Hari ini Reihan berencana untuk datang ke rumah Gladys sore nanti. Hanya sekedar ingin kembali menanyakan syarat yang belum ia ketahui dari Raka. Sekaligus ia juga bisa bertemu gadis pujaannya. Dan untuk itu Reihan harus menyiapkan diri dan mentalnya. Berharap semoga syarat yang diberikan kepadanya tidak sesulit seperti kata teman temannya."Udah siap belum kap? Menerima syarat dari kakaknya Gladys? " Tanya Joan pada sang Kapten.
"Kenapa gue deg deg an ya" Ucap Reihan merasa jika jantungnya berdetak lebih cepat.
"Lo aja belum dikasih syarat udah deg deg an, gimana nanti kalau udah tau syaratnya" Ucap Arjuna berkomentar.
"Gue sih ga percaya kalau kak Raka bakal kasih syarat yang mudah. Gue yakin 1000% nanti bakal ada banyak syarat terus susah susah" Ucap Revan sambil melatih tangan dan kaki nya untuk bergerak.
Lelaki itu sudah mulai menunjukkan perkembangan. Bahkan kata dokter yang merawatnya selama ini, sekitar tiga hari lagi Revan akan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Dan tentu saja ia akan membuat dua curut yang harus ia akui sebagai sahabat itu membayar perlakuan tak wajar padanya kemarin. Gara gara dua curut itu, akun instagramnya dibanjiri netizen +62 dengan mayoritas ibu ibu yang memintanya mengikuti balik.
"Tenang kap. Gue yakin lo bisa lakuin apapun syarat yang kak Raka kasih ke lo nanti" Ucap Adit mencoba mentemangati sekaligus meyakinkan hati Reihan.
"Tumben si Kampret itu semangatin Reihan" Ucap Revan keheranan.
"Alah paling habis itu minta traktir cireng mpok Wati lagi ke kapten" Ucap Joan yang sudah hafal dengan trik trik licik sahabatnya itu.
"Udah deh, dari pada sepaneng mikirin syarat syarat itu, mending kita main biliard di markas atas. Lama ga dimainin berdebu nanti" Ucap Arjuna mengalihkan pembicaraan dengan mengajak para sahabatnya untuk bermain di markas atas. Tepatnya di ruang permainan.
Ya memang sepulang sekolah tadi mereka langsung ke markas. Berganti pakaian di markas. Namun sudah Reihan pastikan mereka semua sudah pamit pada orang tua mereka, kecuali Revan. Lelaki itu tidak betah tinggal di rumah, dan memilih tidur di markas. Baginya rumahnya, keluarganya sudah hancur. Lelaki yang selama ini ia anggap adik sendiri menghianati nya bahkan geng nya, mengambil rumahnya bahkan keluarganya.
Apakah selamanya Revan akan diam saja?. Tentu saja tidak. Selama ia sakit, ia sudah memikirkan seribu cara agar semua yang seharusnya menjadi miliknya kembali ke tangannya.
*****
"Sialan!, Kenapa si bejat Revan masih hidup?!. Kenapa ga mati sekalian aja sih! " Ucap lelaki itu kesal.
"Udah lah cup, biarin dia hidup. Kalau dia mati siapa yang nyaksi in keberhasilan kita" Ucap laki laki paruh baya yang tak lain adalah ayah kandung Ucup.
"Iya juga ya. Ayah paling the best deh"
Interaksi dua orang antara ayah dan anak itu tak lepas dari sepasang mata wanita paruh baya yang hanya bisa duduk di kursi roda. Air mata sudah mengalir deras membentuk aliran sungai di pipinya. Hati nya hancur sehancur hancurnya. Rasa sesal yang ia rasakan membuat nya semakin menderita. Kehilangan suami yang dulu begitu amat mencintainya dan juga kehilangan putra tunggalnya, yang kini entah dimana keberadaannya.
"Revan, maafin ibu ya nak..., kamu dimana sekarang?, ibu kangen... " Ucap nya lirih dengan air mata yang masih membasahi pipi nya.
*****
Waktu terasa begitu cepat berlalu. Waktu kini sudah menunjukkan pukul empat sore. Dan artinya ia harus segera ke rumah Gladys.
![](https://img.wattpad.com/cover/225232849-288-k871209.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE GANG LEADER & HIJAB GIRL
JugendliteraturSEQUEL DARI CRISYLLA & DANIAR Reihan Alvino Saputra. ketua geng antariksa yang disegani dan dihormati siswa-siswi SMA Pelita. Ketampanan nya , kecerdasannya dan kekayaannya menambah kesempurnaan seorang Reihan. Namun itu semua juga seimbang dengan k...