12. Hari Terakhir?

2.6K 327 16
                                    

Pangeran New tak bisa berkutik saat Pangeran Tay melepaskan kancing baju piyamanya satu persatu. Ia ingin berontak, tapi entah kenapa tubuhnya tidak mau bekerjasama dan malah diam membeku.

Kini pangeran New bisa merasakan pangeran Tay yang mengangkat sedikit tubuhnya untuk melepaskan baju piyama pangeran New.

Pangeran New menggertakkan giginya dengan kuat saat kini pangeran Tay menurunkan celananya.

Brengsek, kau mau apa?!

Namun sebagaimana pun kesalnya pangeran New, ia tak bisa memberontak.

Tidak. Aku bukannya tidak bisa berontak dan membiarkan dia menyentuh ku. Aku hanya ingin tau sejauh mana yang akan ia lakukan, jika sudah berlebihan, baru aku akan membunuhnya.

Detik berikutnya pangeran New merasakan sesuatu yang hangat membasahi tubuhnya.

Apa ini? Handuk hangat?

Pangeran New tertegun. Ternyata pangeran Tay benar-benar membersihkan tubuhnya seperti yang tabib itu katakan.

Pangeran Tay membersihkan tangan dan seluruh tubuh Pangeran New. Ia memiringkan tubuh pangeran New untuk mengusap punggungnya. Setelah selesai, Pangeran Tay membersihkan kaki pangeran New.

Hangat. Tubuh pangeran New terasa sangat hangat. Bukan hanya tubuhnya, tapi juga hatinya. Apa yang pangeran Tay lakukan ini menyentuh hatinya.

Dan sekarang, Pangeran Tay mengusap wajah pangeran New dengan sesuatu yang lebih lembut. Pangeran Tay benar-benar membersihkan tubuh pangeran New dengan sangat teliti, pangeran New bisa merasakan tubuhnya benar-benar sangat bersih sekarang.

Setelah semuanya selesai, pangeran Tay memakaikan pangeran New baju piyama lagi.

Hening.

Suasana kamar itu terasa sangat hening. Tak ada suara dari pangeran Tay atau pergerakan sedikitpun.

Apa dia masih disini? Batin pangeran New.

Tapi detik berikutnya pangeran New bisa merasakan pangeran Tay merapikan rambutnya, lalu mengelus pipi pangeran New dengan sangat lembut.

Deg.

Pangeran New tertegun dengan sentuhan pangeran Tay yang begitu lembut.

"Kenapa kau begitu keras kepala? Kenapa matamu itu selalu menatap ku dengan sangat tajam?"

Itu karna kau menyebalkan! Batin pangeran New kesal.

"Aku harap kau cepat sembuh. Aku benci melihatmu berbaring seperti ini. Sembuhlah dan tatap aku dengan tatapan kebencian yang biasa kau lakukan itu."

Tentu saja. Aku akan sembuh dan menatap matamu dengan tajam hingga matamu berdarah!

Hening.

Kamar itu kembali terasa hening. Pangeran Tay kembali diam, tak berbicara ataupun bergerak.

Sedang apa dia? Kenapa diam?

Detik berikutnya pangeran New mengernyit kaget saat pangeran Tay mencium bibirnya. Sangat lama. Pangeran Tay tak kunjung melepaskan ciumannya.

Hangat. Itulah yang kini pangeran New rasakan. Rasanya sangat nyaman. Ciuman ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Pangeran New menyukai ciuman ini.

Sial, kenapa aku menyukainya? Kenapa rasanya sangat hangat dan nyaman?

Pangeran New memaki dirinya yang menyukai ciuman itu.

Setelah beberapa saat akhirnya Pangeran Tay melepaskan ciumannya.

The Kings of Seronia | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang