#1

887 51 6
                                    

"AKU MENYUKAIMU! " seorang lelaki berambut cokelat dengan ujung oranye menundukkan kepalanya kepadaku, aku mungkin akan memaklumi situasi ini jika aku atau dia merupakan seorang gadis, NAMUN KAMI INI SAMA-SAMA LAKI-LAKI!!!!

Aku terdiam sejenak karena perbuatan dari lelaki dihadapannya ini dan menjawab, "maksudmu..? " aku bertanya-tanya kebingungan, kami berdua saat ini sedang berada di belakang gedung olahraga yang cukup sepi, aku sudah terbiasa menerima pernyataan cinta dari banyak gadis disini, namun ini pertama kalinya aku menerima sebuah pernyataan dari seorang laki-laki.

".. Maksudku?? Aku menyukaimu, jadi apakah kau mau menjadi pacarku?" lelaki tersebut menjawab dengan tenang, dan aku yang saat itu akhirnya mendapatkan kewarasanku kembali pun akhirnya menghela nafas dengan berat.

Lelaki dihadapanku ini.. Namanya Zhongli, murid dengan prestasi terbaik di sekolah ini. Dia tak pernah absen, dan hampir seluruh nilai ujiannya sempurna, penampilannya sangatlah rapi dan wajahnya bisa dikatagorikan sangat tampan. Dia merupakan lelaki idaman seluruh gadis yang ada di sekolah ini. Jadi kupikir agak disayangkan jika aku menolaknya begitu saja, "Aku.. Akan mencoba untuk memikirkannya. "

Lelaki berambut cokelat tersebut tersenyum cerah dan menundukkan kepalanya sekali lagi, "Yang benar?? Terimakasih banyak! " dia pun tersenyum lebar, "bel akan segera berbunyi, ayo kembali ke kelas. " ucap lelaki tersebut sambil tersenyum.

...

Keseharian sekolahku langsung berubah drastis semenjak kejadian itu, mungkin seharusnya aku menolak saja secara langsung saat laki-laki yang ada di hadapanku ini menyatakan perasaan miliknya, karena aku mengatakan bahwa dia akan memikirkannya.. LAKI-LAKI INI JADI MENGIKUTIKU KEMANAPUN AKU PERGI!

Sebenarnya aku tidak terlalu membesarkan itu karena keberadaan lelaki ini tidak begitu menggangguku, bahkan terkadang lelaki ini membantunya dalam beberapa hal, contohnya belajar. Namun yang menjadi masalah adalah tatapan dari para gadis yang melihat kearahku. Aku bisa merasakan bulu kudukku merinding setiap kali para gadis itu menatapku.

Aku hanyalah seorang murid biasa, walau aku memiliki keluarga yang cenderung tidak mampu, namun aku masih bisa bertahan di lingkungan sekolah elite ini berkat pencapaian yang pernah kucapai dulu. Aku juga dikenal sebagai seorang murid yang pandai bergaul dengan siapapun, biasanya setiap beberapa langkah pasti akan ada orang yang menyapaku. Karena diriku yang memang berusaha sebisa mungkin untuk selalu bersikap ramah, wajahku yang cukup tampan, juga karena aku sudah memiliki cukup banyak pengalaman diusiaku yang masih muda. Akupun bisa membaur dengan sebagian besar murid yang ada dengan baik.

Namun apa-apaan perubahan yang diakibatkan oleh lelaki yang sedang duduk dihadapanku ini, apakah karena dia anak angkat dari Ningguang? Tianquan di negara ini?? Atau karena orang-orang mulai menganggapku yang bergaul dengannya sebagai orang aneh? "Eemm Zhongli, mengapa kau menatapku seperti itu? Apakah ada yang salah dengan wajahku..? " aku bertanya dengan ragu-ragu.

"Ah, tidak! Apakah aku mengganggumu?? " Zhongli membalas dengan khawatir.

"Tidak.. Bukan tatapanmu yang menggangguku, tetapi tatapan dari para gadis lah... " aku menghindari kontak mata dengan Zhongli saat mengatakan hal tersebut.

"Begitu, aku mengerti. " Zhongli beranjak dari tempat mereka berdua duduk dan pergi menuju tempat para gadis itu, aku sempat shock sebentar karena tindakannya, dan menarik celananya. Namun itu sama sekali tidak menghentikan langkahnya yang sedang pergi menuju tempat para gadis itu. "Permisi, maaf mengganggu. Namun tatapan kalian sepertinya agak mengganggu temanku..? Yang ada di sana. " Zhongli berbicara dengan ramah.

Gadis yang ada di sana terpana sebentar karena ketampanan Zhongli. Sepertinya mereka tidak mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh Zhongli, mereka pun menjawab dengan antusias, "BAIK! " Yang dijawab dengan senyuman oleh Zhongli.

Zhongli meninggalkan tempat tersebut dan mengarah ke tempatku berada saat ini, aku menghela nafas lega karena dia tidak melakukan hal aneh atau semacamnya. Rasanya aku mau menghilang saja jika dia benar-benar melakukan hal aneh...

...

Hari-hari berlalu begitu saja, dan Zhongli masih saja mengikutiku selama disekolah, dan lama kelamaan para gadis pun mulai melihatku dan Zhongli yang selalu bersamaan ini sebagai hal yang biasa.

Sejujurnya, sekarang aku juga sudah merasa nyaman dengan keberadaannya, Zhongli tidak pernah mengungkit soal pernyataan perasaannya selama ini, namun aku selalu memikirkannya akhir-akhir ini. Apa aku coba saja? Toh pacaran dengannya sepertinya tidak buruk dan pacaran dengan sesama laki-laki huh.. Tidakkah itu cukup menarik? Pikirku, sejujurnya aku merasa agak bersalah jika menjalin hubungan dengannya jika hanya berlandaskan rasa penasaran.

Namun pada akhirnya...
"Setelah kupikirkan selama 2 minggu ini, sepertinya berpacaran denganmu akan menjadi hal yang sangat menarik. Maka dari itu, aku menerima pernyataanmu kemarin. "

Zhongli terbelalak kaget setelah mendengar jawaban dariku, aku tidak mengatakan bahwa aku menyukainya secara romantis atau semacamnya, aku hanya setuju untuk berpacaran dengannya, namun mengapa dia tampak segitu senangnya?

"Benarkah??! Kau tidak bercanda? "

"Tentu saja aku serius! " balas ku dengan nada riang, mungkin sebenarnya itu masuk kedalam katagori setengah serius namun ya.. Begitulah.

Dan pada akhirnya, kami pun resmi menjadi sepasang kekasih.

besettelse | Zhongli x ChildeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang