LAST (Extra Chapter)

4.5K 288 45
                                    

Mile berdiri di pinggir jurang yang terhubung langsung ke sebuah danau di bawah sana.

Mile menatap lurus ke depan dengan berbagai pikiran di kepalanya.

Sudah satu tahun berlalu dan Mile masih belum bisa terima dengan apa yang ia alami saat ini.

Impiannya telah sirna dan tak mungkin bisa terwujud. Mile kehilangan kesempatannya.

Kini Mile hidup tanpa tujuan dan arah. Setiap harinya ia hanya bisa diam di dalam gubuk kecil.

Untuk bertahan hidup pun Mile harus menangkap beberapa hewan dengan berburu setiap pagi.

Dan kini Mile sudah sangat lelah dengan semuanya. Mile merasa tidak sanggup lagi hidup seperti ini. Ia merasa terhina.

Mile hidup dalam tekanan akan keinginan nya sendiri.

Sepertinya ia harus menyerah sekarang karna tak ada lagi harapan.

Mile menghela nafasnya panjang dan akhirnya menutup matanya.

Lebih baik tidur dan melupakan semuanya.

Mile ingin melompat, lalu terjun dengan bebas ke dalam danau sehingga ia bisa tidur dengan nyaman tanpa tekanan lagi.

Namun baru saja ia melangkah, bajunya ditarik dari belakang dan membuat Mile kesal, lalu menoleh.

"Kau— siapa kau?!" Mile menatap seorang laki-laki di belakangnya dengan kesal.

Laki-laki itu tersenyum dan menarik baju Mile hingga Mile terpaksa melangkah mundur.

"Jangan mati seperti itu. Kalau kau mati di dalam danau, mayatmu akan sangat bau dan mencemari air rakyat sekitar yang dijadikan makanan dan bahan untuk bertahan hidup," ucap laki-laki itu.

"Aku tidak peduli," balas Mile.

"Tapi aku peduli. Aku peduli pada masyarakat," balas laki-laki itu lagi.

Mile yang mendengar itu pun mengepalkan tangannya dengan kuat.

Laki-laki itu tersenyum dan melepaskan tangannya dari baju Mile.

Mile berbalik, lalu menatap laki-laki itu tajam.

"Daripada mati di danau, bagaimana dengan gantung diri? Aku akan menjadi orang pertama yang menemukanmu, lalu melaporkannya ke kepala desa," ucap laki-laki itu.

"Aaa, atau bagaimana dengan menyayat tanganmu? Akan ku panggil para harimau untuk menyantap tubuhmu tanpa sisa," ucap laki-laki itu lagi.

"Kau siapa?!" Bentak Mile.

Laki-laki itu tersenyum, "Apo. Apo yamke rambe ambo, aronawa kokek kokek. Aku adalah anak kepala desa."

Mile yang mendengar itu pun akhirnya menggertakkan giginya dengan kuat dan memilih untuk pergi. Kini suasana hatinya menjadi sangat buruk dan tidak ingin melakukan apa yang ia inginkan tadi.

"Hei! Apa kau tidak jadi ingin mati?"

Hei!!!!"

***

Singto duduk menatap rumah kecil yang kini ia tempati.

Sudah lebih dari satu tahun ia menempati rumah ini, dan ia sudah mulai merasa bosan.

Kesehariannya selalu sama setiap harinya. Pagi ia harus bangun untuk mencari makan ke pusat desa, memasak, makan, lalu membaca beberapa buku yang ia bawa dari istana, yang sudah berjuta kali ia baca hingga ia sudah hafal isi semua buku itu.

Singto merasa sangat bosan dengan hidupnya.

Tiba-tiba saja sebuah tumpukan buku muncul di depannya dan membuat Singto mengerjap, lalu mengangkat kepalanya.

The Kings of Seronia | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang