#5

319 30 2
                                    

Bapak Albedo juga mengajak Zhongli menuju ruang bk, aku sendiri tidak mengerti tentang apa alasan bapak Albedo ikut membawanya, namun aku memilih untuk tidak terlalu memikirkannya.

Sebelum memasuki ruang bk, aku di bawa menuju ruang UKS untuk dirawat oleh Baizhu dan Qiqi. Mereka sangat cekatan, dalam sekejap dan lukaku sudah di bersihkan serta diobati. Aku sungguh berterimakasih kepada mereka, luka-luka ini sungguh mengganggu, saat aku bergerak ada suatu rasa nyeri yang terasa di sekujur badanku, namun berkat mereka semua rasa sakit itu akhirnya sudah mendingan.

"Lagi-lagi kalian? Sebenarnya kalian ini kurang kerjaan atau bagaimana? Ini sudah yang ketiga kalinya kita bertemu! Apakah kalian masih belum kapok juga??! " saat aku sampai di ruang bk, bapak Cyno sudah memarahi habis-habisan ketiga perempuan tersebut. "Jadi, apalagi yang kalian lakukan sekarang? " pak Cyno berkata dengan kesal.

Setelah itu pak Albedo memasuki ruangan bk, "pembullyan dan kekerasan. " Jawabnya sambil menyodorkan cecangkir teh kepadaku. "Minumlah, teh ini memiliki efek untuk membuatmu menjadi rileks. " dan aku menerimanya dengan senang hati.

"Astaga.. " pak Cyno menepuk jidatnya sendiri, "kalian ini! Sudah ku peringatkan bahwa jika kalian sampai masuk ke bk sebanyak 3× orang tua kalian akan dipanggil dan kalian akan dikeluarkan dari sini?!! Kenapa kalian tidak jera juga?! " pak Cyno menggebrak meja, dan sejujurnya dia tampak sangat mengintimidasi.

"I-itu, itu karena dia berani m-mendekati Zhongli.. " jawab perempuan berjaket kuning.

Pak Albedo juga Zhongli yang sedari tadi bersikap tenang sekarang mulai kehilangan kesabarannya, namun sepertinya mereka merasa bahwa mereka tidak perlu bertindak lagi, karena pak Cyno saja yang bertindak dan mereka pasti akan mendapatkan trauma berat dan berharap untuk tidak memasuki ruangan ini lagi.

Saat pak Albedo dan Zhongli kehilangan kesabaran, pak Cyno sudah kehilangan kewarasannya. "Apakah kau tau? Itu adalah alasan paling konyol dari seluruh alasan anak-anak lain membully anak lain. " pak Cyno duduk di kursinya, "BISAKAH KALIAN GUNAKAN OTAK KALIAN SEDIKIT SAJA??! KALIAN MELAKUKAN KEKERASAN HANYA KARENA SESEORANG DEKAT DENGAN ORANG YANG KAU SUKA? APAKAH DENGAN MELAKUKAN ITU KAU BERPIKIR BAHWA ORANG YANG KAU SUKA AKAN MENJADI SUKA KEPADAMU?!! "

dan ocehan pak Cyno berlangsung selama kurang lebih 40 menit. Rasanya kupingku menjadi berdengung setelah pak Cyno menyelesaikan ocehannya.

Lalu kami semua diperbolehkan untuk meninggalkan ruang bk, ketiga perempuan itu tampak seperti mereka sudah kehilangan nyawa mereka. "Zhongli, tetaplah disini. " ucap pak Albedo sambil menuangkan segelas teh untuk Zhongli. "Kita harus membicarakan sesuatu, bukan?"

Akupun meninggalkan Zhongli di ruang bk bersama pak Cyno, sedangkan aku, pak Albedo, dan ketiga gadis itu kembali ke kelas masing-masing. "I-itu.. Pak Albedo, maafkan aku karena sudah merepotkan. " ucapku sambil menunduk, latar belakangku yang lemah membuat sebagian orang di sekolah ini merendahkanku, namun tak sedikit juga yang merasa iba serta kagum kepadaku. Dan salah satu dari seseorang yang merasa iba kepadaku ialah, pak Albedo ini.

"Kau tak perlu mencemaskan soal ini, lagipula ini bukan salahmu kau tahu! " ucap pak Albedo yang berusaha untuk menghiburku.

Aku memasang tampang memelas ala anak yang sama sekali tidak memiliki tempat untuk bergantung, mungkin aku ini cukup cantik untuk menggaet cowok-cowok yang ada? Bukankah situasi ini sungguh menguntungkan bagiku? Akupun tersenyum kepada pak Albedo, "sekali lagi aku mengucapkan terimakasih atas bantuan dari bapak, selama ini bapak sudah banyak membantu saya. "

"Itu.. Sama sekali bukan masalah besar, kau tidak perlu mengkhawatirkannya! "

Berhasil.

...

Akhirnya jam pulang sekolah, aku berpamitan kepada Zhongli untuk segera pergi menuju ke tempat kerja sambilan ku, tampaknya Zhongli menjadi sedikit aneh setelah keluar dari ruang bk. Aku menjadi penasaran dengan apa yang dia dan pak Cyno bicarakan,yah walaupun itu bukan urusanku sih...

saat aku masih setengah jalan sebelum sampai ke tempat kerja sambilanku, lagi-lagi aku merasakan hal yang sangat tidak mengenakan. rasanya setiap aku berpisah dengan Zhongli aku merasa seperti ada seseorang yang memperhatikan diriku, rasanya sungguh tidak nyaman. Bahkan aku tidak bisa mengupil dengan tenang karena perasaan yang mengganjal ini.

Aku menghentikan langkahku, kondisi jalan ini cukup ramai. Sulit untuk mencari seseorang yang sedang mengawasiku sekarang.

Apakah aku harus pergi ke tempat sepi untuk memastikannya?
-Tidak, tidak itu hanya akan membahayakan diriku!

Atau haruskah aku melakukan sesuatu agar dia segera keluar?
-Namun itu akan mengundang perhatian, ada terlalu banyak orang disini. Lagipula aku masih menggunakan seragam sekolah.

Kalau begitu... Sepertinya hanya ada satu solusi yang tersisa untuk situasi seperti ini.

KABURRR!!!!!!

besettelse | Zhongli x ChildeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang