebih dahulu. Panah ini kemungkinan berisi racun mematikan," balas tabib itu.

"A-apa??" New sontak menatap panah di dada Tay.

"Ayo pergi sekarang. Prajurit, tolong angkat tubuh Yang Mulia ke ruang pengobatan. Yang Mulia Mike, tolong carikan obat penawarnya di taman Serogaz sekarang juga sebelum racunnya menyebar," ucap tabib itu lagi.

Mike mengangguk dan langsung berlari pergi meninggalkan semua orang disana.

New yang mendengar itu semua menggertakkan giginya dengan kuat.

"Sialan," umpat New.

Mata New kini sangat merah, begitu juga dengan wajahnya yang sangat merah karna marah.

Para prajurit mengangkat tubuh Tay dan hendak membawanya ke ruang pengobatan.

New yang sudah sangat-sangat emosi pun langsung menarik pedang yang ada di tubuh salah satu prajurit.

"KAU HARUS MATI!!!!" teriak New dengan kencang sebelum akhirnya berlari turun.

"Yang Mulia!!!!!" Teriak Baifern.

"Yang Mulia sedang hamil, dia tidak boleh berlari," ucap Davikah lemah.

Gun yang melihat kepergian New pun langsung mengepalkan tangannya dengan kuat, "Yang Mulia, aku akan mengejar Yang Mulia Raja, kalian temani Yang Mulia Tay di ruang pengobatan saja."

Davikah dan Baifern mengangguk dan berjalan menyusul para prajurit yang membawa Tay.

"Gun, aku juga akan pergi membantu Yang Mulia," ucap Mario.

Gun mengangguk dan langsung berlari turun bersama Mario.

New berlari membelah kerumunan rakyat yang sedang berkumpul sambil mengangkat tangannya yang sedang memegang pedang.

"SEMUANYA MINGGIR!!!!" teriak New.

Seluruh rakyat langsung memberi jalan untuk New dan memecah kerumunan.

New berlari menuju Earth dan ayahnya yang kini berdiri tegak di ujung jalan sambil mengarahkan busurnya ke arah New.

New tak takut sama sekali. Ia bahkan siap mati saking marahnya. New benar-benar sedang dibutakan oleh amarah.

Tiba-tiba saja Earth melepaskan anak panahnya, namun dengan cepat New menghindar, lalu kembali berlari.

Saat tiba di depan Earth, New langsung menebas Earth dengan pedangnya.

The Kings of Seronia | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang