THE GANG LEADER & HIJAB GIRL

15. KESALAH PAHAMAN

****

Suasana markas Antariksa sedikit mendingin karena Arjuna yang menenangkan teman temannya.

Arjuna memberi saran dari pada marah marah tak jelas, lebih baik mereka membersihkan markas dari pecah pecahan barang dan sampah yang berserakan itu.

Dengan gotong royong, akhirnya markas mereka sudah bersih kembali, hanya saja kerugian dari kejadian ini sangat besar. Meskipun Antariksa membeli barang barang itu dengan uang iuran atau pun kas, tidak cukup jika para petinggi tidak menambahkan nya dengan uang mereka sendiri.

Antariksa harus mengumpulkan uang lagi untuk membeli barang itu semua. Mereka harus berjuang dari nol lagi. Tak apa, Antariksa adalah geng yang kuat, mereka tak kan runtuh hanya dengan masalah ini.

****

Di lain sisi, gadis cantik berhijab itu tengah sibuk dengan wanita paruh baya di sampingnya.

"Masukan telur nya tante, trus kasih air sedikit" ucap Gladys.

"Oke, tante masukin nih ya telurnya"

Ya gadis itu adalah Gladys. Seperti permintaan Sylla, ia membantu wanita itu membuat kue bolu rasa coklat kesukaan Reihan.

"Biar Gladys aja yang aduk tante" tawar nya yang langsung disetujui oleh Sylla.

"Kamu udah sering ya buat kue kaya gini?" Tanya Sylla pada Gladys. Wanita itu selalu melihat cara Gladys membuat adonan kui itu.

"Iya tan, aku suka buat kue untuk anak anak pesantren, kadang kadang juga buat dijual" ucap Gladys sambil mengaduk adonan kue nya.

"Wah, kamu rajin banget. Oh iya Gladys gimana kabar kakek Abraham, tante udah lama ngga ketemu beliau?"

"Alhamdulillah kakek sehat tante, malahan kakek selalu jaga pesantren dan ga mau pulang"

"Kakek mu itu memang begitu orang nya, dari dulu yang tante tahu, kakek abraham adalah orang yang pekerja keras dan disiplin, pantas kalau cucu nya juga rajin seperti kamu"

"Tante jangan berlebihan, Gladys hanya menunaikan kewajiban Gladys aja kok"

"Tante bilang jujur kok, kamu ini memang anak yang rajin, patuh , dan taat agama, andai aja Reihan bisa kaya kamu"

"Setiap orang berbeda beda tan, begitupun kak Reihan, mungkin kak Reihan belum mendapat hidayah dari Tuhan"

"Iya Dys, doakan semoga Reihan bisa segera sadar"

"Pasti tante. Oh iya ini adonan nya tinggal dimasukkan ke cetakan trus tinggal kita masukan ke oven nih tan"

Hampir saja ia lupa adonan kue nya karena asik mengobrol.

"Oh iya, sini tante aja yang masuk in ke oven"

Saat tengah asik mengobrol suara bel rumah berbunyi, tanda ada orang di depan sana.

"Tante tinggal ke depan dulu ya, nanti kalau udah mateng kue nya kamu taruh di piring hias itu ya"

"Iya tante"