#3

323 33 0
                                    

Hari-hari berlalu seperti biasanya, dengan sangat damai. Aku merasakan bahwa ini mungkin terlalu damai?  perlakuan dari Zhongli juga tidak banyak berubah. Zhongli beberapa kali mengajakku untuk berkencan minggu ini, namun aku selalu menolaknya dengan alasan "harus belajar, " atau "ada kegiatan klub. " sejujurnya aku merasa bersalah karena selalu menolaknya, jadi aku mengajaknya untuk makan di taman alih-alih di kantin hari ini.

"Ada apa, Childe. Tidak biasanya kau mengajakku makan di tempat seperti ini. " Zhongli bertanya dengan keheranan, sambil memakan bekal yang kubuat untuknya. Ya, betul sekali. Aku membuatkannya bekal, aku merasa prihatin karena dia tidak pernah makan siang karena menu harian di sekolah kami rata-rata mengandung/merupakan ikan, dan berbagai seafood lainnya. Zhongli ternyata memiliki ketidaksukaan yang sangat terhadap seafood, khususnya terhadap gurita dan cumi-cumi. Karena itulah, aku membawakannya sebuah bekal dengan bayaran jatah makan siangnya.

"Aah, tidak aku hanya ingin membicarakan sesuatu. "

"Aku mengerti, silahkan berbicara. Aku akan mendengarkan. " ucapnya sambil tersenyum, dia lanjut mengunyah makanannya dengan santai, namun tatapannya masih tertuju kepadaku. Sejujurnya itu membuatku menjadi agak gugup, namun aku tidak memiliki pilihan lain.

Aku terdiam sejenak, "Zhongli, sebenarnya.. " aku menceritakan semua tentang pekerjaan sambilan ku, kondisi keuangan, keluarga, dan sebagainya kepada Zhongli. Zhongli sendiri merupakan pendengar yang sangat baik, dia mengetahui pada saat mana dia harus bereaksi, menjawab, atau mengangguk. Itu membuatku merasa nyaman untuk menceritakan segala kisah yang ku rahasiakan dari orang-orang. Setelah aku menyelesaikan ceritaku, Zhongli hanya tersenyum sambil berkata.

"Apapun masa lalumu, aku akan selalu menyukai dirimu. " Dia mengelus rambutku dengan senyuman yang masih terpajang di wajahnya, "dan kamu bukanlah orang yang tidak berharga, bagiku kau adalah sesuatu yang sama sekali tidak bisa tergantikan oleh siapapun dan apapun. Karena hanya ada satu Childe di dunia ini, dan itu adalah kau. "

Astaga...
Aku merasa bahwa sesaat setelah dia mengatakan itu, rasanya wajahku memanas sebentar. Entah mengapa dadaku terasa hangat, aku nyaris menitikkan air mata karena ucapannya itu. Kapan terakhir kali dia mendengar bahwa dia merupakan seseorang yang berharga? Atau mungkin dia memang tidak pernah mendengarnya??

Zhongli berpindah duduk ke sebelahku dan menepuk punggungku dengan lembut, aku membalasnya dengan tersenyum kecil. Kami terdiam selama beberapa saat, dan tak terasa bel jam masuk pelajaran telah berbunyi. Aku mengajak Zhongli pergi menuju kelas dan berjalan bersama dalam hening menuju kelas, sambil membawa kotak makan tadi menuju kelasku.

...

Tak terasa, hari-hari yang damai itu berlalu. Zhongli mulai menyesuaikan jadwal kencannya dengan waktu kerja sambilanku, dia juga memberikanku waktu untuk beristirahat. Dan jujur itu sangat membantu diriku.

Namun secara tiba-tiba muncul sebuah rumor di sekolah, fotoku dan Zhongli yang sedang berkencan di unggah ke blog milik sekolah ini. Sejujurnya aku tidak masalah dengan tatapan dari orang-orang yang melihatku bersama Zhongli, terkadang temanku juga mengucapkan selamat kepadaku.

Namun bukan hanya hal baik yang timbul dari unggahan itu, para gadis yang menggemari Zhongli. Mereka sangat menggangguku, tatapan mereka kepadaku seakan sangat merendahkan, bahkan mereka mulai mmembicarakan hal-hal jelek entangku secara terang-terangan.

Berbagai sampah secara tiba-tiba muncul di loker milikku, dan di mejaku terlampir sebuah kertas yang berisikan "DASAR ORANG MISKIN! SEMISKIN ITUKAH KAMU SAMPAI MENGGAET ORANG BERADA SEPERTI ZHONGLI HANYA UNTUK MEMERAS UANGNYA? " Bukan sedih atau apa, aku malah merasa ingin menghancurkan kepala orang yang menulis ini. Sepertinya fans-fans milik Zhongli sudah sakit jiwa.

Aku berniat untuk menghabisi semua fans gila milik Zhongli, namun secara tiba-tiba aku tersadar bahwa mereka semua merupakan orang-orang kaya yang memiliki latar belakang kuat. Dan kondisi ini sangatlah tidak menguntungkan bagiku. Lantas, bagaimana caranya agar aku bisa menghentikan ini? Aku tidak bisa menahan bau dari sampah yang ada di taruh oleh mereka di loker milikku.

Dan Zhongli juga sepertinya belum mengetahui soal ini, apakah aku bisa memanfaatkan situasi milikku ini? Semalaman aku berpikir soal masalah ini. Berpikir dan terus berpikir, sampai tanpa sadar aku telah terlelap.

besettelse | Zhongli x ChildeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang